Chereads / Elemental User / Chapter 4 - Chapter 3: Pemuda yang mengendalikan bayangan

Chapter 4 - Chapter 3: Pemuda yang mengendalikan bayangan

"Yah, mungkin aku akan mengambil ini saja." Kata seorang pemuda berdiri didepan papan yang penuh berisi Quest.

Window sistem pun muncul dihadapannya dan menanyakan apakah misi ini akan diambil atau tidaknya.

Pemuda berperawakan tinggi kurus menekan sebuah tombol yang ditampilkan oleh sistem.

"Yo, Kuro." Sapa seorang pemuda yang lain.

Pemuda yang dipanggil 'Kuro' menoleh kearah si penyapa.

Terlihat seorang pemuda dengan tubuh yang besar dan tinggi, rambutnya berwarna pirang yang tidak cocok dengan wajahnya sama sekali, dia memakai aksesoris seperti kalung dan anting juga tindikan menghiasi hidungnya, pakaiannya hanya memakai kaos oblong berwarna hitam dan juga celana yang senada.

"Mau bergabung dengan partyku?" Tanya pemuda pirang tersebut.

"Maaf saja aku sedang bermain di warnet, jadi waktuku tidak banyak." Tolak pemuda bernama Kuro tadi.

"Kau di warnet? tumben?" Tanya pemuda itu lagi.

"Belum, membayar cicilan Internet di rumah jadi aku bermain diwarnet," Kata Kurogami lalu pergi meninggalkan pemuda itu.

"Support tidak bisa solo, " Kata Pemuda berambut kuning itu sedikit kencang karena temannya sudah agak menjauh.

"Berisik." Kata Kurogami.

'Yah, lebih baik solo daripada satu party denganmu, brengsek.' Pikirnya kesalkesal dan segera pergi dari guild kota tersebut.

********************************

Hutan Firstwing adalah sebuah field perbatasan yang memisahkan antara kota Floorsky dan kota Ironia.

Field adalah sebuah zona tidak aman yang dimana terdapat monster-monster berlevel rendah, berbeda dengan Nest atau Dungeon. Tidak ada tingkatan difilculty layaknya Nest atau Dungeon dan diisi oleh monster level tinggi.

Lan Ga terengah-engah sedikit membungkuk tangannya bertumpu pada lutut, keringat membasahi bajunya. Terlihat bar berwarna kuning menurun yang bertuliskan atau nya telah berkurang.

Fatigue Point adalah suatu meteran energi yang digunakan untuk mengcast suatu skill yang ada, mungkin terdengar sama dengan kegunaan atau tetapi jelas berbeda, yang membedakan hanyalah ketika seorang player kehabisan seluruh maka pemain tersebut tidak dapat bisa bergerak atau pun mengeluarkan skill biarpun dan masih ada. Walau hanya sebatas basic attack pun tak bisa dilakukan.

Sedangkan masih bisa memakai Skill dan basic attack juga player masih bisa bergerak biarpun terkuras habis.

"Sudah kubilang jangan ditahan rileks kan saja tubuhmu, ikuti semua pergerakan apa yang sistem perintahkan, tolol bener" Kata Rembulan kesal karena Lan Ga sama sekali tidak mengerti caranya mengeluarkan skill satupun.

"Ah sudahlah, cukup sampai disini saja dan inilah kenapa aku menolak mengajarimu." Lanjutnya lagi dan gadis itu pun log out dari game dengan suasana hati yang dongkol karena sudah menerima permintaan pemuda dihadapannya itu.

"Tak bisakah kau mengajariku lebih lama?" Kata Lan Ga berbicara kepada udara kosong.

"Sialan! Sialan!" Marah pemuda itu memukul-mukul tanah dengan keras tentu saja tidak ada damage yang keluar dari sana.

'Lihat saja Rembulan, aku akan membuatmu menerimaku." pikirnya kesal sendiri. Mata Lan Ga menatap tumpukan mayat monster disana -yah biarpun Rembulan membuat itu semua dan dia hanya bisa planga-plongo- yang belum berpudar menjadi debu.

***************************

Seorang pemuda berambut hitam dengan gaya kuncir satu, di bibirnya tersemat sebatang rokok, matanya fokus melihat window yang menampilkan Quest untuknya, pakaiannya hanya kemeja bergaris dan dilapisi blazer hitam, celananya memakai celana bahan yang dihiasi rantai pengikat.

"Hutan Firstwing kah, jadi aku harus melewati dua kota dahulu," Ucapnya terdengar nada malas disana.

Pemuda itu menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal menimbang-nimbang akan kah ia mengerjakan misi tersebut atau tidak. Setelah lama berpikir ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi.

Sebuah siulan terdengar lalu muncullah sepeda motor berwarna hitam tanpa awak entah dari mana menghampiri si empunya lantas segera pergi menuju tenggara. Menjauh dari kota yang bernama Shadowbreak itu.

Kota Shadowbreak adalah sebuah kota pertama untuk player yang berelemen kegelapan.

Perjalanan hampir memakan waktu 7 jam tersebut berhasil di tempuh olehnya, setelah melewati dua kota yaitu kota Leafvalley dan Ironia.

Dan pemuda itupun berhenti disatu desa yang termasuk kedalam wilayah kota Floorsky.

********************

"Uwwwooooogggghh! sialan ini masih belum!" Teriak Lan Ga seperti orang kesurupan yang baru saja keluar dari rumah sakit di desa menandakan bahwa ia baru saja terbangun dari kematian dan bergegas berlari menuju Field untuk dirinya berlatih.

Seorang pemuda yang baru saja tiba dari perjalan jauh itu menatap Lan Ga yang melintasinya dengan aneh.

Setelah istirahat sejenak karena yang ia pakai untuk perjalan sudah terisi penuh dan berniat mengerjakan misinya.

***********************

"Build ku benar-benar tak cocok untuk solo," Kata Pemuda itu tak habis pikir kenapa dahulu ia memakai build yang jelas-jelas diperuntukan buat player hard Support.

Dihadapannya terdapat monster berjenis burung dengan penampilan setengah kadal, terjerat dalam bayangan yang dikeluarkan oleh pemuda tersebut.

Monster dengan level 16 tersebut mencoba meloloskan diri, tetapi semakin ia memberontak semakin kencang pula bayangan itu menjeratnya.

Dua buah bola angin meluncur menuju monster yang tengah berusaha itu dan menghasilkan damage yang besar dan raungan pun terdengar.

Pemuda yang mengendalikan bayangan tersebut terkejut melihatnya.

"Ah, maaf apa itu buruanmu?" Kata seorang pemuda yang agak jauh.

Penampilannya memakai kacamata Google di dahinya, kemeja yang tidak kancing dan kaos berwarna hijau serta celana jeans pendek.

"Tidak, justru aku tertolong," Kata seorang pemuda pengendali bayangan itu.

'Bukankah ia yang berteriak tidak jelas tadi.' Pikirnya, menyadari bahwa pemuda yang disamping adalah orang yang sama saat didesa.

"Syukurlah kalau begitu, Hei mau bergabung dengan party ku?" Tanya pemuda pengguna elemen angin tersebut.

Berpikir sejenak, pemuda pengguna bayangan tersebut pun menerima tawarannya.

"Oke! namaku Lan Ga senang berkenalan denganmu." Kata bocah angin tersebut.

"Kurogami, tapi bisa kah kita tunda dulu perkenalannya karena ada yang harus kita urus di sana." Kata Kurogami menunjuk monster yang sama telah bangkit kembali dan menyisakan beberapa persen .

"Ya, serahkan saja padaku." Kata Lan Ga disekitar tubuhnya mulai diselimuti oleh angin.

Kurogami tersenyum dan menyalakan rokok nya, "Ya, kuserahkan penyerangan padamu." Katanya berjongkok kembali sebuah bayangan dari dirinya mulai meluncur menuju monster tengah siaga tersebut.

Dan mereka berdua pun kembali bertarung setelah membuat party dadakan.

TBC~