Tubuhnya yang tinggi dengan rambut terurai berjalan mendekati Rami yang tak lagi bisa berkata-kata. Dirinya kenal betul dengan sosok yang berada didepannya, orang yang sangat dekat bahkan seperti melekat dalam nadinya. Risa hanya memandang sedih pada anak laki-lakinya yang kini bertemu langsung dengan kakak perempuan yang ia rindukan selama ini.
"Rama, dia Rumi. Kakak mu" ucap Risa gemetar menghampiri Lara dan Rama yang lama berhadapan tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
Rama tentu bersyukur jika Myra bukanlah kakak kandung yang ia cari, pikiran negatif dan takut mencintai Myra pun seketika lenyap. Tapi bukan berarti Lara yang sering ia sudutkanlah yang menjadi kakaknya, pikirannya tak karuan, matanya mendadak rabun dan tubuhnya seakan tak berdaya. Dengan sekuat tenaga ia tegakkan badan dan berlari memasuki mobilnya, ia tinggalkan semua yang ia anggap sebagai mimpi dan bergegas menuju warung Henry sahabatnya. Tak disangka, rupanya Risa, Myra dan Lara ikut menyusul Rama ke warung Henry meskipun malam semakin larut. Henry yang hendak menutup warungnya pun kebingungan melihat sahabtnya datang dengan mata yang berkaca-kaca, diletakkannya lah adik perempuannya pada kamar yang ada dalam warung. Ia persilahkan lah Rama untuk masuk ke dalam warungnya, berselang beberapa menit saat Henry membuatkan Rama minum, datanglah Risa beserta kedua perempuan yang sedari tadi bersamanya.
"Tante Risa, Myra, Lara. Kalian?" ucap Henry terhenti.
"Ada Rama didalem? Boleh kita masuk?" tanya Tante Risa yang nampak kusel dengan Lara yang mengenakan pakaian yang sama dengan sebelumnya.
"Ada tante, ayo masuk" ajak Henry membawa beberapa gelas minuman dingin yang ada dilemari pendingin.
"Loh, mamah. Ngapai kalian kesini?!" bentak Rama kaget.
"Semuanya harus diselesaikan sekarang, karna ada kebenaran yang harus kamu tau. Dan kita harus membalaskan dendam ini" jelas Risa mendudukkan Rama yang bangkit dan mencoba melarikan diri lagi.
Rama pun menurut dan semuanya termasuk Henry duduk melingkari meja warung henry, pintu dan jendela ditutup atas suruhan Risa dan semuanya menyimak perkataan Risa dengan sangat teliti.
Beberapa puluh tahun yang lalu saat Risa mengandung Rumi, suaminya meninggal karena sebuah kecelakaan pesawat dan Rafli sebagai kembaran yang baik terpaksa menikahi Risa agar Rumi lahir dengan seorang ayah. Semuanya serba dipaksakan hingga Rafli menaruh dendam pada Rumi, dirinya tidak benar-benar mencintai Risa dan putrinya. Meskipun Rumi merupakan anak dari kambarannya, ia tahu betul bagaimana berpura-pura didepan keluarga Risa. Semuanya ia lakukan atas dasar harta keluarga Risa yang kelak akan menjadi miliknya jika Risa melahirkan anak laki-laki. Itu semua ia lakukan karena kekasih yang ia tinggal saat menikahi Risa telah hamil anaknya, pikirannya kalut dan serba salah dibuatnya. Namun, perkiraannya salah karena Risa melahirkan seorang putri dan diberi nama Rumia. Keterpaksaannya pun berlanjut hingga Risa mengandung anak kedua yang merupakan anak kandung Rafli, dipertengahan menunggu anak kandungnya lahir, ia tak sabar dan berusaha untuk menggugurkan anaknya karena anak yang dikandung kekasihnya sudah cukup besar dan butuh seorang ayah, malah lebih besar dari Rumi. Ketika Rafli berupaya menggugurkan kandungan Risa, rupanya seorang dukun bayi mengatakan bahwa anak yang dikandung Risa merupakan bayi laki-laki, ia pun mencoba bersabar dan menunggu anak laki-lakinya lahir. Benar saja, lahirlah seorang anak laki-laki dari rahim Risa. Anak yang sehat, putih dengan rambut yang lebat. Baru saja dirinya berbahagia karena akan mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Risa, Rafli tidak sengaja mendengar percakapan ayah dan ibu Risa jika mereka harus berbuat adil dan membagi sebagian harta yang akan diterimanya dengan anak perempuan dari kembarannya. Bagaimana pun juga Rumi tetaplah cucu mereka, meskipun dia seorang perempuan. Maka dari itulah sebagian harta anak laki-laki yang diberi nama Rama itu dibagi dengan kakaknya, yaitu Rumi.
Rafli naik pitam, dirinya geram dengan keputusan kedua orang tua Risa yang terkesan plin-plan. Ia pun nekat menyembunyikan Rumi dirumah kekasihnya, namun betapa kejamnya kekasih Rafli yang tega menjual Rumi serta anak kandungnya ke salah satu komunitas perdagangan manusia, Rafli kena tipu dan kekasihnya pergi meninggalkan Rafli selama-lamanya. Hal inilah yang membuat Myra dan Lara menjadi seorang kakak adik, karena sewaktu mereka akan dijual ke luar negeri, mereka melarikan diri dengan cara menjeburkan diri ke laut tanpa sepengetahuan manusia-manusia busuk itu. Tapi sayang, salah satu dari mereka tertangkap dan jadilah hanya salah satu dari mereka yang selamat. Hingga 2 tahun yang lalu saat Myra mengikuti magang kerja di salah satu kota yang dekat dengan dermaga itu, dirinya berharap akan bertemu dengan Rumi yang hilang saat mereka berdua melarikan diri. Dan betapa beruntungnya Myra saat melihat seorang wanita malam yang sedang dihajar habis-habisan oleh seorang laki-laki yang tidak puas dengan pelayanan wanita itu. Myra dan teman-teman sekantornya berusaha menolong wanita itu dan membawanya ke kost an Myra, saat ia amati betul wajah wanita itu. Ia tersadar bahwa wanita itu memiliki sebuah tato yang sama dengan miliknya, tato yang dibuat komunitas penjual beli manusia itu. Dengan mata yang berkaca-kaca, ia peluk wanita yang masih belum sadarkan diri dengan segala macam luka dan lebam diseluruh tubuhnya. Tangisnya seakan tumpah dari bendungan sungai yang lama ia pagari, meski bukan saudara kandung. Myra benar-benar menyayangi Lara yang sudah ia anggap sebagai adiknya meskipun dirinya sendiri tak tau asal usul Lara sebenarnya. Myra pun memutuskan pergi dari kota itu membawa Lara dan kembali kerumahnya di kota lain, Lara yang awalnya bingung dan menolak ajakan Myra pun setuju dengan ajakan Myra. Dirinya berpikir bahwa ia akan lepas dari perbudakan malam, ia tak harus melayani nafsu bejat laki-laki hidung belang yang dengan seenaknya melecehkan dia. Tapi, takdir berkata lain karena Myra jatuh sakit dan membutuhkan perawatan yang ekstra, dengan berat hati dirinya masuk kedalam jerat dunia malam yang dingin. Namun dirinya kini membatasi rutinitasnya dengan hanya menemani laki-laki hidung belang tanpa melayani hubungan suami istri.