Kresek.. Kresek..
Kresek.. Kresek..
"Hei, Suda-kun. Kau yakin kita tidak apa-apa masuk meyelinap masuk kesekolah SMA Natsu seperti ini?" Tanya Minato yang merupakan teman sekelas Suda dan juga merupakan salah anggota club basket di SMA Haru kepada Suda yang berada tepat disebelahnya tengah memperhatikan keadaan disekitar mereka.
Saat ini Minato dan Suda sedang berada di baik semak-semak di halaman belakang gedung SMA Natsu dimana Yuki bersekolah.
Keberadaan mereka berdua di SMA Natsu adalah rencana Suda yang benar-benar ingin kembali bertemu dengan Yuki untuk memakan masakan buatan teman satu club basketnya saat di Sekolah Menengah Pertama itu.
"Jika kita tidak tertangkap oleh penjaga sekolah ini maka kita akan aman Minato-kun." Sahut Suda dengan nada datarnya sambil beranjak dari duduknya melangkahkan kaki menuju gedung dimana Yuki berada hanya dengan mengikuti intuisinya sendiri.
Minato yang melihat Suda dengan santainya beranjak dari balik semak-semak pun langsung membulatkan kedua matanya terkejut dan langsung mengikuti kemana Suda berjalan.
"Hei, Suda-kun! Apa kau benar-benar tahu dimana Tetsuya Yuki saat ini berada?" Tanya Minato saat dirinya sudah berjalan sejajar dengan Suda.
Suda terdiam sesaat lalu berdeham santai.
"Intuisi ku mengatakan jika Yuki-chan saat ini berada di gedung sebelah sana." Jawab Suda sambil menujuk keara gedung milik SMA Natsu yang berada sedikit jauh dari tempat mereka berada saat ini.
Minato yang mendengar jawaban Suda pun langsung menaikan sebelah alisnya.
"Jika kau tidak yakin, lebih baik kau menghubunginya terlebih dulu. Jangan sampai hasil kita membolos latihan basket kali ini akan berakhir sia-sia, karena kapten pasti akan benar-benar marah pada kita."
Suda pun langsung menghentikan langkah kakinya, membuat Minato sedikit menghela nafas lega karena Suda kali ini mendengarkan perkataannya.
"Minato-kun, kau sangat berisik sekali. Jika kau tidak ingin ikut, lebih baik kau kembali saja ke sekolah." Ucap Suda dengan nada datar dan kembali melangkahkan kakinya mengikuti instuisinya yang mengetahui dimana keberadaan Yuki saat ini.
Minato langsung menghela nafas kasar mendengar perkataan datar Suda.
"Hah, bagaimana aku bisa kembali ke sekolah, jika kapten mengandalkan diriku untuk mengawasi dirimu Suda-kun."
Akhhirnya dengan sedikit terpakas Minato pun melangkahkan kakinya kembali mengikuti Suda. Dirinya juga merasa menyesal karena hari ini lupa membawa ponsel, sehingga dirinya tidak bisa menginformasikan kepada sang kapten club basket dimana keberadaan dirinya dan Suda saat ini.
Sedangkan itu di dalam gedung lapangan basket indoor SMA Haru suasana tegang menyelimuti para anggota club yang tengah berdiri menghadap kearah sang kapten.
"Jadi kalian semua tidak ada yang tahu dimana keberadaan Minato-kun dan Suda-kun saat ini?" Tanya Eitaro siswa tahun ketiga yang merupakan sang kapten klub basket SMA Haru, kepada para anggota nya.
Para anggota club basket pun menggelengkan kepala mereka bersamaan sambil menundukan kepala mereka, agar sang kapten tidak melihat raut wajah gugup mereka. Karena saat ini mereka semua sedang berbohong kepada Eitaro. Mengatakan tidak tahu dimana keberadaan Suda dan Minato, padahal mereka tahu dimana keberadaan kedua anggota mereka itu saat ini, setelah apa yang terjadi di kantin tadi siang.
Melihat para anggotanya menggelengkan kepala bersamaan, Eitaro pun menghela nafas panjang.
"Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan memulai latihan tanpa mereka berdua. Namun jika kalian ada yang sudah mendapatkan informasi mengenai keberadaan mereka, segera beritahu padaku!"
Dengan serempak para anggota club basket SMA Haru menganggukan kepala mereka.
Setelah melihat Eitaro berjalan menjauh menuju keranjak berisikan bola basket, para anggota club basket pun lansgung menghela nafas lega. Karena Eitaro tidak bertanya lebih kepada mereka mengenai keberadaan Suda dan Minato.
Latihan club basket SMA Haru untuk para Junior tahun pertama pun kini di mulai. Mereka memulai pelatihan lebih dulu di karenakan para senior tahun kedua sedang memiliki keperluan lain dengan pra wali kelas mereka.
Sedangkan itu sebagian para senior tahun ketiga sudah ada yang mulai mempersiapkan untuk menyambut hari ujian dan memilih untuk sedikit jarang ikut melakukan pelatihan.
"Hei, Ejiri-kun. Kau yakin tidak apa-apa kita berbohong kepada Eitaro-senpai mengenai dimana keberadaan Suda-kun dan Minato-kun?" Tanya Yuji kepada Eijiri yang tengah melakukan dribble.
"Selama tidak ada yang mengatakan perihal apa yang terjadi di kantin tadi siang kepada Eitaro-Senpai maka tidak akan ada masalah." Sahut Eijiri santai namun masih membuat Yuji terpikirkan dengan apa yang sedang mereka kelas satu lakukan saat ini kepada Eitaro.
Eijiri yang dapat melihat ekpresi ragu pada wajah Yuji pun menghela nafas panjang.
"Kau tidak perlu khawatir. Jika Suda-kun dan Minato-kun tidak melakukan keributan di SMA Natsu, maka tidak akan ada yang menghubungi sekolah kita dan Eitaro-senpai. Dan kebohongan kita saat ini tidak akan terbongkar."
Yuji mendesah gusar. "Ya semoga saja Suda-kun tidak mengikuti instingnya dan membuat kehebohan di sana."
Eijiri pun berdeham menyetujui apa yang dikatakan oleh Yuji. Dan kini mereka berdua pun kembali melanjutkan latihan basket.
***
"Hei, lihat-lihat, bukan kah itu seragam SMA Haru? Mengapa mereka berdua bisa berada disekolah kita?"
"Benar-benar. Salah satu dari mereka memiliki tubuh tinggi dan wajah yang galak. Apa jangan-jangan mereka datang kesini untuk mencari keributan?"
"Hei, apa aku harus memberitahukan guru jika ada murid SMA Haru di sekolah kita??"
"Mereka berdua terliihat mencurigakan, sudah tiga kali aku melihat mereka jalan melewati sini. Apa mereka mau memat-matai sekolah kita?"
"Hei, hei, tapi aku merasa tidak asing dengan murid yang memiliki tubuh begitu tinggi itu. Apa kalian juga merasa hal yang sama dengan ku?"
"Hei, ku dengar ada dua orang murid berseragam SMA Haru berkeliaran di sekolah kita. Apa yang ingin mereka lakukan disini?"
"Mungkin mereka memiliki urusan dengan salah satu murid disekolah kita."
"Tapi mereka memiliki tubuh yang begitu tinggi, belum lagi salah satu dari mereka memiliki wajah yang sangar. Apa mereka ingin bertengkar dengan salah satu murid dari sekolah kita?"
"Hwaaa, tapi itu sangat berbahaya jika mereka ingin bertengkar dengan salah satu murid di sekolah kita."
"Apa kita beritahukan pada guru saja? Aku takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi."
Seorang murid perempuan berkacamata yang baru saja keluar dari salah satu bilik di dalam kamar mandi sedikit mengerutkan dahinya heran karena sedari tadi mendengar obrolan murid perempuan lain mengenai murid dari SMA Harus yang datang kesekolah mereka.
"Aku mendengar, salah satu dari dua murid itu pernah bermain basket dan memenangkan juara nasional bersama club nya. Ada keperluan apa mereka berda di sekolah kita?"
"Entahlah aku sama sekali tidak tahu. Semoga saja mereka memiliki maksud baik datang ke sekolah kita ini."
Murid perempuan berkacamata yang tengah mencuci tangannya kini pergerakan nya terhenti saat kembali mendengar perkataan murid perempuan lain yang berada di dalam kamar mandi.
Kini murid perempuan berkacamata itu hanya tinggal seorang diri didalam kamar mandi, karena dua murid perempuan tadi sudah berjalan keluar dari kamar mandi.
"SMA Haru?" Gumam sang murid berkacamata sambil mengerutkan dahinya heran.
Namun tidak lama kemudian, murid perempuan berkacama itu langsung membulatkan kedua matanay terkejut.
"Mungkinkah itu Suda-kun?!"