Chereads / Penyamaran Sang Terkuat / Chapter 13 - Kerumunan Orang

Chapter 13 - Kerumunan Orang

Pertanyaan yang tidak seharusnya keluar ketika situasi genting adalah 'Siapa yang harus bertanggung-jawab atas kejadian ini?'

Percayalah, itu adalah kalimat paling dibenci siapapun saat situasi sedang genting.

"Dia... dia monster," ucap pria yang terjebak di reruntuhan, beruntung masih dapat hidup dengan bantuan POWER nya yang menahan agar reruntuhan tidak sepenuhnya menindih tubuh pria itu.

Lui mengambil ancang-ancang, dia melompat dengan satu kaki ke arah serong kanan, mengayunkan tangannya dan berhasil menangkis serta menghilangkan serangan POWER dari salah satu musuh yang berkelebat di balik bayangan dan debu reruntuhan yang berada di sana.

Menghela nafas, Lui tidak berhenti sampai di situ saja. Lui segera membuat penghalang dari POWER nya. Terlihat seperti perisai pelindung yang siap menangkis semua serangan yang mengenai Lui.

Orang-orang berpikiran buruk tentang Lui, melihat Lui sebagai pengganggu yang membuat kekacauan. Lui disinyalir sebagai seorang pengganggu yang ingin menjarah para pejalan kaki di sana.

Kenapa begitu?

Setelah berubahnya zaman, para pemilik POWER memiliki peningkatan dari generasi ke generasi. Para pemuda semakin tak terkendali dengan kondisi tubuh mereka yang semakin regeneratif. POWER mereka juga memiliki persentase yang semakin membaik ketimbang generasi yang ada sebelumnya. Fakta ini mendorong tingkah anak muda untuk menjadi semakin brutal. Vandalisme sulit ditekan, POWER yang kuat, lingkungan yang salah, dan keinginan untuk bersenang-senang semakin membuat lingkungan kacau.

Dari semua itu muncul sebuah fakta menyedihkan bahwa anak muda bukanlah lagi sebuah sumber harapan, melainkan sumber ketakutan.

Villain pun didapati dan didata lebih banyak bersumber dari orang yang memiliki rentan usia dari 17 tahun hingga 32 tahun. Paling banyak sekitar usia sekian. Maka dari itu, sekarang malah muncul stereotip bahwa bila ada perkelahian antara pemuda dengan orang yang dewasa maka yang akan lebih dulu dicurigai adalah si remaja. Karena bisa jadi remaja itu yang memulai keributan dengan mengganggu ketenangan masyarakat.

Itulah tanggapan masyarakat awam, namun mereka mempercayai dan mengikuti stereotip itu dengan alasan yang kuat berdasarkan pengalaman mereka.

"Ayo lawan aku!!!"

Serangan semakin brutal, Lui menghadapi gelombang energi POWER yang tidak jelas. Lui mengggunakan analisa singkat, mereka semua punya pengalaman namun pengalaman untuk orang-orang berenergi besar dengan pengasahan teknik yang rendah.

Lui memasukkan setiap serangan lawan ke dalam perisainya. Biarlah orang berpikir kalau hanya perisai itu POWER nya.

Melompat, tendangan kaki Lui mengarah ke sebuah bola hitam yang mengarah ke Lui. Entah bisa disebut apa, tapi bisa dianggap kalau POWER yang mengarah ke Lui itu adalah POWER bayangan. Itu adalah POWER kegelapan, Lui tertarik sekali untuk mencari tahu tentang itu nantinya.

Setelah menyerang Lui berkali-kali, mereka memutuskan untuk melakukan serangan balik dengan kekuatan super gabungan. Gabungan itu dibuat dari tingkat POWER terbesar mereka dan dibentuk secara singkat. Ini adalah salah satu teknik pamugkas mereka.

Atau lebih tepatnya dibuat sebagai teknik serangan balasan akhir. Mereka ingin mengalahkan Lui dalam waktu sesegera mungkin.

Ada serangan bayangan, serangan gelombang bayangan, serangan berbentuk flash kamera, dan juga ada serangan lumpur. Ke-empat POWER itu bersama-sama mengekang dan menyerang Lui.

Mereka menggunakan formasi yang berbeda. Yang tadinya mengekang dan menahan Lui lebih dulu baru menyerang dan sekarang menyerang lebih dulu baru menahan.

Beberapa kali Lui dibuat kesulitan bergerak, pria yang menggunakan POWER cahaya flash itu memberikan serangan dalam frekuensi yang tidak menentu. Serangan itu nanti sengaja dilepaskan, dan nanti digunakan lagi. Hingga Lui kesulitan untuk melawan dan bingung.

'Pertarungan takkan mengasyikkan bila terlalu cepat berakhir.'

Isi pikiran Lui tertuju pada arah serangan lawan. Namun tidak langsung mengunci pergerakan lawan.

Arah tatapan mata Loria berpendar ke sekelilingnya, melihat peluang kejadian yang dapat terjadi para warga sipil yang ada di sekitar tempat pertarungan Lui dan beberapa orang dewasa tersebut.

'Oh astaga, aku sudah berusia 21 tahun, aku bukan lagi remaja yang perlu dicurigai,' gerutu Lui di dalam benaknya. Tapi semenjak dia melihat pantulan fisiknya di sebuah genangan air membuat Lui tersadar bahwa dirinya kembali dalam fisik yang memiliki postur menyerupai remaja.

Walaupun terlihat sebagai remaja yang kelebihan otot.

Oke, lupakan itu.

Di antara banyaknya kemungkinan yang terjadi, yang paling pasti akan Lui dapati adalah dirinya yang dikepung dari berbagai sisi oleh para penyerang brutal tersebut.

Lui menganalisa, matanya dapat memberikan gambaran dan representatif dari kemampuan fisik serta ruang lingkup POWER yang dimiliki sekelompok penjahat di hadapannya tersebut.

Namun yang menjadikan masalah adalah bukan para pria menyebalkan di hadapan Lui sekarang ini, melainkan didatangkan dari sikap para warga sipil yang membuat kerusuhan dan hanya menyibukkan para petugas keamanan yang sibuk menahan mereka untuk tidak berbuat ceroboh dan melanggar aturan.

Lui menghela nafas, tubuhnya dibatasi pergerakannya karena POWER yang menyerupai flash kamera tersebut. Telah diambil kesimpulan yang masih berupa hipotesa oleh Lui bahwa pria yang memiliki POWER itu bisa memerangkap seseorang dengan menggunakan flash kamera dari POWER nya. Lalu setelah terkena flash dari POWER nya tersebut, akan tertahan tubuh orang itu dengan pose terakhir saat foto dirinya diambil oleh lensa mata pria tersebut.

POWER yang unik, Lui akan meneliti POWER itu nanti. Setelah ini, Lui masih harus mengalahkan beberapa pria di hadapannya tersebut.

Keempat pria itu ingin mengalahkan Lui sekarang, mereka melakukan pola serangan gabungan. Ini lebih bagus menurut Lui, dia juga bisa segera terhindar dari situasi ini. Sulit untuk melakukan tindakan ketika banyak pasang mata uang memperhatikan gerak-geriknya sekarang.

'Baguslah, aku hanya tinggal mengikuti alur dari mereka. Maka mereka-lah yang akan terperangkap dalam alur mereka sendiri,' batin Lui tersenyum miring.