Mengantongi tangan kosong, Lui berjalan dengan wajah tertunduk. Tatapan mata yang tajam dan tegas itu tidak sepenuhnya mengarah ke bawah, melainkan memperhatikan jalanan yang ada di depannya sambil melamunkan sebuah hal yang menurutnya tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Ada istilah baru, pengamatannya sekarang semakin luas dalam spesifikasi masalah di sekolah yang dia masuki tersebut. Bridgestone High School merupakan tempat dia berlabuh sebagai pahlawan tersembunyi, ini misi mandiri tidak ada sponsor juga tidak ada jaminan dari persatuan pahlawan bahwa pergerakan yang dibentuk Lui ini akan memiliki perkembangan.
Pergerakan?
Ya, untuk sementara ini Lui punya pergerakan sederhana. Terdiri dari dua orang teman setianya sekarang, hanya itu, dan kemungkinan tidak akan bertambah karena bertambahnya anggota dalam perkumpulan itu hanya akan menyebabkan bertambahnya risiko dalam rencana yang sudah dipersiapkan oleh Lui.
Untuk apa Lui mempersiapkan berbagai macam penyamaran kalau akhirnya dia merekrut orang sembarangan secara serempak? itu tidak logis sekali, Lui punya esensi dalam menjaga kerahasiaan. Dia bukan orang yang suka menunjukkan arogansi di hadapan umum dengan membangun perkumpulan besar-besaran.
Lui masih teringat dengan sosok wanita yang dia temui di UKS, dia ditipu oleh wanita itu. Sepertinya, wanita itu sengaja untuk menjebak Lui. Ini tidak menarik, Lui malah tidak merasa kalau sebuah kerjasama antara orang-orang yang menyerangnya tadi dengan wanita itu bukanlah sesuatu hal yang perlu disoroti.
kretek
Trak
Kerikil menggelinding bebas di jalanan, trotoar putih berubah warna menjadi kecoklatan dan kelabu. Lui berharap hari ini hujan, tidak apa-apa sedikit menghibur diri di bawah dinginnya air hujan yang menenangkan.
Lui memperhatikan mobil yang melintas di jalan raya, dia menghela nafas, hari ini hanya ada sedikit informasi yang dia dapatkan.
Terlalu buru-buru, padahal gegabah adalah awal dari kekalahan. Lui memang selalu saja menggunakan kebiasaannya yang ingin cepat, padahal tidak semua situasi bisa mengimbangi kecepatan Lui. Ada banyak orang-orang yang lebih lamban dua kali lipat ketimbang Lui, mereka perlu usaha lebih untuk mengimbangi kecepatan Lui dalam melakukan sesuatu. Informasi sebesar ini sudah seharusnya dianggap cukup oleh Lui, mengingat dia baru berada di sekolah acak-acakan itu dalam kurun waktu beberapa hari.
Bersyukur karena tidak terlalu lama berurusan dengan polisi, Lui lebih kerasan menjadi remaja ketimbang orang dewasa. Waktu berlalu terlalu cepat bagi gadis cantik dan tampan itu. Aneh, Lui merasa kalau dirinya masih berusia belia atau berkisar 17 tahun. Padahal, dia sudah berusia 20 tahun sekarang. Dia seringkali lupa bahwa dunia sudah berputar dari porosnya jauh lebih cepat daripada dulu.
Lui memperhatikan ada yang aneh, di depan sana ada sesuatu yang ramai dikerumuni orang. Padahal hendak Lui melangkahkan kaki nya ke rumah dan lalu berdiam diri di bawah shower yang dingin dan menyegarkan. Sekarang sudah ada lagi sebuah keributan yang berada tidak jauh dari dirinya pada waktu itu.
Apa mungkin Lui adalah magnet masalah untuk dirinya? kali dia berada di mana saja selalu ada masalah yang mendekatinya baik itu saat dia sedang berdiam diri atau saat dia sedang melakukan sesuatu.
Lui tidak mau terlalu banyak pikir, bila ada sesuatu yang menurutnya mencolok maka sudah sewajarnya bagi dia untuk mendekati hal tersebut kalau dia memang ingin mendapatkan informasi yang banyak dalam waktu dekat.
"Ada apa lagi itu?" Lui berkumam dan kemudian langsung mengambil langkah kaki yang cepat berlari menuju kerumunan tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi di sana.
Drap
Drap
Drap
Tidak hanya ada suara langkah kaki Lui yang ada di sana melainkan juga langkah kaki dari orang-orang Yang penasaran dengan situasi menegangkan yang terjadi di tengah balai kota itu. Tepat di perempatan jalan yang mempertemukan antara dua buah jalan dengan satu bangunan yang membelah kedua jalan tersebut, terjadi sebuah keributan yang masih belum diketahui kejelasannya.
Terlalu banyak orang yang mengerumuni tempat itu, mempersulit orang-orang yang berada di kejauhan untuk mengetahui apa saja yang terjadi di sana. Berbeda lagi kalau untuk orang yang punya POWER dalam bidang pendengaran atau penglihatan. Tapi itu tidak berlaku bagi Lui yang tidak sama seperti itu.
Fisik yang kuat, dengan langkah kaki singkat sudah bisa mengantarkan remaja tanggung itu menuju lokasi yang dituju. Memerlukan kesabaran untuk mencari informasi, seluruh orang berdesakan di lokasi kejadian, terlalu haus akan informasi yang berseliweran di jalanan. Itulah yang terjadi di sana, situasi menjadi kacau dan juga tidak beraturan.
Lui yang baru saja sampai di tempat itu menyaksikan sebuah kecelakaan mengerikan yang menyebabkan jatuhnya seorang korban. Seorang siswi SMA yang masih memakai seragam nampak bersimbah darah tergeletak di tengah aspal. Banyak serpihan kaca dan juga serpihan logam yang berhamburan di sana. Itu masih terbilang tidak semengerikan kecelakaan lainnya. Sebab, di situ memang sangat rawan kecelakaan.
Kecelakaan yang terjadi di situ bukan hanya kecelakaan tabrak lari saja, tapi juga ada kecelakaan tabrakan beruntun, mobil truk yang terbalik, dan sebagainya. Selalu memakan korban, bahkan tidak pernah tidak mencabut nyawa orang yang mengalami kecelakaan di situ. Sampai-sampai jalanan itu riseut sebagai 'Jalaj Terkutuk.'
Sebuah sebutan yang cukup pas untuk menggambarkan sebuah jalanan yang menjadi sarang kecelakaan. Di sana sudah terjadi banyak kecelakaan mengerikan, namun belum ada tindakan untuk mengubah arah jalanan atau melakukan perombakan pada bangunan yang ada di sana. Memang tidak semudah yang dikatakan, sebab itu adalah kawasan pemukiman yang memiliki izin resmi. Entah kenapa sangat sering terjadi kecelakaan di situ.
'Kasihan sekali dia. Padahal dia kelihatannya orang yang baik, apakah tidak ada ambulans atau penyelamat yang dipanggil untuk menyelamatkan dia? Kenapa semua orang hanya diam saja? Mereka tidak punya hati.'
Lui yang punya jiwa kepahlawanan langsung mendekati gadis yang menjadi korban tabrak lari itu, Lui tidak bisa merasakan gelombang POWER dari tubuh gadis itu, namun dia berharap kalau gadis itu masih dapat diselamatkan.
Tanpa pikir panjang, Lui langsung membawa gadis itu pergi dari sana meninggalkan kerumunan orang yang tak melakukan hal berguna tersebut. Lui nekat untuk membawa gadis itu ke rumah sakit dengan cara menggendong gadis itu ke rumah sakit.
'Bertahanlah, kau pasti bisa melalui semua ini. Jangan mati.'
Lui mempercepat langkah kakinya, dia yang punya fisik kuat dapat dengan mudah melewati jalanan demi jalanan yang berada di depan nya. Kemacetan tidak dapat menghalangi Lui, sebab Lui tidak menggunakan kendaraan bermotor. Lui ingin menggunakan jalur khusus pahlawan namun dia tidak mungkin melakukan itu sekarang. Dia pasti akan dilarang apabila dia melakukan hal itu, itu melanggar peraturan tentang penggunaan fasilitas pahlawan dan warga sipil.