Angin terus berhembus, menyikap keramaian seakan akan dia yang paling tentram di antara segalanya, ku nikmati perlahan setiap hembusan angin ku tutup mataku dan yang muncul di benakku adalah wajahmu...
-
-
-
Wilayah kampus sudah mulai hilang dari peredaran, perlahan tapi pasti semua hilang, aku masi terus bergulat dengan pikiran ku tentang dirinya, mengapa dia?kenapa dia?, selalu bertanya-tanya seakan mustahil bagiku untuk merasakan hal seperti tadi..
"Uuntuk pertama kalinya aku merasakan hal seperti ini"
ami terus terkesima dengan suara dan wajah lelaki itu, dia tidak mengira akan secepat itu beriteraksi dengannya...ami terus membayangkan hal yang tadi sampai iya tak sadar bahwa sudah sampai tepat di depan rumahnya..
"mbak ami uda sampe disini kan tujuannya?"
suara mas tukang gocek memecahkan lamunan ku dari banyaknya hal yang ku pikirkan.
"ahh iya mas,di sini aja makasih ya"
setelah tukang gocek pergi aku berjalan masuk kedalam rumah yang sunyi, tidak ada yang menyambut kepulangan ku, dan tidak ada yang bertanya prihal hari yang ku lalui, semua ini sudah biasa ku hadapi..
sejenak aku berdiri di depan pintu rasa sedih tersirat di pikiran ku, mengapa aku berbeda dengan keluarga mereka di luar sana, iya mengapa begitu?, dari kecil aku tidak tinggal bersama kedua orang tua ku, aku tinggal bersama kakek dan nenek ku, aku memiliki saudara laki laki yang tak jauh umurnya dari diriku, sifat kami sangat berbeda entah karena cara asuh atau didikan yang berbeda. maka dari itu aku tidak terlalu akrab dengan keluarga ku sendiri, kakek dan nenek ku sudah pergi lebih dulu...
terkadang aku selalu berpikir begitu, tapi jika aku terus terusan seperti ini aku tidak akan maju, dalam hatiku semua akan kujalani selagi hati dan ragaku kuat.
-
-
sejenak aku melamun memikirkan nasib ku yang berbeda dari manusia yang lain tanpa ku sadari air mataku menetes dengan sendirinya..
"ahh apaan si ini perasaan baper mulu yahh malah nangis ayo semangat amiii!!!!!!"
entah mengapa menyemangati diri menjadi part paling best, mungkin semua orang mempunyai porsi bahagianya tersendiri, mempunyai jalan ceritanya yang bagus.. ( pikirku begitu dalam benak ku)
selesai bergelut dengan pikiran ku, aku melanjutkan aktivitasku yaitu membersihkan diri lalu ibadah, rasanya hari ini lebih melelahkan dari yang sebelumnya banyak sekali kejadian yang membuatku tak menyangka nyangka semua terjadi begitu saja.
malam pun tiba dimana aku lupa akan ponselku dan ternyata saat ku buka banyak sekali pesan dan telpon dari vivi...
"yaampun pasti vivi ngira aku belum nyampe rumah niiiii astaga ini anak"
suara panggilan telpon masuk dari handphone ku, dan sudah pasti itu adalah vivi aku sudah bisa membayangkan bagaimana repetan vivi saat aku mengangkat telpon darinya.
"Hhaa-loo vi"
"HEYYY LO GILA YA DARI MANA AJA AMIII YAA AMPUN"
"Sabar dulu vi istigfar ya ampun, aku baru aja buka hanphone aku lupa soal hanphone aku, pas aku cek ternyata banyak spam dari kamu"
"jelas gue khawatir ama lo, soalnya lu di tawarin tebengan kagak mau, mau nya sendiri bae sok mandiri lu sumpah"
"yauda vivi sekarang aku kan engga kenapa kenapa stay calm la"
"tau gak si mi gue overthingking lu di culik tukang gocek"
" heyy apaan si kamu mikirnya ihh"
"seriusan lunya aja si yang ga percayaan an, ehh btw besok masuk pagi kan lu ama gue aja ya biar sekalian gue lewat rumah lu haha ada yang mau di beli"
"bau baunya kamu mau beli bubur ayam bi jum lagi ya?"
"hahahahaha paham banget selera gue mi, sekalian cuci mata ngeliat anak bi jum cakep banget mi"
"ohh ternyata itu maksud kamu, kamu ini ya vi selalu begitu awas lo nanti kena karma,banyak banget cowo yang kamu suka"
"hidup ini sekali ami kalo gak di nikmati gimana coba, kalo kata pepatah nikmat mana yang mau engkau dustakan haha"
"ihh uda deh sana kamu tidur besok awas ya kalo kamu telat jempu aku vi"
"SIAPPPP IBU AMIIII"
TUTTTT
telpon mati tanpa sepatah kata apapun si anak semprul si vivi itu..
"kebiasaan deh si vivi engga ada ngucapin salam"
aku selalu mengerutu tentang tingkah lakunya yang satu ini, tapi mau bagaimana pun dia tetap teman ku, dan aku hanya bisa tersenyum tipis akan tingkah lakunya.
-
-
-
malam cepat berlalu aku menghabiskan sebagian malam ku dengan membaca buku sejarah kesukaan ku, dan terdengan notif pesan dari handphone ku..
salah satu pesan grub dari gabungan maba, yang mengirim foto mereka saat bersama di lapangan..
"ahh ternyata mereka foto ya kenapa aku sama vivi tadi ga ikut ya?, tapi keliatannya mereka anak anak yang asik"
aku lihat satu persatu foto yang di kirim oleh satu satu pengguna grub itu dan jariku terhenti pada satu foto yang menampilkan sosok tak asing, benar ini adalah dia laki laki itu,setelah ku zoom dari dekat aku melihat nama yang tertempel pada dada sebelah kananya walaupun agak buram tapi masi terlihat jelas...
"ternyata-aa namanya ADAM ABYASA, hmmm tidak terlalu buruk"
aku terus bergumam memandangi foto itu dan berpikir orang seperti apa dia, apakah dia garang?, atau humoris? entahlah semua liar di pikiran ku..
ketika aku beroikir terus dan semangkin dalam suara pintu kamar terbuka membuat ku tersentak..
"kenapa kamu belum tidur jam segini, kamu besok kan masuk pagi kak"
iya itu suara ibuku dia selalu mengecek kamar dan melihat aku sudah tidur atau belum, dia sangat anti dengan anak yang suka begadang ga jelas.
"iya bu ini ami lagi baca informasi di grub kuliah, habis ini ami tidur"
tanpa sepatah kata pun ibu kembali menutup pintu tanpa aba aba apapun, dan aku memilih untuk tidur supaya besok tidak telat bangun...
-BERSAMBUNG...
hai readers mungkin banyak kata atau beberapa kalimat yang kurang pas mohon atas ketidak nyamanannya maaf ya...