Chereads / Become Immortal / Chapter 2 - BAB. 02 - MEMBAKAR PERPUSTAKAAN

Chapter 2 - BAB. 02 - MEMBAKAR PERPUSTAKAAN

Perpustakaan Bulan Biru.

"Aduh! Dimana dia meletakkannya? Aku yakin benda itu berada di sekitar sini." gumam Yu Zhouchen sambil meraba-raba gulungan yang menumpuk di atas meja. Tetapi, tak ada satupun gulungan yang sedang dicari olehnya. Semua gulungan kertas itu tampak rapi dan putih. Tidak seperti gulungan miliknya yang berwarna coklat dan berdebu.

Ia sudah mencarinya selama satu jam lebih dan semua murid yang ada di sana merasa sangat terganggu karenanya. Meskipun begitu, ia tak pernah menghiraukannya dan tetap mencari barang miliknya.

Salah satu murid yang terlanjur kesal dan naik darah, mencoba memikirkan sesuatu untuk menghentikan kerusuhan yang dilakukan oleh Yu Zhouchen seorang. Dengan sengaja, ia menendang kaki Yu Zhouchen yang sedang berjinjit hingga membuatnya langsung terjatuh bersama dengan tumpukan gulungan kertas yang berada di atas rak.

Pada akhirnya, kekacauan semakin menjadi-jadi dengan puluhan gulungan kertas yang menggelinding di seluruh ruangan. Begitu juga dengan tumpukan buku yang tak sengaja tersambar olehnya saat sedang terjatuh. Suasananya pun semakin membuat para murid merasa tidak betah berada di sana.

"Aduh! Siapa yang melakukannya?! Berani sekali orang itu!" gumam Yu Zhouchen sambil mengelus punggungnya yang terasa sakit dan pegal.

"Sudah membuat kekacauan dan kau malah menjatuhkan tumpukan buku?!" bentak seorang laki-laki berumur 12 tahun yang yang kini berdiri di depannya dengan ekspresi meremehkan sekaligus merendahkan dirinya.

"Hah?" Yu Zhouchen menatapnya dengan heran. Seorang murid dengan rambut dikuncir kuda dan kelopak mata yang hampir mirip dengan kacang almond, jelas sekali wajahnya benar-benar mengundang amarah siapapun. Memangnya siapa yang tidak mengenal tokoh Qing Han dalam kisahnya?

Biasanya hanya meremehkan dan merendahkan adik seperguruannya saja.

Yu Zhouchen mengalihkan perhatiannya sebentar. Jari-jemarinya begitu terampil dalam menggerakkan selembar kertas yang berubah menjadi keras dan padat. Setelah itu, kertas itu pun melesat ke arah kaki Qing Han hingga membuatnya tersandung dan pada akhirnya jatuh berlutut di depannya.

Hahahaha!

"Apakah Kakak seperguruan baru saja berlutut meminta maaf padaku? Aku tahu kau yang sudah membuatku terjatuh dan membesarkan kekacauan yang aku perbuat." ucap Yu Zhouchen sambil menatapnya dengan sinis.

"Kau!" gertak Qing Han yang tampak kesal sambil mengeraskan kepalan tangannya. Tak berapa lama setelahnya, ia pun meraih sebuah buku tebal dan langsung melemparkannya ke arah Yu Zhouchen tanpa keraguan. Namun, hal itu langsung bisa di hindarinya dan ia pun membalas dengan melempar sebuah gulungan yang ada di belakang punggungnya.

"Tepat di wajah! Apakah kau tidak pernah belajar dari kesalahanmu sendiri?!" ucap Yu Zhouchen sambil menertawainya dan menunjuknya.

Qing Han menjadi sangat kesal. Ia pun segera berdiri kembali dan menunjukkan sedikit pesona sihirnya. Sepupu dari Qing Luyan memang mudah sekali terbawa amarahnya bahkan pada seorang anak berusia delapan tahun. Semua orang memang memiliki sifat waspada terhadapnya dan berusaha untuk tidak melakukan hal yang memalukan di depannya agar tidak menjadi korban kejailannya.

"Heh! Kau ingin membakar seluruh perpustakaan? Jika kau ingin melakukannya, jangan pernah libatkan aku!" ucap Yu Zhouchen yang langsung berdiri dan melangkah menjauhinya dengan perlahan. Namun, tampaknya Qing Han benar-benar marah hanya karena beberapa kata yang dikeluarkan olehnya.

"Ah! Sial. Aku tidak ingin terlibat masalah dengannya. Sebaiknya kabur sebelum kakek tua itu menemukanku!" batin Yu Zhouchen yang langsung meraih sebuah gulungan kertas dan langsung membakarnya dengan telapak tangannya sendiri. "Kak Han! Aku memiliki sesuatu untukmu!" ucapnya sambil melempar gulungan kertas yang telah dibakar olehnya.

Setelah perhatiannya teralihkan pada gulungan kertas yang terbakar, Qing Han tidak lagi melihat Yu Zhouchen yang berdiri di sana. Hal itu tentu membuatnya sangat marah dan bahkan ia pun membiarkan tumpukan gulungan di sebelahnya terbakar karena ulah Yu Zhouchen.

"Yu Zhouchen! Berhenti di sana!" teriak Qing Han sambil mengejarnya dengan penuh amarah dan sebuah pisau belati yang telah menggantung di tangan kanannya.

"Menyusahkan! Padahal aku sedang tidak ingin berlari dan menghabiskan seluruh tenagaku." batin Yu Zhouchen yang terus berlari tanpa arah dan mengabaikan bangunan perpustakaan yang sudah terbakar setengah.

Saat ia sedang berlari dengan kecepatan yang sama, tiba-tiba saja Qing Han muncul di depannya dan orang itu langsung membanting tubuhnya ke tanah hingga menimbulkan suara dentuman yang cukup keras. Nyaris saja beberapa tulang rusuknya patah dan seluruh organ tubuhnya terguncang hebat. Pada akhirnya, ia hanya bisa tergeletak di tanah sambil menatap wajah Qing Han yang tampak puas setelah membanting tubuhnya yang sedang dalam masa pertumbuhan.

"Sudah puas? Jika kau melakukannya sekali lagi, mungkin kau akan membunuhku." ucap Yu Zhouchen tanpa ekspresi dengan posisinya yang masih terlihat sama.

Qing Han mendengus dan berkata, "Membantingmu sekali?! Huh! Rasanya aku sangat tidak puas kecuali, kau ingin aku menendang kepalamu sampai terputus. Barulah aku tidak akan memberikanmu pelajaran."

"Kau bisa melakukannya saat aku sudah besar nanti." jawab Yu Zhouchen dengan malas.

"Hah? Kau ingin membuatku marah lagi?" ancam Qing Han yang langsung mengangkat kaki kanannya dan berniat untuk menginjak tubuh Yu Zhouchen yang masih tergeletak di tanah. Akan tetapi, ia langsung menghentikan gerakannya begitu mereka kedatangan seorang pemuda berhanfu putih yang sedang berjalan ke arahnya dengan tatapan dingin sekaligus marah.

"Rupanya ada dua orang yang sudah membakar perpustakaan dan membuat semua murid kerepotan." ucap pemuda setelah ia berdiri di depan mereka berdua.

"Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya." batin Yu Zhouchen yang terlihat heran dan tak merubah posisinya dalam waktu yang cukup lama.

"Maaf, Guru besar Yun! Ini semua salah adik Zhouchen yang lebih dulu membakarnya." ucap Qing Han dengan raut wajah ketakutan sambil menundukkan kepalanya. Namun, saat itu terjadi hanya Yu Zhouchen yang sanggup menatapnya selama lebih dari tiga detik bahkan semenit.

Pemuda berumur 27 tahun ini bernama Fu Xingyun, Guru besar Sekte Bulan yang selama ini ditakuti oleh murid-muridnya sendiri meskipun posisi sebagai murid pribadinya adalah posisi yang diinginkan oleh mereka semua. Ia sangat jarang keluar dari ruangannya. Jadi, wajar saja sampai sekarang, Yu Zhouchen tidak mengenalnya sama sekali.

"Eh! Bentar! Kau baru saja memanggilnya dengan sebutan Guru besar?!" ucap Yu Zhouchen yang tampak terkejut dan langsung berdiri dari posisinya.

Qing Han langsung menundukkan kepala Yu Zhouchen hingga membuatnya membungkuk di hadapan Fu Xingyun. "... Maaf, Guru besar! Anak ini perlu diberi pelajaran." ucap Qing Han.

"Dia adalah Guru besar Sekte Bulan? Tadi itu, aku bisa menatapnya selama lebih dari tiga detik! Itu artinya, aku bisa menemui Kak Luyan untuk mengambil gulungan ku kembali!" batin Yu Zhouchen yang langsung bersemangat dan menegakkan tubuhnya kembali.

"Itulah yang akan aku lakukan sekarang." jawab Fu Xingyun dengan pelan.

Yu Zhouchen langsung berkata, "Maaf, Guru! Aku harus menemui Kak Luyan untuk mengambil sesuatu darinya!" ucapnya sambil berbalik dan hendak akan berjalan meninggalkannya. Akan tetapi, sedetik kemudian langkahnya terhenti saat Fu Xingyun dengan paksa menarik kerah pakaiannya dari belakang.

"Kau harus menjalani hukumanmu lebih dulu dan aku akan segera membebaskan mu!" ucap Fu Xingyun dengan dingin dan bahkan mampu membuat suasana berubah tegang.