Travis perlahan membuka matanya saat mendengar ada suara dering ponsel dari arah jasnya yang berada di sofa. Pria itu pun melirik sekeliling dan menyadari bahwa kekasihnya sudah tidak bersamanya lagi, namun dia berpikir mungkin saja kekasihnya sudah kembali ke kamar lain. Dia beranjak dari ranjang, selalu berjalan menuju sofa untuk mengambil ponsel dari saku jasnya.
"Matheo ... Untuk apa dia nelpon jam segini?"
Travis mengerutkan keningnya kemudian segera menjawab panggilan itu.
"Hallo, Matheo?"
"Dr. Travis, Sebenarnya kamu dan kakak Pergi ke mana? Kenapa kalian pergi tanpa bisa pamit padaku ... Kenapa secara mendadak? Apa kalian ke pantai untuk persiapan foto prewedding?" Matheo bertanya-tanya dari telepon.
Travis mengerutkan keningnya. "Matheo, apa maksudmu ... Aku benar-benar tidak mengerti."
"Kakak mengirim pesan ... Dia bilang dia harus pergi. Dia minta maaf padaku karena tidak bisa pamit secara langsung .. itu berarti dia pergi ...dia pergi bersama kamu, kan?"