Matheo menghembuskan nafas kasar kemudian duduk di sofa lain, menatap Phoebe yang menangis tersedu-sedu. Tangisan kakaknya membuatnya merasa bersalah, namun itu tidak menyurutkan niatnya untuk tetap tinggal bersama Angelica karena baginya saat ini kebahagiaan Angelica adalah yang utama. Ok, Ya seperti sudah dibutakan oleh rasa cinta dan juga merasa harus membahagiakan garis yang dia cintai.
"Aku sama sekali tidak pernah berniat untuk menyakitimu, Kak," ucapnya.
"Tapi Kamu membohongi aku ... Kamu melanggar janjimu ... Kamu janji tidak akan pernah berpacaran sebelum kamu sukses ... Kamu janji akan menahan perasaanmu pada Angelica ... Tapi ternyata ...." Phoebe berkata agak terbata-bata karena sambil menangis. Dia pun mengambil tisu yang tersedia di atas meja lalu menggunakannya untuk mengusap air mata dan ingusnya yang mendadak keluar karena dia menangis.