Travis menghampiri Phoebe yang menangis tersedu-sedih di sofa. Dia pun duduk di samping wanita hamil itu sementara Matheo duduk di sofa lain sedangkan Alicia membersihkan sisa-sisa pecahan guci yang berserakan di lantai. Pria itu mengambil teh yang tersedia di atas meja yang sudah dibuat oleh Alicia, kemudian memberikannya pada sang maid.
"Minumlah supaya kamu tenang," serunya dengan lembut.
"Makasih," sahut Phoebe, dengan tangannya yang agak gemetaran mengambil cangkir berisi teh itu lalu meminumnya sedikit demi sedikit. Wanita itu menghela nafas, melirik sang dokter yang terus-menerus menatapnya dengan tatapan indah. "Maafkan saya," ucapnya.
"Justru saya yang minta maaf karena terlambat datang sehingga suami kamu berani bersikap kasar," sahut Travis sembari mengambil cangkir teh milik Phoebe kemudian kembali meletakkannya ke atas meja. Dia kembali menatap Phoebe yang masih terisak, membuatnya merasa iba dan ingin memeluknya namun masih sungkan.