"apa kamu pikir aku tidak ingin menjadikannya kekasihku lalu menikahinya" saat itu aku perlahan bangun dari tempat duduk ku dan mendekati xu Xin.
sambil menatap matanya, aku perlahan memeluk pinggang ramping nya.
"menurutmu apa dia mau meninggalkan status nya dan hidup bersama orang seperti ku" saat itu aku perlahan memegang dagu nya dan mendekatkan wajah ku ke wajahnya.
"aku mmmm" sebelum dia sempat menjawab nya aku mencium bibirnya dengan lembut.
tangan ku perlahan memeluk lehernya dan lidahku perlahan membimbing lidahnya agar bisa bermain.
perlahan dia pun memeluk pinggangku dengan lembut sambil menutup matanya menikmati permainan lidah ku.
beberapa menit kemudian, kami akhirnya melepaskan ciuman kami secara perlahan dan saling menatap dengan mata lembut.
"nona xu Xin, aku sangat ingin memiliki wanita seperti mu, tapi kita bagaikan langit dan bumi, hubungan kita hanya akan memberimu penderitaan, aku juga tahu kamu sepertinya dekat dengan pria yg baik walaupun tidak setampan ku" kataku sambil membelai pipinya yg lembut, tiba tiba air mata perlahan menetes dan mengalir ke pipinya.
"lalu kenapa kamu mencium ku, jangan bilang kamu sudah tahu bahwa orang yg ada di foto itu adalah aku dari awal kan" saat itu aku merasa xu Xin mencengkram pakaianku dengan erat dan matanya seperti mengantisipasi jawaban yg akan aku keluarkan.
"tentu saja aku tahu, bagaimana mungkin aku tidak mengenal orang yg sangat aku cintai, apa menurutmu cinta ku palsu"
"kamu tidak mencintai ku, jika kamu memang mencintai ku, kamu setidaknya harus memperjuangkan ku, bukan kah kamu seorang pejuang, kamu bisa mendapatkan penghasilan jika kamu bergabung dengan perusahaan atau aula seni beladiri, kenapa membahayakan diri mu di tempat seperti ini" saat itu xu Xin menatap ku.
"ada beberapa hal yg tidak bisa ku jelaskan, bahkan jika kita benar benar menikah, itu tidak akan baik untuk mu" saat itu aku memalingkan wajah ku dan menatap ke arah bulan.
"bagaimana kamu begitu yakin hal itu tidak baik untuk ku, apa menurutmu aku ini adalah wanita manja yg tidak bisa apa apa" saat itu aku langsung menatap xu Xin lagi dengan wajah aneh.
"bisakah kamu meninggalkan keluarga mu"
"bisakah kamu hidup di tempat yg di penuhi monster ini"
"bisakah kamu memegang senjata dan melindungi nyawamu dari serangan monster monster ini"
"saat aku mati, bisakah kamu menerima kematian ku" saat itu xu Xin hanya terdiam mendengar pertanyaan ku itu.
"jangan bilang kamu ingin membawa ku ke keluarga mu, itu tidak akan pernah terjadi nona, hidup ku hanya bisa berpetualang di alam liar, menghadapi berbagai bahaya dan berlatih dengan keras"
"aku tidak suka seperti kura kura yg hanya berlindung di dalam kota, akan ada masanya cangkang kura kura akan hancur jika terus di serang oleh monster monster ini"
"apa kamu paham nona xu Xin" tapi saat itu xu Xin melepaskan komunikator yg ada di pergelangan tangannya dan membantingnya ke lantai lalu menginjaknya dengan kakinya.
"jangan panggil aku nona lagi, panggil aku xu Xin, jika kamu mati maka aku akan mati, jika cinta mu tidak palsu, mulai sekarang kamu harus melatihku sebagai pejuang, aku akan bertarung di sisimu selamanya" kata xu Xin sambil menatapku dengan tegas.
"apa menurut mu bertarung dengan monster itu semudah berciuman" kata ku dengan kesal
"kamu bisa, kenapa aku tidak bisa" kata xu Xin sambil menatap ku lebih serius lagi.
"aku hanya tidak ingin kamu terluka"
"ini keputusanku, aku akan ikut bersama mu" lalu xu Xin berbalik dan masuk ke rumah dengan kesal, tapi sesaat berikutnya dia keluar lagi dan berjalan ke meja makan mengambil burger yg aku siapkan.
setelah itu dia kembali masuk ke rumah sambil membanting pintu dengan keras.
"sepertinya di dalam novel karakter xu xin tidak seperti itu, pasti ada yg salah dengan otak wanita satu ini" gumam ku dengan lembut.
"jika kamu tidak masuk ke rumah, aku akan mengunci pintu dan membiarkan mu kedinginan di luar sana" teriak xu Xin dengan kesal yg terdengar dari dalam rumah.
"tidak perlu berteriak, aku hanya menikmati pemandangan bulan" jawab ku dengan kesal.
"cintai saja bulan mu itu, dia lebih baik dari pada ku" teriak xu Xin yg semakin kesal.
mendengar teriakan xu Xin, aku dengan cepat masuk ke rumah dan melihat xu Xin yg duduk di atas kasur ku dengan wajah kesal.
"memang siapa kamu yg bisa seenaknya memutuskan apa yg terbaik untuk ku"
"kamu pria pengecut yg hanya berani mengintip ku dari kejauhan, apa menurutmu aku tidak tahu"
"dari dulu aku selalu menunggu mu untuk mendatangi ku, tidak mungkin seorang wanita yg pertama kali mendekati seorang pria, apa kamu bahkan tidak paham hal yg seperti ini juga" teriak xu Xin yg semakin kesal.
"bertahun tahun aku selalu menunggu mu, tapi setelah 6 tahun menunggu kamu sama sekali tidak pernah mau menemui ku"
"terakhir kali aku melihat mu berdiri di atas gedung melihatku saat pulang sekolah, tapi itu juga terakhir kali aku melihat mu"
"aku tidak tahu kemana kamu pergi, sampai hari ini" saat itu xu Xin menundukkan kepalanya dan tangannya terlihat meremas tempat tidur ku dengan kencang.
"kamu bahkan tidak tahu betapa bahagianya aku melihat mu lagi, tapi kamu mengatakan kata kata yg menyakitkan hati ku"
"jika status ku yg membuatmu takut, maka aku akan melepaskan semua itu saat ini juga, jadi aku sekarang adalah anak yatim sama seperti mu, kita sekarang setara, tidak ada lagi langit dan bumi, tidak ada lagi jarak antara kita"
mendengar keluhan xu Xin, aku langsung duduk di sebelahnya dan merangkulnya ke dalam pelukanku.
"maaf xu Xin, aku benar benar bodoh, bertahun tahun aku hanya memikirkan diri ku sendiri, aku bahkan tidak tahu perasaan mu yg sebenarnya" saat itu xu Xin langsung memelukku dengan erat dan mulai menangis melampiaskan emosinya.
sampai akhirnya xu Xin tertidur di dalam pelukanku.
perlahan aku memindahkannya agar mendapat posisi yg bagus untuk tidur, tapi pelukan xu Xin malah semakin kencang.
jadi terpaksa kami berdua tidur saling berpelukan dengan erat.