hari hari berlalu begitu saja dengan cepat dan pertandingan wild pun berakhir dengan moon young sebagai juara pertama.
sebenarnya banyak hal hal aneh yg terjadi saat pertandingan, misalnya preman yg ikut pertandingan.
lalu ada sekumpulan mafia yg menyerbu sekolah, tapi semua ini dapat di tangani dengan mudah.
tentu saja setiap aku ikut campur, Lee na akan selalu menghukum ku dengan berbagai alasan.
saat ini kami sedang berkumpul di rumahku dan mengadakan pesta perayaan untuk moon young hingga larut malam.
dan akhirnya moon young, dal dal dan Lee na menginap bersama di rumah ku.
hanya ratu yg dari tadi menunjukan wajah sedih dan rumit sedang bingung memikirkan apa dia akan menginap atau pulang.
"apa kamu ingin mencari udara segar" tanya ku dengan santai pada ratu.
"baiklah" jawab ratu dengan lemah.
akhirnya di kami keluar rumah berjalan jalan santai tanpa tujuan.
"apa yg kamu pikirkan, katakan saja tidak baik menyimpannya di dalam hati"
"aku hanya bingung dengan perasaan ku, aku tidak tahu apa aku menyukaimu atau tidak, tapi kamu sudah mempunyai banyak wanita, moon young, dal dal bahkan nona Lee na sudah menjadi wanita mu"
"aku tidak tahu bagaimana kamu akan memperlakukan mereka di masa depan"
"apa kamu akan menikahi mereka semua atau memilih salah satunya dan melepas kan yg lain, laki bagaimana jika aku juga ada di antara mereka siapa yg akan kamu pilih"
"pertanyaan ini selalu menghantui pikiranku"
"apa kamu tahu kalo aku sudah di siapkan pasangan untuk menikah"
"aku benar benar bingung Nero" jelas ratu dengan suara pelan sambil menundukkan kepala.
"aku orang yg serakah ratu, mereka adalah wanita ku dan tentu saja aku tidak akan meninggal kan mereka, jika mereka ingin menikah maka aku akan menikahinya"
"aku pria bajingan ratu, tapi aku tidak akan pernah membuat orang orang yg mencintaiku menderita"
"seperti yg aku katakan sebelumnya, mencintai ku berarti meninggal kan segala yg kamu miliki saat ini, ini adalah pilihan yg berat"
"jadi semua kembali pada mu ratu, apa yg paling kamu inginkan"
"jika kamu menginginkanku, aku akan siap menerima mu dan melindungi mu"
"dan jika kamu ingin kehidupanmu tetap tidak berubah, maka aku sarankan kamu untuk segera menjauhi ku"
"jalanku adalah jalan petualangan yg membentang luas, tidak terikat oleh aturan aturan apapun, hidup bebas seperti burung yg mengepakan sayapnya" saat itu aku berhenti dan menarik ratu ke dalam pelukanku.
"Nero aku ingin, aku sangat ingin hidup sesuai yg aku inginkan, aku ingin bebas seperti yg kamu katakan dan aku ingin merasakan kenyamanan pelukanmu selamanya, aku ingin semua nya Nero, aku ingin seperti burung yg kamu katakan Nero" kata ratu dengan sedih sambil menundukkan kepalanya.
tanpa menjawab nya aku langsung mengangkat dagunya dan mencium bibirnya.
setelah beberapa saat kami melepas ciuman kami dan ratu mulai membuka matanya.
seketika ratu melihat sekeliling dengan wajah kaget dan langsung memelukku dengan erat.
"Nero kita kita benar benar terbang" seru ratu dengan panik.
"tentu saja, bukankah ratu ingin terbang bebas seperti burung, maka aku akan mengabulkan keinginan ratu" perlahan aku mulai melepaskan pelukanku pada ratu.
"jangan lepaskan Nero, aku akan jatuh" kata ratu dengan panik.
"percayalah pada ku, yakin lah pada dirimu bahwa kamu memang bisa terbang bebas di udara, aku akan menjagamu agar tidak terjatuh" saat itu aku perlahan melepaskan pelukan ratu sambil memegang tangannya.
"ini berhasil, aku benar benar bisa terbang" seru ratu dengan gembira, lalu aku mulai melepaskan tangan ku dan dia mulai mengepakkan tangannya seperti burung.
melihat tingkahnya yg lucu aku hanya bisa tertawa terbahak bahak.
"jangan hanya tertawa, kenapa aku hanya bisa mengambang saja" teriak ratu dengan kesal.
"bayangkan tubuh seperti lengan tanganmu yg bisa kamu gerakan dengan bebas hanya dengan niat, begitu juga terbang, gunakan saja niat dalam pikiranmu untuk mengerjakan tubuh mu dengan bebas di udara" kata ku dengan santai, tapi saat berikutnya ratu langsung bergerak bebas di udara.
"ha ha ha ratu bebas, ratu bisa terbang bebas seperti burung" seru ratu dengan bahagia.
setelah menari nari sepuasnya di udara, akhirnya ratu langsung memelukku dan mencium ku dengan penuh semangat.
"terima kasih Nero, aku benar benar bahagia, ini adalah hari paling bahagia yg pernah aku miliki Nero" kata ratu dengan penuh semangat sambil memeluk ku dengan erat.
"aku punya hadiah untuk mu" saat itu aku memasangkan kalung dengan simbul sayap Phoenix yg sangat indah di leher ratu.
"ini.." kata ratu yg tertegun sambil memandangi kalung yg aku berikan dengan mata berkaca kaca
"selamat ulang tahun ratu, maaf hadiahnya terlambat" kataku sambil tersenyum pada ratu.
"kamu bajingan, aku pikir kamu melupakannya, kamu sangat kejam, kamu brengsek" teriak ratu dengan air mata yg berlinang di pipinya sambil memukul dada ku.
"maaf maaf, aku tidak lupa, hanya tidak ingin memberimu hadiah saat itu" kataku dengan santai.
"itu bahkan lebih menyakitkan, kamu pria sialan, aku tidak bisa tidur seharian gara gara memikirkan hal itu, bajingan, kamu bajingan" tangis ratu sambil terus memukul dada ku.
"ok ok berhenti menangis, aku akan mengurus masalah pernikahan mu, kamu tenang saja" kataku sambil mengelus rambut ratu yg menundukkan kepalanya di dadaku.
tapi dia masih tidak menjawab dan hanya memelukku lebih erat lagi.
"ayo kita turun dulu"
"kenapa harus turun, apa kamu sudah bosan" tanya ratu dengan kesal.
"apa kamu ingin semua orang melihat celana dalam mu, lihat sendiri rok mini mu itu berterbangan di tiup angin" kataku dengan main main
"hentaiiii" teriak ratu dengan kesal sambil memegang roknya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya masih memelukku.
"kenapa kamu masih diam saja, cepat turun" kata ratu dengan kesal.
"ok ok" saat itu kami berdua turun di depan rumahku dan kembali masuk kedalam rumah.
"aku tidak tahu hukuman apa yg harus aku berikan pada kalian berdua, berbuat mesum di tengah malam dengan seragam sekolah, ini merupakan pelanggaran berat" kata Lee na dengan serius sambil menatap kami dengan tatapan tajam.
"nona Lee na, kita hanya jalan jalan saja, tidak ada hal hal mesum lainnya" jawab ratu dengan malu malu.
"hal itu tidak mungkin terjadi, jika kamu bersama pria ini berdua saja hanya satu hal yg bisa terjadi, yaitu hal hal mesum" kata Lee na dengan tegas.
"sungguh nona Lee na, tidak ada hal hal mesum" kata ratu dengan panik.
"kalo begitu mari kita buktikan, dal dal, moon young bawa ratu ke kamar dan lepaskan semua pakaiannya.
"yes mam" kata mereka berdua dengan serempak, dengan cepat mereka membawa ratu ke kamar ku dengan paksa di bawah teriakan minta tolong nya.
"kamu jangan bengong saja, lepaskan pakaianmu dan ikuti aku ke kamar" kata Lee na dengan tegas.
"yes mam" jawab ku dengan serius, lalu aku langsung melepaskan pakaianku dan mengikutinya ke kamarku.
di dalam kamar terlihat ratu yg sudah tanpa busana meronta ronta karena di pegang erat oleh dal dal dan moon young di atas tempat tidurku.
"kamu, cepat masukan senjata mu ke lubang nya, buktikan bahwa kalian tidak berbuat mesum" kata Lee na dengan tegas sambil menunjuk senjata ku lalu ke lubang vagina ratu.
"yes mam" saat itu aku dengan cepat naik ke tempat tidur dan bersiap memasukan senjataku ke lubang ratu.
"Nero jangan lakukan Nero, aku belom siap, kalian semua tolong jangan seperti ini, aku berjanji tidak akan berbuat mesum di luar" kata ratu dengan panik.
"hukuman adalah hukuman, Nero cepat lakukan" teriak Lee na dengan tegas.
"Nero tunggu mmm, jangan di paksa itu sakit Nero"
"kenapa kamu berhenti, pompa lebih cepat" kata Lee na sambil menendang pantat ku.
"ok ok" saat itu aku langsung memompanya sekuat tenaga.
"hah hah kalian semua berkomplot hah hah hah, kalian menjebak ku hah hah hah" kata ratu yg masih terengah engah.
"maaf ratu ku, aku sudah memperingatkan mu dari dulu, jadi terima nasib mu saat ini, kita akan selalu bersama" kata moon young sambil menunjukan senyum mengejek.
"he he he nyonya ke empat secara resmi di sahkan hari ini" kata dal dal dengan gembira.