pagi hari saat akan berangkat ke sekolah, aku melihat jaegu yg sedang menggendong kedua adiknya sambil berlari dengan tergesa gesa.
tentu saja sebagai tetangga dan teman yg baik aku dengan cepat mengejarnya.
"jaegu apa yg terjadi, ada apa dengan adik mu" tanya ku yg sudah menyusul jaegu
"Nero Nero, adik ku diracuni oleh mereka, aku harus segera membawanya ke umah sakit" kata jaegu dengan tergesa gesa sambil mengeluarkan air mata.
"biar aku yg membawa adik mu, lari ku lebih cepat dari mu, kita harus segera sampai ke rumah sakit" kata ku dengan serius
"tolong Nero, bawa secepat mungkin Nero, aku mohon selamat kan adik ku" kata jaegu dengan tergesa gesa sambil menyerah kan kedua adik nya pada ku.
"tenang saja adik mu pasti selamat, kamu juga cepat menyusul, harus ada wali yg mendampingi adik mu" saat itu aku dengan cepat berlari ke rumah sakit bersama kedua adik jaegu.
_____________________________________
di kamar VIP rumah sakit kedua adik jaegu sedang berbaring di ranjang dengan infus dan alat deteksi yg terpasang di tubuhnya.
"kamu tidak usah khawatir tentang biaya pengobatannya, semua sudah aku tanggung, sekarang katakan apa yg terjadi sebenarnya" tanya dengan santai pada jaegu yg tertunduk lesu di sebelah tempat tidur adik nya.
dengan sedih jaegu mulai menceritakan kisahnya.
sangat klise, yaitu ada sekumpulan pria yg dipimpin oleh pria berambut merah yg sering membully jaegu dan jaegu tidak pernah melawan.
akhirnya suatu hari jaegu bertemu lagi dengan mereka, saat mereka hendak membully jaegu, seorang wanita membantu jaegu mengalah mereka.
karena kesal mereka mulai membalas dengan datang ke rumah jaegu, untungnya di rumah jaegu ada dal dal dan moon young yg pernah aku suruh untuk sering sering menemui adiknya jaegu.
di tambah dengan ratu yg baru saja muncul, mereka akhirnya mengalahkan kelompok pria itu.
tapi keesokan harinya, jaegu bertemu lagi dengan pria itu bersama seorang teman untuk meminta maaf pada jaegu dan memberikan makanan sebagi ucapan maaf.
dan makanan itu adalah penyebab keracunan pada adik adik jaegu.
"sudah ku peringatkan pada mu, bahkan jika kamu tidak ingin bertarung, pertarungan akan datang menghampirimu, selama kamu memiliki orang yg harus kamu lindungi akan selalu ada pertarungan yg akan datang dan itu tidak dapat di hindari, maka jadi lah kuat jaegu, jangan naif ini semua demi adik mu" kataku sambil menepuk bahu jaegu.
"terima kasih Nero, aku mohon tolong jaga adik ku sebentar, aku akan keluar dulu" katanya dengan lemah.
"baiklah, aku akan menjaganya di sini" jawab ku dengan santai
lalu dia berjalan keluar dengan tatapan kosong, tentu saja aku tahu kemana tujuan.
saat ini jaegu pasti akan ke sekolah pria berambut merah itu.
he he he mari kita sedikit bermain, saat itu aku langsung menghubungi iren untuk ikut bermain bersama.
____________________________________
di sekolah Goo ra, terlihat sebuah helikopter mendarat di halaman depan bangunan sekolah mereka.
dari helikopter tersebut keluar empat gadis cantik, tentu saja itu dal dal, moon young, ratu dan Lee na si tukang perusak suasana.
saat itu jae gu yg di pegang oleh beberapa orang di lempar ke arah dal dal dan yg lainnya.
"kalian Goo ra sialan" teriak dal dal dengan kesal.
tapi saat itu musik rock tiba tiba terdengar di semua alat komunikasi dan speaker sekolah.
tentu saja itu semua ulahku, aku langsung memutar lagu red fraction op black lagoon.
"apa yg yerjadi" teriak kepala sekolah.
tapi tiba tiba gerbang depan sekolah mereka di tabrak oleh mobil jenis militer sekelas hammer yg membuat semua orang tercengang.
saat itu mobil tersebut berhenti tidak jauh dari mereka dan dari bagian belakang mobil tersebut benda sepeti salib mulai terangkat.
setelah itu salib itu menembak ke atas dan setelah beberapa saat salip itu langsung jatuh di antara kerumunan siswa.
lebih tepatnya salib itu jatuh di belakang pria berambut merah yg menjadi target hari ini.
dengan cepat setiap sisi salib itu mengeluarkan capit besi yg langsing mengapit kedua kaki dan tangan pria berambut merah itu.
setelah itu capit itu langsung di tarik dan pria berambut merah itu dengan cepat di salib di tiang salib tersebut.
"lepaskan aku, tolong lepas kan aku" teriak pria itu di bawah tatapan kaget semua orang.
lalu pintu mobil itu mulai terbuka di kedua sisi yg menunjukan seorang pria bertopeng berambut biru dengan kostum yg indah dan samurai di sebelahnya.
dan di sisi lainya seorang wanita bertopeng berambut putih merah muda dan berpakaian cheongsam hitam ketat yg memperlihatkan belahan dadanya.
saat itu mereka membuka jok mobil tersebut dan mengambil benda silinder besar di bawah tatapan semua orang.
"sial itu getling gun" teriak salah satu siswa.
saat itu kedua pria dan wanita bertopeng itu langsung menembak ke arah pria merah yg sedang di salip itu.
tentu saja peluru yg di gunakan adalah peluru pain ball yg isinya di ganti dengan darah anjing.
dengan cepat ratusan peluru pain ball langsung menghantam pria berambut merah itu, walaupun banyak dari peluru tersebut meleset dan mengenai bangunan sekolah di belakang pria itu.
di bawah teriakan kesakitan pria merah tersebut, semua orang hanya bisa menonton dengan wajah ketakutan.
"pria ku benar benar galak" gumam dal dal.
"pria kita, jangan serakah" balas moon young dengan suara pelan.
"kamu hanya selir" kata dal dal.
"terserah" balas moon young
"huh" dengus mereka secara bersamaan.
dan saat itu tembakan pun mulai berhenti dan musik pengiring pun juga mulai berhenti.
lalu adegan mulai sunyi dan hanya pria berambut merah itu yg meronta ronta kesakitan.
lalu tiba tiba suara seorang pria mulai terdengar di speaker dan alat komunikasi semua orang.
"jangan bermain dengan nyawa seorang anak kecil, jika ada lain waktu, aku akan menggunakan peluru sungguhan untuk menembak kalian, cam kan kata kata ku, raja iblis ini sangat senang mengambil nyawa orang orang yg bermain dengan nyawa orang lain, karena hanya raja iblis yg boleh bermain dengan nyawa seseorang, jadi jangan melangkahi otoritas raja iblis ini" kataku dengan serius
lalu kami berdua masuk kembali kedalam mobil dan pergi dengan cepat di bawah tatapan semua orang.
"ayo kita juga pergi dari sini, itu tidak ada hubungannya dengan kita" kata moon young dan semua orang mengangguk setuju.
lalu mereka semua pergi menggunakan helikopter mereka menuju rumah sakit tempat adik adik jaegu di rawat.