Chereads / farm system to novel word / Chapter 273 - Bab 176

Chapter 273 - Bab 176

"kenapa begitu lemah" kataku dengan nada mengejek sambil menangkis pukulan young Lee.

"jangan meremehkan ku" teriak young Lee dengan kesal sambil terus memukulku

"lemah dan lambat"

"diammmm" teriak young Lee dengan marah dan mulai menyerang ku dengan membabi buta.

saat itu saya langsung menangkap tinjunya dengan tangan kiri ku, lalu menarinya ke arahku.

dengan ringan aku menendang kakinya yg membuatnya kehilangan ke seimbangan dan menangkapnya di dalam pelukanku.

"kamu terlalu mudah emosi, saat bertarung kamu harus tenang, tidak peduli apa yg musuh katakan, intinya adalah untuk mengalahkan musuh, tidak ada gunanya berteriak marah seperti itu" kataku dengan santai sambil menatap young Lee yg ada di pelukanku

"huh" kata young lee sambil memalingkan wajah nya.

"ok cukup hati ini, hari sudah semakin gelap" kataku dengan santai sambil melepas pelukanku.

tapi tiba tiba dia memukul ku tepat di wajah ku.

dengan cepat aku menangkap pukulannya dan menariknya ke arah ku lagi dan Langung memeluk pinggang nya.

saat itu wajah kami hanya berjarak beberapa inci.

"jangan main main, masih banyak waktu berlatih atau aku akan melakukan hal yg extrim pada mu" kata ku sambil menatapnya dengan tajam

"jangan pikir aku takut dengan ancaman mu, aku mmm" dan malapetaka pun terjadi.

di bawah tatapan iren dan dal dal, aku langsung mencium bibir young Lee.

saat itu young Lee hanya bisa terdiam tanpa melawan sedikit pun dan matanya menunjukan tatapan aneh yg sangat lucu.

melihat dia tidak melawan, aku dengan cepat memasukan lidah ku ke dalam mulutnya dan tangan young Lee mulai memeluk leherku.

lalu aku merasakan sebuah serangan bergerak dengan cepat menuju ke arah kami.

dengan cepat aku mendorong young lee menjauh dan menghindari serangan tersebut.

"jangan berbuat mesum saat latihan, kalian berdua tak tahu malu" teriak dal dak dengan marah.

"jangan salahkan aku, salahkan saja pria mu, dia yg mencium ku" kata young Lee dengan acuh tak acuh.

"lalu kenapa kamu diam saja, apa kamu menikmatinya juga" kata dal dal dengan kesal

"apa yg bisa aku lakukan, aku hanya wanita lemah" kata young Lee dengan wajah sedih.

"kamu wanita mesum, kalian berdua mesum, semuanya mesum, aku benar benar gila" teriak dal dal dengan marah

"ok ok jangan seperti anak anak, itu hanya ciuman" kataku dengan nada membujuk sambil memeluk dal dal dan mengelus kepalanya

"ya ya itu hanya ciuman, jangan terlalu berlebihan" kata young Lee dengan nada main main.

"kalian berdua benar benar bersekongkol, kalian pasti berselingkuh di belakang ku" kata dal dal dengan sedih sambil membenamkan wajahnya di dadaku

"tidak ada yg seperti itu, kita bahkan baru kenal, benarkan young Lee"

"ya ya kita baru saja bertemu, mm kalo begitu aku pergi dulu, kapan kapan kita latihan lagi" kata young Lee dengan terburu buru lalu dengan cepat dia mengemasi barangnya dan berlari ke luar.

"jadi kamu adalah pria bajingan" kata dak dal sambil menatap ku dengan mata polosnya

"ya, mesum, bajingan, tak tahu malu dan penipu" jawab ku dengan santai sambil mengangkat dagu nya dan mulai menciumnya.

tentu saja kali ini ciuman yg lebih serius dari sebelumnya.

setelah beberapa menit ciuman kami akhirnya hanya saling memandang.

di bawah mata lembutnya, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumnya lagi.

saat itu dia juga mulai menutup matanya dan menikmati permainan lidah ku.

setelah beberapa saat ciuman kami akhirnya berhenti dan dal dal menyandarkan kepalnya di dada ku.

"aku tidak tahu ciuman itu begitu menyenangkan" kata dal dal dengan pelan

"kalo begitu kita bisa berciuman setiap hari" jawab ku dengan santai

"murah untuk mu, kita bahkan bukan sepasang kekasih, dan kita sudah berciuman, aku benar benar gila hari ini"

"ok ok jangan pikirkan itu, apa kamu mau ikut ke rumah jaegu, aku akan menemui adik adik nya di sana" tanya ku dengan santai sambil mengelus kepalanya

"apa kamu sangat akrab dengan jaegu" tanya dal dal dengan penasaran

"kami hanya tetangga, aku menganggap adik adiknya sebagai adik ku, ayo kita kesana sebelum malam, aku ingin memasak nasi goreng telur untuk mereka" kata ku sambil menggendong dal dal dengan Gendongan seorang putri

"apa kamu bisa memasak" tanya dal dal yg sedang memeluk leherku sambil menatapku.

"tentu saja, aku adalah pria Jack of all trade" kataku dengan sombong

"benarkah, sepertinya aku harus menjaga mu agar tidak di curi oleh wanita lain seperti piggie tadi" katanya dengan tegas

"jadi kamu harus tinggal di rumahku, bagaimana jika piggie itu menyelinap ke kamar ku dan melakukan hal hal aneh, bukan kah kamu akan menangis saat itu terjadi" kataku dengan nada main main

"mana ada hal yg seperti itu, kamu jangan menghayal hal hal mesum" kata dal dal dengan kesal

"aku hanya bercanda, tidak perlu terlalu kesal, hanya kamu saja yg mungkin melakukan hal seperti itu" kataku dengan santai

"ya ya" lalu dia tiba tiba terdiam dan mulai menatap ku dengan wajah kesal lagi.

"maksudku aku tidak akan seperti itu, murah untuk mu, dasar otak mesum" kata dal dal dengan kesal tapi setelah itu dia tersenyum lembut dan mulia menikmati kenyamanan di gendong oleh ku.

tapi saat itu dia langsung terjatuh dan mendarat di sofa di ruang tamu.

"kenapa kamu begitu kasar, tidak bisakah kamu meletakkan ku dengan lembut" teriak dal dal dengan marah

"aku senang melihat wajah marah mu, itu terlalu imut, ha ha ha, ayo kita berangkat" kataku dengan nada main main, lalu menarik tangannya dan mulai menuju ke rumah jaegu

__________________________________________

di rumah jaegu, kedua adik jaegu sedang menyantap nasi goreng telur yg aku buat dengan lahap.

tentu saja dal dal juga ikut memakannya sambil menunjukan wajah heran.

"kakak, apa dia pacar kakak" kata adik perempuan jaegu.

"bukan, dia hanya calon istri kakak" jawab ku dengan santai

"uhuk uhuk" dan tiba tiba dal dal langsung terbatuk, dengan cepat aku langsung memberinya segelas air untuk di minum.

"pelan pelan saat makan" kata ku dengan santai.

"mm makanannya terlalu enak, sungguh ini enak sekali" kata dal dal dengan panik sambil melanjutkan makanannya.

"wow kakak hebat, bisa mendapatkan wanita yg sangat cantik, kapan kakak akan menikah" tanya adik jaegu dengan gembira.

"tentu saja saat lulus sekolah, kakak akan langsung menikahinya" mendengar ini dal dal langsung memakan nasi gorengnya dengan panik sambil menyembunyikan wajahnya yg sudah memerah.

saat itu jaegu pun masuk ke dalam rumah dengan wajah lesunya.

"kakak kamu akhirnya pulang, kakak Nero membuatkan kami nasi goreng telur yg sangat enak, ayo ikut makan bersama" kata adik jaegu dengan gembira.

"jangan tidak sopan seperti itu, Nero maaf selalu merepotkan mu" kata jaegu dengan malu malu.

"aku hanya tidak ada kerjaan, jadi bermain kemari bersama dal dal" kataku sambil melambaikan tangan ku

"Nero benar, jangan terlalu dipikirkan, kita juga senang bermain dengan adik mu, jika ada waktu lagi kita akan bermain lagi ke sini" kata dal dal menambahkan kata kata ku.

"kalau begitu terima kasih banyak, aku cukup sibuk jadi jarang menemani kedua adik ku" kata jaegu dengan tulus

"jangan pikirkan itu, aku menganggap mereka adik ku juga, kalo begitu kami akan pamit dulu, ini sudah malam dan dal dal masih seorang wanita, jadi tidak boleh pulang terlalu larut malam"

"baiklah kalian hati hati" jawab jaegu sambil mengikuti kami ke pintu keluar.

"sampai jumpa jaegu, ingat cicipi nasi goreng ku" kataku sambil melambaikan tanganku

"baiklah" jawab jaegu sambil mengangguk

_________________________________

"apa yg kamu serius tentang apa yg kamu katakan tadi" tanya dal dal yg sedang memeluk lengan ku dengan erat

"yg mana itu" kata ku yg pura pura bingung

"tentang aku calon istri mu dan kamu akan menikahi ku saat lulus sekolah" kata dal dal dengan malu malu

"apa ada yg seperti itu, kamu pasti sedang menghayal, apa kamu mau jadi istri raja iblis, pikirkan baik baik jangan sampai kamu menangis di kemudian hari" kataku dengan nada main main

"huh sudah kuduga kamu memang pria bajingan" kata dal dal dengan kesal, lalu dia memeluk leherku dan mulai mencium bibirku.

tentu saja aku langsung memeluk pinggang nya dan mengikuti permainan lidahnya.

"kamu tidak perlu mengantarku, aku bisa pulang sendiri, sampai ketemu besok di sekolah" teriak dal dal sambil berlari menjauh dari ku