di malam hari saat sedang berjalan ke rumah yg sudah di dapat oleh iren saya bertemu dengan jaegu yg merupakan protagonis pria di dunia ini.
terlihat wajah kelelahan dari wajahnya karena pekerjaan paruh waktu nya.
dengan cepat saya mengeluarkan beberapa roti, susu dan sosis dari inventory dan menempatkannya di kantong plastik.
perlahan aku langsung mendekatinya dari belakang.
"bro tunggu sebentar" kataku sambil menepuk bahunya yg membuatnya sedikit kaget
"eehh ada apa" tanya jaegu dengan penuh keraguan
"dari seragam mu kamu dari sama wild, aku juga akan masuk ke sana besok dan menjadi murid kelas satu" kataku dengan santai
"benar kah, di sana hanya aku saja yg seorang laki laki, baguslah jika ada teman laki laki lainnya, boleh aku tahu nama mu" seru jaegu dengan semangat
"Nero, panggil saja Nero, lalu kamu"
"panggil saja jaegu, aku tinggal di dekat sini, apa kamu juga sama"
"ya aku juga baru saja pindah ke sini, ayo ajak aku kerumah mu"
"itu rumah ku agak berantakan dan aku hanya tinggal dengan kedua adik ku, jadi tidak ada apa apa di sana" kata jaegu dengan ragu ragu
"aku hanya berkunjung saja, apa yg akan aku minta dari mu" kataku sambil menepuk bahunya
"baiklah ayo ikuti aku" saat itu kami berdua sampai di rumah jaegu.
saat masuk ke rumah kami melihat kedua adiknya yg sudah tertidur pulas.
"maaf, begini lah keadaannya, kami hanya bertiga di rumah kecil ini, jadi duduk lah di manapun kamu mau" kata jaegu dengan wajah malu
"santai saja, aku juga hanya hidup berdua dengan pelayan ku, kerena tidak ada orang tua jadi hanya dia yg dengan setia menemaniku" kataku dengan santai sambil duduk di lantai
"maaf aku tidak bermaksud menyinggung masalah orang tua mu" kata jaegu dengan wajah bersalah
"apa yg begitu serius, selama kamu bisa melanjutkan hidup, jadi jangan pikirkan itu, yg terpenting kenapa kamu pulang begitu larut malam, apa kamu tidak khawatir dengan kedua adik mu"
"aku harus bekerja paruh waktu, jadi aku hanya bisa bersalah untuk mereka saat ini" jawab jaegu dengan wajah sedih.
"tidak apa apa, sebenarnya aku juga sedang ingin bertemu dengan adik mu, pelayan ku berkata ada dua anak imut yg tinggal di sini bersama kakaknya, jadi aku pikir itu kamu"
"ini dari ku, jangan berpikir yg aneh aneh, aku hanya tidak tega melihat adik mu, jika kamu tidak menyukainya setidaknya pertimbangkan adik mu" saat itu aku menyerahkan kantong plastik yg berisi roti, susu dan sosis pada jaegu
"tapi bagaimana dengan mu" kata jaegu dengan ragu ragu
"ini memang aku beli khusus untuk adik mu, aku tidak punya adik di dunia ini, jadi aku akan menganggap mereka sebagai adik ku juga, kedepannya aku akan sering berkunjung"
"jika begitu aku hanya bisa berterima kasih pada mu"
"santai kita tetangga dan bahkan teman sekelas, kalo begitu aku pamit dulu, sampai ketemu di sekolah besok" saat itu aku mulai bangkit dan perlahan berjalan keluar
"hati hati Nero, aku tidak akan mengantar mu"
"santai saja bro" kataku sambil melambaikan tangan ku
saat itu aku langsung kembali ke rumah ku yg tidak jauh dari rumahnya, terlihat kumuh di luar tapi sangat indah di dalam.
seperti memasuki dunia yg berbeda.
"selamat datang tuan muda" kata iren yg menyapaku saat aku masuk ke dalam rumah.
"mm ini sudah malam, ayo kita istirahat"
"baik tuan muda"
_________________________________________
di kantor kepala sekolah.
"kamu adalah laki laki kedua yg masuk sekolah ini, walaupun sudah telat dua hari aku bisa memakluminya karena kamu memang butuh waktu untuk pindah rumah, jadi aku harap kamu terbiasa di sekolah ini" kata kepala sekolah dengan tegas
"terima kasih kepala sekolah, kalo begitu aku akan langsung ke ruang kelas" jawab ku dengan hormat
"baiklah, selamat datang di sekolah wild dan semoga kamu dapat belajar dengan baik"
saat itu saya membungkuk dengan hormat dan langsung menuju kelasku.
____________________________________
di ruang kelas semua wanita menatapku dengan mata berbinar dan aku hanya membalas dengan senyum lebut.
"perkenalkan nama ku Nero, aku tinggal dekat dengan jaegu, aku terlambat masuk 2 hari karena alasan pindah rumah, jadi mari kita berteman" kataku dengan santai dan langsung menuju ke tempat duduk yg kosong di bagian belakang dekat jendela.
"sial, bukankah ini posisi para protagonis, kenapa jaegu malah duduk di posisi yg di apit para wanita bukannya di posisi ini" gumam ku dengan kesal.
dan pelajaran pun di mulai dengan tenang, sampai bel istirahat berbunyi.
saat itu jaegu datang menghampiriku.
"Nero apa kamu mau menemaniku ke klub taekwondo, aku ada sesuatu yg ingin dilakukan, tidak nyaman datang sendirian" kata jaegu dengan ragu ragu
"ok aku juga ingin jalan jalan melihat sekolah ini"
saat itu kami berdua langsung menuju ruangan klub taekwondo.
karena tidak tahu lokasi pastinya, kami hanya bisa melihat lihat melalui kaca pintu masing masing ruangan.
saat jaego sedang menyaksikan suatu pertandingan boxing melalui kaca pintu klub, saya melihat seorang wanita dengan rambut hijau sedang membawa banyak alat peraga dan hampir terjatuh.
dengan cepat saya menghampirinya dan membantunya menstabilkan barang barang yg dia bawa.
"apa kamu tidak apa apa, lebih baik hati hati" kataku dengan santai
"ya ya terima kasih sudah membantu, apa kamu tahu lokasi klub Wushu" tanya wanita itu sambil memperbaiki kaca matanya
"aku juga baru di sini, saat ini saya dengan mengantar tamanku jaegu ke klub taekwondo" saat itu saya menoleh dan melihat jaegu sudah di tarik masuk ke sebuah ruangan oleh seorang wanita.
"eehh sepertinya teman ku sedang di culik oleh seseorang, aku akan kesana dulu" seru ku saat itu dan langsung menuju ke ruang klub yg di masuki oleh jaegu.
di sana aku melihat seorang wanita yg aku kenal sedang terjatuh dan jaegu yg masih berdiri dengan tatapan bingung.
saat aku menatap wanita itu dia juga menatapku.
saat berikutnya expresinya langsung berbuah menjadi kesal.
dengan cepat aku berbalik untuk kabur.
"berhenti di situ raja iblis" teriak wanita itu dengan lantang dan langsung berlari ke arah ku dan langsung memberiku tendangan terbangnya.
tentu saja dengan cepat aku menghindar kesamping, tapi wanita itu terus menyerang ku tanpa jeda sedikit pun.
"nona sepertinya kamu salah orang" kataku dengan tenang sambil terus menghindari serangan wanita itu.
"aku tidak mungkin salah, itu pasti kamu, raja iblis bajingan" teriak wanita itu dengan marah
"maaf nona, aku murid baru di sini, nama ku Nero, bukan raja iblis" kataku yg berusaha membujuk nya.
"lalu kenapa wajah mu sangat mirip" saat itu wanita itu mulai sedikit lebih tenang.
"mm entah lah, mungkin dia saudara kembar ku yg sudah lama hilang" kata ku dengan expresi mengingat sesuatu
"apa.." seru wanita itu dan langsung berhenti menyerang ku
"apa kamu punya saudara kembar" tanya wanita itu dengan penasaran.
"tentu saja" saat itu aku sudah berada di pintu keluar, lalu dengan cepat membuka pintu tersebut
"tentu saja tidak, ha ha ha ha" lalu aku langsung keluar dan berlari ke kelas.
"kamu bajingannn" teriak wanita itu dengan marah lalu berlari keluar dan mulai mengejar ku