"jadi kapan kamu akan melepaskan ku" tanya Rukia dengan malu malu.
"sampai acara ini selesai, aku takut kamu akan berlarian seperti pria jeruk itu" jawab ku dengan santai yg membuat Rukia langsung menatap ku dengan heran.
saat mata kami bertemu, saya merasakan detak jantung Rukia semakin cepat.
perlahan saya mulai mendekatkan bibir ku ke arah bibir Rukia.
dan Rukia yg melihat ini juga perlahan menutup matanya, tapi tiba tiba hantu sial merusak suasana romantis kami.
"oo Rukia, kamu juga senang menonton acara seperti ini" kata urahara yg tiba tiba berada di belakang ku yg membuat kami langsung tersadar sebelum kami bisa berciuman.
lalu dengan cepat Rukia mendorong tubuhku dengan panik yang membuat dia langsung terlepas dari pelukanku.
"sial pak tua, aku hampir saja bisa menipu ciuman anak ini" kata ku dengan kesal pada urahara
"maaf maaf, kamu bisa menipunya lain kali" jawab urahara dengan nada bercanda
"aku rasa itu akan susah" kataku sambil menghela nafas tak berdaya.
"kamu, aku tidak akan tertipu oleh mu, dasar hentai" kata Rukia dengan kesal dan dia langsung memalingkan wajahnya dan fokus melihat pertarungan antara Ichigo yg sudah menjadi dewa kematian dan hollow yg baru saja muncul
"aku akan menggendong pria pingsan ini" kata pria kekar yg ada di sebelah urahara yg langsung mengangkat tubuh Ichigo dan membawanya ke pundak nya.
"terserah, jika bisa buang saja dia di laut, biar saat dia sadar dia sudah ada di dunia lain, he he he" kataku dengan senyum jahat
"kamu sangat kejam sesama teman mu" kata urahara sambil melambaikan kipasnya.
"bukan kejam, ini demi kebaikan semua orang pak tua, dengan sifat pria jeruk ini dia akan selalu merepotkan semua orang" jawab ku dengan acuh tak acuh.
"memang benar, tapi aku juga punya pendapat berbeda tentang nya" kata urahara dengan santai
"jangan berharap aku akan mendengarkan pendapat mu pak tua, aku bahkan tidak mengenal mu, mungkin kamu adalah sindikat penculik yg berfokus menculik pria pria tampan seperti ku dan pria jeruk itu"
"puffff" saat suara Rukia yg menahan tawanya mulai terdengar.
"jangan pedulikan aku Nero, lanjutkan lanjutkan saja apa yg ingin kamu katakan" kata Rukia dengan panik sambil berusaha menahan tawanya
"apa lagi yg perlu di katakan, aku juga tidak peduli dengan nya, selama yg di culik bukan aku atau pelayan ku, setidaknya saingan pria tampan berkurang jika pria jeruk itu kalian culik, jadi lakukan tugas kalian dengan baik pak tua, aku mendukung profesi mu" kataku sambil menepuk bahu urahara yg membuatnya sangat kesal dan mulutnya mulai berkedut karena menahan amarahnya.
"pertama saya jangan panggil aku pak tua, panggil saja urahara" katanya sambil menyingkirkan tangan ku dari pundaknya dengan kipas nya.
"kedua, aku bukan penculik pria pria tampan seperti yg kamu katakan, aku hanya penjaga toko barang antik tua di dekat kota"
"ketiga, aku juga mengenal pria ini dan wanita yg akan kamu tipu tadi, kami berdua hanya tidak sengaja lewat dan melihat mereka berdua, jadi kami mampir kemari" jelas urahara yg berusaha untuk sabar
"mm, jadi kamu ayah anak ini, pantas saja kamu mengganggu ku menipunya, hadeh...," kataku dengan wajah mengeluh
"nak aku melihat mu sangat pandai menendang para petugas keamanan tadi, kamu terlihat sangat terlatih bagaiman kalo kita latihan bersama" kata urahara yg sedang memaksakan senyum nya
"jangan pikirkan itu, jika tulang punggung mu sampai ada yg salah, anak ini akan menangis, itu akan membuatku lebih susah untuk menipu ciumannya lagi" jawab ku dengan santai
"Nero jika kamu bisa membuatnya sakit pinggang, aku akan memberikan ciumanku pada mu, bagaimana apa kamu berani menerima tantangannya" kata Rukia dengan serius
"kalo begitu aku akan menerima tantangan mu, tapi jangan salahkan aku jika kamu benar benar terluka" kataku dengan tegas
"ho ho ini baru jiwa muda yg penuh semangat, mari kita lakukan setelah acara ini dan tunggu sampai Ichigo sadar dari pingsannya" kata urahara dengan senyum misterius
"tentu saja, demi ciuman Rukia, bahkan jika itu adalah dewa kematian aku akan mengalahkannya" kataku dengan bangga
"Nero apa kamu tahu tentang dewa kematian" tanya Rukia dengan nada waspada
"tentu saja, bukankah itu tengkorak yg mengenakan jubah hitam sambil memegang sabit, aku sering membacanya di komik komik yg aku beli" jawab ku dengan santai
"he he he ya ya seperti itu" kata Rukia dengan canggung dan memaksakan senyumnya.
"tenang saja Rukia, jika ada dewa kematian yg menggangu mu, aku akan melepaskan tulang tulangnya dari sendi nya dan membuat sabit nya menjadi alat pemotong rumput serta jubahnya menjadi keset" kataku sambil menepuk bahu Rukia
"he he he lakukan sesukamu" jawab Rukia dengan canggung
saat itu juga pertempuran antara Ichigo dan hollow akhirnya berakhir.
dan dia kembali ke tubuhnya yg membuat tubuh nya kembali sadar.
"hmmm, oi kamu yg waktu itu, apa yg kau lakukan di sini" tanya Ichigo pada uruhara saat dia kembali sadar
"tentu saja hanya melihat menonton acara yg seru, selain itu aku juga ada kerjaan untuk mendidik seorang anak yg tidak sopan" jawab urahara dengan senyum sambil menatap ku.
"ayo ayo kapan dan dimana, jangan buang buang waktu" kataku dengan kesal
"tuan muda, ini sudah larut lebih baik lakukan besok saja, tidak baik bertarung di malam hari, tuan muda bisa masuk angin" kata iren dengan wajah serius.
"dengar itu nak, mari kita lakukan besok saja, jangan sampai pulang larut malam dan masuk angin, mama mu akan marah nanti" kata urahara dengan nada menggoda
"terserah, kalo begitu mari kita lakukan besok saja, sampai jumpa kalo begitu" jawab ku dengan santai lalu pergi meninggalkan mereka sambil melambaikan tangan ku.
tapi tidak jauh dari sana saya bertemu dengan inoue.
"oi Inoue, kamu juga menonton acara tadi, kenapa aku tidak melihatmu" kataku sambil menepuk pundak Inoue dari belakang yg membuatnya kaget
"ne Nero, maaf maaf aku ada di dekat mu, tapi karena terlalu ramai jadi susah untuk menemui mu" jawab Inoue dengan canggung.
"ini sudah malam, kamu akan masuk angin, gunakan mantel ku dulu" saat itu saya langsung melepaskan mantelku dan mengenakannya pada Inoue.
"tapi tapi, bagaimana dengan mu" jawab inoue dengan panik
"aku laki laki, jangan pikirkan itu, bagaimana jika aku mengantarmu pulang"
"kamu tidak perlu mengantarnya dasar hentai, apa kamu pikir aku tidak melihatmu memeluk Rukia sambil memukuli para petugas keamanan itu" kata tatsuki dengan kesal sambil menarik Inoue ke sisinya.
"ok ok, tidak perlu seperti itu, kalo begitu kalian hati hati" kataku sambil berjalan menjauh
"huh dasar hentai" kata tatsuki dengan kesal
"Nero juga hati hati" kata Inoue dengan malu malu
"jangan terlalu dekat dengan pria itu" kata tatsuki pada Inoue
"tidak apa apa, aku yakin Nero adalah orang baik" kata Inoue dengan lemah sambil mengelus mantel yg aku berikan.
________________________________________