Chereads / farm system to novel word / Chapter 245 - Bab 148

Chapter 245 - Bab 148

"buhahahahaha" kataku dengan lantang sambil menyilang kan kedua tanganmu.

"tuan muda, melakukan ini tidak baik untuk kesehatan otak mu, ini sudah malam lebih baik kita segera pulang" kata iren dengan sopan.

"tenang iren, sebentar lagi akan ada pertujukan bagus di sini" jawab ku dengan santai sambil menepuk bahu iren

"tapi jadwal latihan kita akan tertunda, itu tidak baik untuk kesehatan tuan muda, cairan susu itu harus di keluarkan secara rutin, jika tidak itu akan mengkristal dan menjadi sebuah penyakit" kata iren dengan serius, lalu dia menatap ku dengan serius

"dan udara di sini sangat dingin, pelayan ini perlu menghangatkan tuan muda sesegera mungkin"

mendengar ini saya langsung memeluk nya dan meremas pantat nya sambil berbisik padanya.

"tenang lah, sampai di rumah kamu bisa menghangatkan ku sampai pagi" kata dengan sedikit desahan

"baik lah, palayan ini mengikuti perintah tuan muda" jawab iren dengan lembut dan wajahnya mulai memerah.

"oiiiiii kamu di sini juga" mendengar teriakan ini saya langsung menoleh dan melihat seorang wanita cebol dan pria dengan rambut oranye.

"oooo hantu cebol dan pria jeruk, kalian di sini juga, apa kalian juga penggemar acara hantu juga" kata ku dengan santai sambil melambaikan tangan ku

"sudah kubilang, aku bukan hantu cebol, panggil Rukia, Rukia, Rukia" kata Rukia dengan kesal sambil memukul mukul dadaku

"baiklah terserah kamu saja"

"oi aku juga, jangan panggil pria jeruk, nama ku Ichigo, kurosaki Ichigo, sudah seminggu sejak kamu pindah ke kelas kami dan kamu masih belum ingat nama ku" kata Ichigo dengan wajah kesal.

"ok ok, pria jeruk sepertinya lebih enak di dengar"

"kamu" saat itu Ichigo sudah semakin kesal dan segera menyingsingkan lengan baju nya untuk bertarung dengan ku.

"Nero siapa wanita ini, kenapa dia mengenakan pakaian pelayan" tanya Rukia dengan wajah penasaran

"perkenalkan ini iren pelayan setia ku" kata ku sambil menepuk bahu iren.

"iren ini Ichigo dan ini Rukia" jelas ku pada iren

"salam kenal, tuan muda sudah banyak cerita tentang kalian berdua" kata iren dengan senyum lembut

"benarkah, apa saja yg Nero ceritakan tentangku" tanya Rukia dengan penuh semangat

"mm itu misalnya gambar mu sangat jelek, dada mu terlalu rata, kamu termasuk ras Hobbit yg pendek, gaya rambut yg aneh, dan kamu terlalu berisik" jelas iren dengan senyum lembut

"puffff" saat itu Ichigo sudah menahan tawanya dan Rukia sudah terdiam dengan wajah yg memerah

"rasakan tendangan ku nerooo" saat itu amarah Rukia langsung meledak dan dia dengan cepat mengirimkan tendangan terbangnya pada ku.

tapi saat itu pergelangan kaki Rukia langsung di pegang oleh iren sebelum bisa menyentuh ku.

lalu iren menarik kaki nya ke atas membuat Rukia bergantung terbalik.

"oi oi lepaskan akan, Nero suruh pelan mu melepaskan ku, ini terlalu memalukan" teriak Rukia sambil berjuang untuk lepas dari tangan iren seperti anak kecil.

"iren jangan terlalu kasar, jika dia menangis akan lebih merepotkan" kata ku dengan santai

"baik tuan muda" saat itu iren langsung melepaskan Rukia dan dia langsung jatuh ke tanah.

dengan cepat aku langsung membantunya untuk bangkit dan menepuk nepuk pantatnya untuk membersihkan debu yg menempel.

"maaf kan iren, dia hanya tidak ingin aku terluka" kataku yg sedang merendah kan tubuh ku agar kami sedikit sejajar

"mm tidak masalah, tangan mu, tangan mu masih meremas pantat ku" kata Rukia dengan malu malu

"oo maaf ini terlalu empuk" jawab ku dengan santai sambil melepas kan tangan ku dari pantatnya.

"hentai" gumam Rukia dengan kesal

"oi oi apa kalian sudah selesai bertengkar, acaranya akan segera di mulai" kata Ichigo dengan wajah malas nya.

lalu aku dan Rukia saling menatap dan mulai menyilangkan kedua tangan kami dan berteriak secara bersamaan.

"buhahahahaha"

"oi jangan lakukan itu di depan ku, kalian berdua benar benar membuatku jijik" kata Ichigo dengan kesal

"jangan di bawa serius, sesekali menikmati waktu santai seperti ini tidak akan membuat dunia hancur, benarkan Rukia" kataku sambil memegang tangan Rukia.

"mm, jangan terlalu memaksakan diri Ichigo, kamu juga perlu sedikit rekreasi" jawab Rukia sambil mengangguk

"terserah lah" kata Ichigo dengan wajah malasnya.

"ayo kita cari tempat yg paling depan" saat itu saya menarik tangan Rukia dan mengangguk pada iren lalu mencari posisi menonton yg paling depan.

di depan kami saat ini terlihat bangun kosong rumah sakit dan di depannya berdiri seorang pria gimbal yg mengaku sebagai pengusir setan.

dengan bangga dia langsung memulai acara dengan pidato yg menggebu gebu.

"sampai kapan kamu akan memegang tangan ku" kata Rukia dengan kesal sambil menatapku dengan tajam

"oo aku hanya takut kamu akan tersesat" jawab ku dengan santai, tapi aku masih tidak melepaskan tangan ku.

"kamu benar benar memperlakukan ku seperti anak kecil, awas saja kamu Nero, di sekolah aku akan membalas mu" kata Rukia dengan kesal sambil menggenggam tangan ku dengan erat.

tepi setelah beberapa saat kami mendengar suara raungan yg menyedihkan.

dan roh pria yg tidak di kenal muncul di depan pintu bangunan tersebut.

seluruh tubuhnya yg di ikat dengan rantai memberikan suasana yg mencengkram.

"oi Rukia, apa ini tidak apa apa" tanya Ichigo yg ada di sebelah Rukia

"butuh waktu lama untuk roh itu berubah menjadi hollow, jadi kamu tidak usah khawatir" jawab Rukia dengan santai

tapi tiba tiba pengusir setan itu mulai menusukkan tongkatnya pada lubang yg ada di dada roh itu.

sontak hal ini membuta kaget Ichigo dan Rukia.

"oi berhenti dasar bodoh" teriak Ichigo yg langsung bergegas ke arah pengusir setan tersebut.

"berhenti Ichigo, itu sudah terlambat" teriak Rukia pada Ichigo dan ingin bergegas ke arah Ichigo tapi tertahan oleh tanganku yg masih memegang tangannya.

"Nero lepaskan, aku harus menemui menyelamatkan Ichigo" kata Rukia sambil berusaha melepaskan tanganku.

"jangan asal melompat seperti pria jeruk bodoh itu, masih ada petugas keamanan dan kamu akan tertangkap oleh mereka, aku akan membawamu kesana, tapi apa yg ingin kamu lakukan setelah menemui pria jeruk itu" kataku dengan tenang

"selama kamu bisa membawaku mendekati nya sisanya adalah urusanku, jadi cepatlah" kata rukia dengan panik.

"baiklah" saat itu aku langsung menarik Rukia kedalam pelukanku.

"ee apa yg kamu lakukan" kata Rukia dengan wajah memerah

"tentu saja membawamu ke sana, iren kamu tunggu sebentar" saat itu saya langsung berlari menuju ke lokasi Ichigo yg akan di tangkap oleh petugas keamanan.

saat Ichigo akan di tangkap oleh petugas keamanan, tendangan terbang langsung mengenai mereka satu persatu.

"ora ora ora" teriak ku dengan penuh semangat sambil memeluk Rukia yg sudah memeluk leherku dengan erat karena takut terjatuh.

"oi sabarlah, jangan bertidak bodoh" kataku sambil menarik baju Ichigo dari belakang.

"Nero apa yg kamu lakukan, lepaskan baju ku" kata Ichigo dengan kesal sambil terus berusaha berlari ke arah pengusir setan itu.

tapi dengan cepat Rukia menepuk punggungnya dengan tangan kirinya yg berisi sarung tangan merah.

"apa hanya itu" tanyaku pada Rukia.

"mm hanya itu, ayo bawa dia kembali ke tempat tadi" kata Rukia yg masih ada di pelukanku sambil mengangguk dan memalingkan wajahnya dengan malu.

dengan cepat aku menyeret tubuh Ichigo ke tempat semula sambil minta maaf pada petugas keamanan tersebut.