Chereads / farm system to novel word / Chapter 212 - Bab 115

Chapter 212 - Bab 115

"kalian akan pergi lagi ke ibu kota secepat ini" tanyaku pada Alfred

"kami harus melaporkan hal penting dan ini sangat mendesak, untuk sementara kamu dengan nonoria di rumah, jangan terus membuat marah nonoria" jawab Alfred

"tentu saja, kalian semua hati hati"

"tuan Alfred hati hati, kalian semua juga hati hati" kata nonoria

"kamu juga nonoria, jangan mudah di goda oleh Nero" jawab Alfred

"mm"

akhirnya mereka berempat pun pergi dengan kereta kuda menuju ibu kota.

"sepertinya kita berdua lagi" kataku dengan nada main main

"aku menunggu di kamar mu" jawab nonoria dengan malu malu langsung berlari masuk ke rumah.

_______________________________________

di kereta rombongan Alfred menuju ibu kota, deflotte yang menjadi kusir mulai berteriak pada yg lain.

"oi kalian, apa pelayan mu dan Nero itu suami istri"

"bukan, kami bertemu Nero di goa saat itu dan dia yg menyelamatkan nonoria, kenapa kamu bertanya" jawab Alfred

"mereka terlihat seperti suami istri yg serasi" kata deflotte

"tapi mereka terlihat seperti tikus dan kucing, hanya berkelahi saja yg ada di kepala mereka" jawab Alfred

"itu tanda mereka serasi, mereka tidak benar benar berkelahi, mereka hanya saling menunjukan perasaan mereka dengan cara yg aneh, suatu saat kamu akan mengerti" kata deflotte

"ingat waktu mereka bertengkar di dapur, sebelum itu mereka berciuman mesra di dapur, gara gara aku memergoki mereka nonoria menjadi marah pada Nero" tambah marius

"selama mereka tidak menghadirkan rumah karena berkelahi, aku pikir tidak masalah" jawab Alfred

"apa kamu tidak khawatir meninggalkan mereka berdua di rumah" tanya deflotte

"apa yg perlu di khawatirkan, Nero sangat kuat dia bisa menjaga nonoria dengan baik" jawab Alfred

"hadehhh, bukan itu maksudku, bagaiman jika pelayan mu hamil, apa kamu merasa ada perubahan pada penampilan pelayanmu" kata deflotte

"emm aku tidak terlalu memperhatikan, tapi sepertinya wajah nonoria terlihat lebih dewasa" jawab Alfred

"aku merasa dia lebih feminim" tambah marius

"mmm sepertinya nonoria sudah menjadi wanita dewasa, apa ini tidak terlalu cepat" kata tuan Maurice

"sudah kuduga, pria ini memang saingan sejati ku, aku merasakan rasa krisis jika berada di dekat ku" kata deflotte

"apa maksudmu, apa dia orang yg berbahaya" tanya alfred

"berbahaya bagi ku, jika aku bersama nya kemungkinan para wanita cantik itu hanya akan melirik Nero"

"apa ada hal seperti itu, aku merasa biasa biasa saja saat bersama nya" jawab Alfred

"coba pikirkan sudah berapa lama Nero bersama pelayan mu dan sekarang mereka sudah berhubungan suami istri" tanya deflotte

lalu semuanya menjadi diam

"itulah kehebatannya yg membuatku merasakan bahaya, kemampuannya merayu wanita jauh di atas ku" kata deflotte

"seperti katamu dia tidak hanya hebat dalam bertarung, dia juga seorang penyihir, penampilan bagus dan pintar merayu wanita, apa ada pria yg sempurna seperti itu, apa kalian tidak curiga" tanya deflotte

"entah lah, aku tidak merasakan niat jahat pada nya dan untuk nonoria, selama Nero bertanggung jawab dan tidak membuatnya sedih aku tentu saja akan mendukungnya" jawab Alfred

"heh kamu terlalu naif, pria seperti itu tidak mungkin hanya mempunyai satu wanita" kata deflotte

"aku akan membicarakan masalah ini nanti dengan Nero, aku juga tidak ingin nonoria bersedih" kata Alfred

"sepertinya ada perampokan di depan" kata deflotte dan saat itu mereka semua juga turun untuk melihat situasi.

___________________________________

di tengah malam

"tidak apa apa Nero, nonoria masih kuat, terus lanjutkan"

"apa kamu tidak akan istirahat, kita sudah melakukannya 5 jam lebih"

"Nero lanjutkan, ini terlalu nikmat, nonoria tidak bisa berhenti lagi"

"baiklah"

"Nero aku mencintai mu Nero aaahhhhhh"

"jangan berhenti, masih masih sedikit lagi, nonoria masih kuat mmmm" dan akhirnya dia pingsan dengan tubuh yg agak gemetar.

__________________________________

setelah seminggu akhirnya rombongan Alfred kembali dari ibu kota.

saat ini di meja makan mereka menceritakan kisah mereka saat bertemu dengan naga dan pasukan musuh yg menyerang.

dan topik akhirnya beralih ke hubungan kami berdua.

"Nero apa benar benar mencintai nonoria" tanya Alfred dengan wajah serius

"tentu saja" jawab ku sambil mengangguk

"apa hubungan kalian sudah sampai pada tahap tidur bersama" tanya Alfred sekali lagi

"ya " jawab ku sambil mengangguk

"tuan alfred jangan salahkan Nero, aku juga setuju saat itu, aku yg mencarinya di tengah malam" kata nonoria dengan panik

"aku tidak menyalahkan Nero atau nonoria, aku hanya ingin kamu bahagia bersama Nero, jadi Nero apa kamu punya wanita lain di luar sana"

"ya, nonoria adalah malaikat ke dua ku dan malaikat pertama belum waktunya untuk bertemu saat ini"

"apa maksudmu Nero, apa kamu akan meninggalkan nonoria saat kamu bertemu dengan wanita pertamamu" teriak Alfred sambil membanting meja

"tentu saja tidak, aku akan menikahi mereka bersama, nonoria juga setuju "

"bagaimana dengan wanita pertamamu, apa dia akan rela berbagi dengan nonoria"

"dia akan setuju, paling paling aku hanya akan di hajar oleh nya, tapi dia tidak akan berani menyakiti nonoria"

"bagaimana kamu bisa yakin, katakan siapa wanita pertamamu"

"kalian akan tahu nanti, saat pemerintahan gereja di gulingkan dan ratu baru naik tahta, saat itu aku akan menikahi nonoria dan wanita pertama ku"

"jangan bilang wanita pertamamu adalah sang ratu" tanya deflotte dengan kaget

"pufffff" saat itu marius langsung memuntahkan minumannya

"ada apa dengan mu marius" tanya Alfred

"tidak tidak apa apa" jawab marius sambil melambaikan tangannya

"mana mungkin aku menikahi sang ratu, kamu tahu aku tidak suka dengan wanita berdada rata" jawab ku dengan santai

"kamu, dari mana kamu tahu bahwa sang ratu memiliki dada rata" teriak marius

"aku pernah melihatnya saat masih kecil, dia menangis saat ayah nya di bunuh oleh manusia serigala"

"kamu kamu ada di sana saat itu, kenapa kamu tidak membantu, ayah ku juga di bunuh oleh manusia serigala itu" kata Alfred dengan nada marah

"saya tidak pernah ikut campur dalam urusan politik kerajaan apa pun, hanya karena dia monster dan ayah mu manusia jadi saya harus melindungi ayah mu"

"hal hal tidak sesederhana itu, bagi mu mungkin ayah mu sudah mati, tapi bagi ku tidak seperti itu"

"pada dasarnya, manusia tidak pernah mati, hanya tubuh fisik yg mereka kenakan yg mati dan tidak berfungsi lagi"

"saat tubuh ayah mu mati, jiwa ayah mu akan terlahir kembali sebagai ke hidupkan baru, mungkin dia akan menjadi anak mu kelak, atau anak tetangga mu"

"ini adalah hukum setiap dunia, jiwa manusia itu abadi, hanya dewa yg bisa memusnahkan jiwa manusia"

"apa maksudmu Nero, jadi ayahku tidak mati, lalu di mana dia sekarang, jawab aku Nero" teriak Alfred

"kamu tidak akan paham, jika aku jelaskan lebih lanjut, intinya tidak pernah ada kematian bagi mahluk yg memiliki jiwa, hanya tubuh fisik mereka yg mati dan jiwa nya akan mengikuti siklus renkarnasi"

"jadi apa dia akan ingat tentang ku, saat dia lahir kembali" tanya Alfred

"tidak semudah itu, jiwa itu bersifat suci, ingatan dunia fana hanya akan melekat pada tubuh fana atau lebih tepatnya otak di tubuh fisik ayahmu"

"sedangkan yg di bawa oleh jiwa ayahmu hanya perasaan cinta nya untuk orang orang yg dia sayangi"

"pernahkah kamu melihat seorang anak kecil dan tiba tiba dia sangat lengket dengan mu padahal kalian belum saling kenal"

"apa hubungannya dengan itu" tanya Alfred

"itu berarti di kehidupan yg lalu kalian memiliki hubungan yg baik, walaupun kalian tidak ingat tapi perasaan kalian tetap terhubung"

"jadi begitu, tapi tetap saja kenapa kamu tidak membatu ayahku saat itu" tanya Alfred

"aku tidak punya alasan untuk membantu dan saya juga tidak tahu alasan mereka bertarung, siapa yg benar siapa yg salah saya juga tidak tahu"

"bukankah sudah jelas bahwa monster itu salah" teriak Alfred

"monster serigala itu adalah seorang manusia yg di ubah oleh orang lain, jadi jangan menilai sesuatu hanya karena dia berwujud lebih buruk darimu, kamu tidak tahu kebenaran di balik semuanya"

"jadi apa kamu tahu kebenarannya, Nero apa yg sebenarnya terjadi saat itu" tanya marius

"kalian harus mencari tahu sendiri, ini adalah ujian kalian, ujian untuk memperkuat hati kalian, ini adalah ujian seorang kesatria, dimana nilai nilai kehidupan akan di bangun, dimana tujuan hidup akan di bentuk dan dimana tujuan mu untuk mengayunkan pedang akan di temukan, jadi nikmati prosesnya, jangan mencoba mencari jalan pintas"

"saat dunia menganggap mu sudah siap, semuanya akan terbuka dengan sendirinya"

"tapi.." kata Alfred tapi saat itu tuan Maurice mulai menengahi

"apa yg dikatakan Nero benar, lakukan perlahan, saat kamu sudah siap semuanya akan terbuka dengan sendirinya"

"baiklah, aku tidak akan menanyakan lebih jauh lagi" kata Alfred dengan nada lemah

"Nero bisakah kamu melatih ku, sebagai penjaga Alfred aku ingin menjadi lebih kuat"

"mm, mari lakukan besok pagi sesudah sarapan"

"terimakasih Nero"