Chereads / farm system to novel word / Chapter 198 - Bab 101

Chapter 198 - Bab 101

di dunia inti seorang wanita cantik dengan tubuh telanjang sedang berdiri memandangi taman bunga yg indah.

"apa bunga nya terlihat indah Aina" kataku dengan lembut dari belakang Aina yg langsung membuatnya terkejut dan berbalik kearah ku.

"eeehhh tuan mesum, apa kamu juga sudah mati" teriak Aina sambil menutup dadanya

"apa kamu mendoakan ku agar cepat mati"

"lalu dimana kita sekarang, kenapa kamu juga telanjang"

"OOO ini di dunia ku, aku baru saja menghidupkan mu kembali" saat itu saya mulai memeluk Aina

"itu itu Aina tidak mengerti, tapi kenapa kamu memeluk ku"

"tentu saja kamu harus membayar harga untuk membangkitkan mu, tidak ada yg gratis di dunia ini"

"apa yg harus aku bayar"

"tentu saja tubuh mu, kamu sekarang akan menjadi wanita ku"

"eehhh tunggu dulu, kita bicarakan baik baik, mungkin ada cara lain mmmmm"

"jangan jangan, berhenti dulu aku belum siap"

3jam kemudian

"kenapa diam saja Aina" tanyaku pada Aina yg masih ada di pelukanku

"aku masih memproses apa yg terjadi, ini seperti kesialan bertubi tubi, pertama aku mati lalu hidup lagi hanya sesaat menikmati rasanya hidup, setelah itu aku di perkosa oleh orang mesum"

"jika orang lain tahu mereka pasti akan mentertawakan ku" saat itu Aina langsung memeluk ku lagi

"lalu jangan biarkan orang lain tahu"

"tapi bagaimana keadaan di sekolah, apa semuanya baik baik saja"

"semua nya masih aman, sekarang ada 4 valvrave yg bertarung demi melindungi sekolah"

"eehh siapa yg menjadi pilot untuk kedua valvrave itu"

"itu raizo Yamada dan kyuma inuzuka"

"apaa kyuma juga menjadi pilot, kenapa bisa begitu" teriak Aina

"jangan berteriak"

"maaf, tapi kenapa kyuma bisa menjadi pilot"

"dia ingin membalas dendam untuk mu, kenapa kamu masih ingin menemuinya"

"itu, aku sudah seperti ini, aku malu untuk melihatnya lagi"

"aku bisa memulihkan keperawanan mu"

"apa itu hanya tentang memulihkan keperawanan, kamu hanya menganggap ku seperti barang dan tidak peduli perasaanku"

"aku tidak bermaksud seperti itu, aku pikir hati mu masih milik nya jadi kamu akan menderita jika bersama ku karena terpaksa"

"saat aku mati, aku sudah siap melepaskan segalanya, aku hanya mencemaskan nya karena hubungan kita dulu bukan karena cinta, jadi kamu jangan cemburu padanya"

"kenapa aku harus cemburu"

"ooo benarkah, lalu kapan kita akan kembali ke sekolah"

"kamu akan kembali pada saat yg tepat, untuk sementara kamu diam di sini bersama istriku yg lain, kamu bisa menonton apa yg aku lakukan dari sini"

"kamu kamu berapa banyak istri mu dimana mereka sekarang" jawab Aina dengan panik

"mereka ada di villa itu, Meraka pasti sedang menonton kita dari sana" saat itu saya menunjuk villa yg jauh di depan ku

"jadi selama ini mereka hanya menonton kita, kenapa kamu tidak bilang, ini sangat memalukan" teriak Aina sambil berusaha bersembunyi di pelukanku

saat itu saya langsung membawa Aina bertemu semua istriku dan saya kembali ke sektor 77 lagi karena ada pertempuran yg serius sedang terjadi di sini.

_________________________________

di ruang kantor shoko dan l elf sedang berkomunikasi dengan pemimpin pasukan dorssia.

terlihat seorang pria botak sedang menawan ayah shoko melalui layak komputer.

menghadapi situasi ini shoko mulai menunjukan wajah panik.

saat itu saya tiba tiba muncul dari belakang shoko.

"ada apa sayang ku" saat itu l elf langsung menodongkan pistol nya lalu shoko berbalik melihatku dan langsung memelukku.

"tolong tolong ayah ku, aku akan melakukan apa saja untuk mu, tolong ayah ku black star aku mohon" kata shoko dengan tersedak

"kamu tidak perlu seperti ini, kenapa tidak bilang lebih awal"

"kamu bajingan, kamu jarang menemui ku, bagaimana aku bisa bicara dengan mu"

"eeeehh maaf maaf, tunggu sebentar hal ini sangat mudah" lalu saya menutup mata setelah beberapa saat ayah shoko langsung muncul di depan nya kami bertiga.

"ayahh" teriak shoko yg langsung berlari menuju ayah nya dan memeluknya dengan erat.

"terima kasih, terima kasih telah menyelamatkan ayah ku" kata shoko sambil menangis

"shoko ayah baik baik saja, ayah tidak tahu kalo kamu punya teman yg hebat"

"maaf ayah mertua, saya ini calon suami shoko"

"eeehhh" teriak kaget shoko dan ayahnya secara bersamaan.

"kapan aku setuju dengan mu, jangan dengarkan dia ayah, pria ini hanya pria mesum"

"ok ok, dia juga menyelamatkan ayah jadi kamu tidak boleh menghinanya seperti itu"

"ayah hanya tidak tahu apa yg dia lakukan pada shoko"

"memang apa yg dilakukannya pada mu"

"itu itu"

"saya memperkosanya saat shoko sedang tidur" kata ku dengan santai

hening~~

"kamu pria bajingan, beraninya kamu merusak kehormatan putri" teriak ayah shoko yg tiba tiba dan bersiap untuk menyerang ku

"jangan ayah, jangan sakiti dia"

"tapi dia sudah menodai mu"

"tidak apa apa ayah, dia juga selalu melindungi shoko, jika saya tidak bertemu dengannya ayah mungkin tidak ada di sini"

"tapi nak"

"ayah, shoko mohon"

"baiklah ini demi putriku aku akan melepaskan mu, tapi kamu harus bertanggung jawab dan menikahi putri ku" kata ayah shoko sambil menatap ku dengan tatapan membunuh

"tentu saja, tapi shoko selalu menolak nya"

"lepaskan topeng mu dan aku akan menerimanya" kata shoko dengan tegas

"kenapa kamu tidak membukanya sendiri, aku tidak pernah melarang mu membukanya"

"eehhh benar kah, lalu aku akan membukanya"

saat itu shoko perlahan membuka topeng ku memperlihatkan wajah yg sangat tampan yg sudah dia kenal

"sudah kuduga itu kamu tuan mesum penjual makanan cepat saji"

"he he he bagaimana kamu puas dengan suami yg tampan"

"mmm apa wajah ini asli kenapa begitu tampan" saat itu shoko masih menarik narik wajah ku sambil menatap ku.

lalu saya memeluknya

"eeehh apa yg mmmmm" dan langsung mencium nya.

"kamu benar benar mesum, masih ada ayah ku dan l elf di sini" kata shoko dengan panik sambil menoleh ke arah ayahnya dan l elf yg masih tercengang

"kalo begitu mari kita cari tempat sepi"

"kamu bodoh bukan itu intinya" teriak shoko sambil memukul dadaku

"ehem kalian pasangan muda jangan terburu nafsu" kata ayah shoko dengan tenang

"ayah mertua, sebagai mahar pernikahan saya bisa membawa kalian semua ke sebuah planet yg memiliki sumberdaya yg banyak serta membatu membawa semua orang tua siswa ke sana"

"Nero apa itu benar, apa kamu bisa melakukannya, kenapa kamu tidak mengatakannya dari dulu, semestinya Aina tidak harus mati jika kamu bisa melakukannya" kata shoko sambil memegang kerah ku dan menggoyangkannya terus menerus

"shoko tenang dulu, biarkan dia menjelaskan dulu" kata ayah shoko menepuk bahu shoko

"pertama saya perlu waktu untuk memahami situasi sebenarnya"

"kedua saya perlu waktu untuk mencari lokasi semua keluarga siswa serta warga jior yg di tahan"

"ketiga saya perlu seseorang yg bisa membuat keputusan akhir yg bijaksana, bukan seorang siswa yg masih labil dan terbawa emosi"

"keputusan ini saya serahkan kepada ayah mu, tapi saya sarankan agar ayah mertua mau menerima tawaran saya" saat itu saya menatap ayah shoko dengan tegas

"bisakah kamu memberiku alasan untuk menerima tawaran mu"

"pertama pasukan dorssia pasti akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan valvrave dari tangan mu bahkan menyandra atau mengorbankan orang tua murid seperti yg mereka lakukan pada mu"

"kedua walaupun semua itu bisa di lalui musuh mu bukan hanya pasukan dorssia tapi dewan magus yg bertanggung jawab pada para magus, mereka pasti akan menangkap para magus yg ikut campur pada perang manusia dan pilot valvrave adalah seorang magus"

"dan ketiga kenapa repot repot berperang jika kamu punya tempat hidup yg aman dan stabil, di tempat itu mereka tidak akan bisa menjangkau nya, kamu bisa hidup nyaman dan merawat cucumu dengan damai"

"ayah mertua bisa menjadi pelatih sepak bola dan melati ke sebelas anak kami, bukan kah itu sangat menyenangkan"

hening~~

"apa kamu pikir aku babi, dasar binatang mesum" teriak shoko sambil memukuliku terus menerus

"shoko tenang dulu, apa yg dikatakan nya ada benarnya"

"ayah, itu sebelas, shoko tidak akan sanggup melahirkan sebanyak itu" kata shoko dengan marah

"maaf shoko maksud ayah untuk poin lainnya, bukan masalah cucu" kata ayah shoko dengan wajah canggung

"Nero apa kamu bisa menyelamatkan seseorang selain warga jior" tanya l elf yg tiba tiba menyela

"aku tidak tahu siapa yg ingin kamu selamatkan, tapi saat kalian semua menerima tawaranku dan semua sudah dalam posisi aman, saya bisa memberimu kekuatan dan valvrave terkuat untuk menemukan orang tersebut dan membawanya ke tempat yg aman"

"maksudmu kekuatan dan valvrave seperti saki"

"ya seperti saki, aku jamin kamu bisa menyelamatkannya saat itu"

"baiklah aku harap kamu tidak akan menipuku"

"tenang saja, kamu juga teman shoko"

"huh pilih kasih" kata shoko dengan kesal sambil menginjak kaki ku

"nanti kamu bisa mendapatkannya juga, saat ini kami tidak memerlukannya"

"kalo begitu aku setuju dengan tawaranmu, kapan itu akan di jalankan dan berapa lama yg dibutuhkan untuk sampai ke planet yg kamu katakan" kata ayah shoko

"hanya butuh sesaat, selama para valvrave sudah kembali ke sektor 77 kita kan segera pindah, tapi sebelum itu saya akan memindahkan semua warga jior ke sektor ini, mungkin agak sesak untuk sesaat dan mungkin akan ada sedikit keributan"

"tidak apa apa, mari kita pindah ke ruang komando semua pilot sepertinya sudah kembali ke pangkalan" kata l elf

saat itu kami pindah dan mulai berkumpul di ruang komando