"ada apa dengan wajah masam itu" tanya ku pada bibiku yg sedang berbaring di sebelah kanan ku
"sudah lebih dari 2 bulan dan situasi sangat damai, markas baru kita juga lebih baik serta bahan makanan melimpah"
"bukan kah ini bagus, kita tidak perlu melawan zombie dan tidak akan ada yg terluka lagi"
"bibi hanya sedang memikirkan hubungan kita, kita tidak bisa terus bersembunyi seperti ini, suatu saat Noah akan mengetahuinya"
"lalu biarkan mereka tahu"
"tapi tapi, itu tidak baik untuk mu, orang orang akan berbicara buruk tentang mu"
"biarkan saja, apa bibi akan meninggalkan Neo jika mereka berbicara buruk tentang Neo"
"tentu saja tidak, bibi sangat mencintaimu, bibi akan selalu bersama mu apapun yg terjadi" teriak bibiku lalu mana yg ada di sebelah kiri ku juga mulai menjawab
"mana juga tidak akan meninggalkan Neo, kita akan selalu bersama selamanya"
"bukan kah itu sudah cukup, bahkan jika sesuatu terjadi Neo masih bisa melindungi kalian berdua serta Iva"
"terimakasih Neo, jadi apa ronde berikutnya sudah bisa di mulai lagi" kata bibiku dengan nada menggoda
"bibi Lena, apa kamu tidak lelah, lubang mana sudah kebas, mana tidak ikut bermain"
"kalo begitu biarkan bibi saja yg bermain" saat itu bibiku langsung menaiki tubuhku dan mulai memasukan senjataku ke lubang vaginanya
"Neo sayang, bisa kamu bermain sedikit lebih keras, bibi ingin menjadi liar"
"sesuai permintaan bibi"
saat itu pertempuran hardcore mulai di pentaskan
_____________________________
"Neo lebih dalam lagi aahhh hah hah hah"
"ini enek Neo hah hah hah hah tusuk yg dalam"
"lebih cepat hah hah hah lebih cepat hah hah hah"
"Neo hah hah hah kamu membuat bibi gila hah hah hah ini sangat enak hah hah hah"
"Neo bibi akan keluar hah hah hah lebih cepat lagi Neo hah hah hah"
"Neooooo aaaahhhhhhh"
"paman itu lah yg Iva dengar dari pintu kamar Neo saat ingin mencari ibu ku, tolong paman jangan biarkan Neo menusuk ibu ku" kata Iva pada ayahku yg sedang berkumpul di ruang tamu bersama yg lainnya.
mendengar ini semua orang menutup mulut nya sambil menunjukan expresi kagum.
"apa hanya itu yg kamu dengar" terima alix
"itu itu setelah ibu ku diam beberapa saat lalu ibuku meminta Neo menusuknya lagi, tusuk lebih dalam, biarkan susu mu masuk lebih dalam" jawab Iva sambil mengeluarkan air mata
"mendengar ini iva sangat takut, Iva takut ibu akan terluka jika terus di tusuk, paman tolong selamatkan ibu ku" teriak Iva
"tenang Iva, ibu mu tidak akan terluka, mungkin ibu mu sekarang sedang tersenyum bahagia" kata dove sambil mengelus kepala Iva di sebelahnya
"dari mana kakak tahu bahwa ibu ku baik baik saja"
"eehhh itu hanya intuisi wanita, ya ya hanya intuisi wanita" jawab Dove dengan wajah canggung sambil menggaruk pipi nya
tiba tiba semua orang menatap Dove dengan mata tajam.
"jangan menatap ku seperti itu" kata Dove dengan panik
"jawab jujur, apa kamu dan Neo juga berhubungan" kata alix
"apa maksudmu, aku tidak pernah berteriak seperti Lena" jawab Dove dengan panik
"oooo jadi kamu melakukannya tanpa berteriak" kata alix dengan nada yg lebih tinggi
"itu itu tidak ada yg seperti itu, alix jangan bicara sembarangan" kata Dove yg semakin panik
"ya ya tapi aku sering melihatmu mengobrol dengan mesra bersama Neo, bahkan kamu sering menyuapinya makan"
mendengar ini Dove mulai berkeringat dingin
"itu itu hanya..." tapi sebelum Dove bisa menjelaskan alix mulai memotong lagi
"oooo aku juga sering melihat mu membawa Neo ke ruang perawatan, setelah 1 jam kamu keluar bersama Neo dengan wajah memerah"
"itu itu aku hanya mengobati Neo, sungguh" jawab Dove sambil melambaikan tangannya
"bukan kah Neo punya skill regenerasi yg kuat"
"ok ok sudah cukup, kamu bisa jujur pada kami, tidak akan ada yg menyalahkan mu, ini juga demi kebaikanmu" kata Noah
"itu kami hanya saling mencintai, jangan salah kan Neo, jika aku tidak menggodanya hal itu tidak akan terjadi" jawab Dove dengan lemah
"apa maksudmu, apa yg tidak akan terjadi jika kamu tidak menggodanya" tanya Noah dengan wajah penasaran
"itu apa yg kalian semua pikirkan, pria dan wanita apa lagi yg bisa terjadi" jawab Dove agak canggung
lalu Noah dengan wajah frustasi mulai menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"apa yg kamu pikirkan tentang Neo sekarang setelah mendengar perkataan Iva" tanya Noah
"itu hanya terdengar cukup keren, ternyata selain kami berdua ada Lena juga, Neo memang cukup mampu" jawab Dove dengan bersemangat
"maksudmu selain Lena dan kamu ada satu lagi yg belum kami ketahui" teriak alix dengan wajah kaget
"itu itu saya hanya asal bicara, lupakan saja" jawab Dove dengan panik sambil melirik Tia yg tidak jauh di depannya.
memperhatikan pandangan Dove, alix langsung melihat Tia yg sedang santai meminum teh nya.
"apa kamu juga berhubungan dengan Neo" teriak alix pada Tia
"jangan selalu berteriak, jika kamu iri salah kan dada mu yg terlalu rata" jawab Tia dengan santai
"siapa yg iri, kalian benar benar tidak tahu malu, Neo hanya anak kecil" teriak alix
"he he siapa peduli, dia bisa bermain cukup keras dan saya sangat menyukainya, tapi setelah di pikir pikir kenapa sampai sekarang saya belum hamil, padahal dia terus mengeluarkannya di dalam"
"kamu kamu wanita menjijikan dan tak tahu malu, mengatakan hal seperti itu dengan santai"
"apa yg begitu memalukan, kita semua sudah dewasa dan Neo juga seorang pria sejati"
"apa nya yg pria sejati, dia hanya bocah mesum" teriak alix
"kamu tidak tahu, kami bermain 3 jam tanpa henti, bayang kan seberapa nikmatnya itu, memikirkannya saja tubuh ku bergetar kegirangan" jawab Tia dengan santai
"kamu kamu"
"ok ok, mari kita panggil Neo agar semuanya jelas"