Chereads / farm system to novel word / Chapter 184 - Bab 87

Chapter 184 - Bab 87

di titik aman squad 422, semua orang mulai berkumpul dan memandang Imca yg sudah sadar untuk mendengar penjelasan.

tiba tiba Imca mulai mengeluarkan air mata secara perlahan.

"aku melihatnya"

"Nero di tusuk oleh valkyria"

"dia berusaha melindungi ku"

"ini semua salah ku"

"apa maksud mu, di mana Nero sekarang" tanya Clarissa

"aku melihat lubang besar di dadanya, dia pasti sudah mati"

"tiadakkkkk, kamu penipu, bajingan itu tidak akan mati" teriak histeris riela dan mulai maju ke arah Imca tapi di tahan oleh yg lainnya

"tenang riela, kamu harus tenang dulu"

"tidakkk, pria itu tidak mati, bajingan itu tidak akan mati dengan mudah" saat itu riela mulai berteriak lebih keras dan akhirnya pingsan.

"ok semuanya kita terlalu lelah, mari kita cari tempat yg baik untuk membuka camp dulu"

saat itu semua orang mulai berkemas dan mulai berangkat mencari lokasi yg baik untuk membuka kamp.

__________________________

di ruang rapat semua orang dengan wajah sedih terutama Clarissa dan Frederica yg pipinya sudah basah dengan air mata karena mendengar cerita Imca saat itu.

tiba tiba riela masuk ke ruangan dengan tergesa gesa.

"di mana Nero, apa dia belum kembali, aku lihat dia tidak ada di tendanya" kata riela dengan keras.

saat itu Clarissa mulai berjalan ke arah riela dan menamparnya dengan keras hingga terjatuh ke belakang.

"bukankah ini yang kamu ingin kan" teriak Clarissa

"apa maksud mu"

"apa kamu pikir aku tidak tahu, kamu menyuruh Nero mati di Medan perang agar kamu mau memaafkannya, sekarang apa kamu sudah puas"

"itu aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya kesal melihatnya"

"jadi apa kamu masih kesal dengannya sekarang, saat dia sudah tidak ada, apa kamu puas sekarang"

"kamu tidak tahu dia sangat mencintai mu, aku bahkan iri padamu, tapi kamu menyia nyiakan cinta nya, bahkan kamu menyuruhnya mati" teriak Clarissa sambil mengangkat kerah riela

"tenang Clarissa,, aku mengerti perasaanmu" saat itu Frederica menarik Clarissa ke dalam pelukannya

"kamu tidak tahu, dua hari yg lalu dia berjanji menikahi kita berdua tapi sekarang gara gara memenuhi keinginan wanita ini dia mati, dia bahkan melanggar janjinya untuk menikahi kita demi wanita ini"

"sabar, mungkin kematiannya juga hanya tipuan, bukankah dia pria yg senang menipu wanita" kata Frederica sambil mengelus rambut Clarissa

"aku hanya iri, kenapa bukan aku yg mendapat cinta Nero, kenapa wanita seperti dia yg mendapatkannya, dia bahkan tidak menghargai Nero, di bahkan tidak menyayanginya seperti kita menyayangi Nero" kata Clarissa dengan lemah

"kamu hanya tidak tahu, sebenarnya Nero juga sangat mencintai kita, kamu hanya dibutakan oleh rasa iri, coba kamu tenang dan rasakan sesuatu di punggung tangan kananmu" bisik Frederica di telinga Clarissa

saat itu Clarissa mulai menutup matanya dan memeriksa sesuai arahan Frederica, setelah beberapa saat dia langsung membuka matanya dan menatap Frederica

"sejak kapan"

"sepertinya saat tengah malam, saat itu saya melihat nya mulai bercahaya, mungkin kamu sedang tidur saat itu"

"mm, tapi riela sepertinya tidak memilikinya"

"he he he sepertinya ini pertunjukan untuk riela, kita hanya perlu menontonnya saja, sayangku tidak akan pernah meninggalkan kita, dia selalu mencintai kita, hanya caranya saja yg sedikit aneh"

"mm"

saat itu riela yg sedang menunduk dengan sedih mulai mengangkat kepalanya.

"semuanya maaf kan aku, aku hanya ingin menjauh dari Nero, jadi aku mengatakan kata kata kasar padanya, aku tidak tahu kalo dia menganggapnya serius"

"jadi jika kamu minta maaf apakah Nero akan kembali pada kita"

"maaf kan aku, aku tidak tahu uuuu aku menyesal, huuu huuu aku juga mencintainya, aku sangat mencintai Nero, aku hanya termakan api cemburu, aku hanya ingin Nero menjadi milik ku, huuuu huuuu aku sangat kesal saat Nero di goda oleh wanita lain"

"ini semua bukan sepenuhnya salah mu, jika aku tidak terlalu terbawa emosi menyerang selvaria, Nero tidak akan mati"

______________________________________

di sebuah ruangan yg mewah, seorang wanita cantik dengan dada montok sedang berbaring telanjang sambil memeluk seorang pria tampan.

"kamu binatang"

"ternyata seorang valkyria menyukai binatang"

"heh valkyria ini hanya terpaksa, jangan terlalu sombong, kamu hanya pelayan ku ingat status mu"

"OOO jadi apa saja tugas pelayan ini"

"kamu harus selalu berada di sisi ku, makan, mandi, tidur semua harus dengan mu, apa kamu mengerti"

"kamu wanita paling hebat yg pernah aku temui"

"benarkah, kenapa begitu"

"kamu wanita pertama yg saya lihat bisa membuat seorang dewa menjadi pelayanmu"

"dewa apa kamu, apa kamu dewa binatang"

"selvaria, olok olok mu terlalu menusuk, jadi dewa ini akan membalasnya dengan tusukan juga"

"jangan jangan, kita sudah melakukannya seharian, biar aku istirahat dulu mmmmm"

"Nero hah hah, ini masih pagi hah hah hah"

1 jam kemudian

"kamu pelayan rendahan, beraninya tidak mematuhi tuannya mmmm, jangan lagi, aku bilang berhenti"

1 jam kemudian

"sudah sudah, aku menyerah, jangan lagi, lubang ku sudah perih dan mati rasa, ini sudah over head, perlu didinginkan satu hari sebelum di gunakan lagi" kata selvaria dengan lemah

"kamu anggap lubang mu seperti Laras meriam"

"apa lagi, kamu menembakan peluru mu secara beruntun tanpa henti, kamu tidak takut laras meriam ini akan rusak karena mu"

"ok ok"

"mm, jadi apa wanita hebat ini sudah mendapat pelayan seorang dewa binatang"

"he he he, tenang saja sayangku, dewa ini bisa memperbaiki Laras meriam yg rusak"

"apa maksudmu mmmmm"

"jangan lagi, tadi hanya bercanda, berhenti Nero aku mohon"

1 jam kemudian

"jangan marah lagi ok, sudah cukup hari ini, aku sudah tidak kuat"

"baiklah, ayo istirahat"

"apa kamu akan pergi lagi saat aku menutup mata"

"tentu saja tidak, setelah istirahat aku akan membawamu ke dunia ku, di sana kamu bisa belajar dari istri Nero yg lain untuk mengatur dunia ini"

"apa kamu benar benar dewa binatang"

"Nero memang dewa, tapi bukan dewa binatang"

"huh dewa apa yg begitu bernafsu selain dewa binatang dan berapa banyak istri mu, apa mereka juga dewa"

"kamu akan tahu saat sampai di sana, kamu juga akan di bantu menjadi dewa oleh mereka semua"

"apa mudah menjadi dewa"

"tentu saja susah, tapi dengan bantuan istri Nero yg lain itu sangat mudah"

"jika istrimu yg berkata begitu aku akan percaya, tapi jika keluar dari mulutmu rasa nya agak aneh"

"aneh apanya"

"itu seperti seorang pemerkosa wanita bicara tentang kehormatan dan harga diri" kata selvaria sambil menatapku dengan wajah polos

"kamu sangat cantik"

"aku tahu itu dari dulu"

hening~~

"OOO siapa yg menangis waktu ini saat seorang pria akan meninggal"

"mata ku hanya kemasukan debu saat itu, jangan bicara omong kosong"

"jadi kalo Nero pergi kamu tidak akan sedih"

"berani nya kamu pergi" saat itu selvaria langsung memelukku dengan kencang dan matanya mulai memelototi ku

"ok ok Nero hanya bercanda"

"itu tidak lucu"

"ayo istirahat"

"tidak mau"

"kalo begitu ayo mainkan lagi"

"apa kamu ingin membunuh ku"

"kalo begitu ayo jalan jalan ke dunia Nero"

"ayo"

saat itu kami segera pergi ke dunia inti dan saya juga memperkenalkan pada semua istriku yg lainnya.