Chereads / farm system to novel word / Chapter 175 - Bab 78

Chapter 175 - Bab 78

[status]

LV : 40

job 1: gunslinger LV 30/30

job 2: shadow gunblades LV 10/30 (bonus status str, vit, Luk +1 dan Agi, dex, int +2

hp : 2550/2550

MP: 4100/4100

str : 50+1

vit : 50+1

agi: 70+32

dex: 10+32

int : 50+32

Luk: 5+31

status point : 0

skill point : 0

Belly : 230000

skill dasar : .....

skill job 1:....

skill job 2:

shadow bullet: LV max ( 25% kemungkinan menembakan peluru bayangan yg 100% mengabaikan pertahanan lawan saat menyerang dengan pistol)

shadow Blades: LV max ( 25% kemungkinan menembakan energi bayangan berbentuk bulan sabit dengan jarak 1meter yg mengabaikan 100% pertahanan lawan saat menyerang dengan belati atau pedang pendek)

shadow step : LV 1/5 ( 5% kemungkinan membuat serangan musuh hanya mengenai bayang diri sendiri)

shadow move : LV 1/5 (dapat bergerak ke lokasi yg di inginkan secara instan, setiap level meningkatkan jangkauan 10m dan mengurangi konsumsi mana)

shadow cover : LV 1/5 (membungkus diri dengan bayangan yg mampu menahan serangan musuh, setiap LV meningkatkan 10% pengurangan damage)

shadow cage : LV 1/5 (mengikat musuh dengan bayangan yg muncul dari bayangannya sendiri)

shadow form: LV 1/5 (berubah menjadi bayangan itu sendiri, setiap serangan yg di terima hanya akan mengurangi MP dan dalam mode ini pengguna dapat bergerak bebas di udara dan kecepatan meningkat 10%, setiap detik mengurangi 5 MP)

ini lah status yg telah berevolusi selama bertarung berminggu-minggu dan telah mendapatkan job ke dua.

saya juga membeli dual gunblades seharga 1000000 Belly dan satu set kostum Dante di seri DMC.

[dual gunblades Mark 3]

gun atk : 60

Blades atk : 100

bullet: infiniti

kapasitas peluru : 6 per gunblades

gunblades ini mirip dengan senjata lion di final fantasi 8 tapi bentuknya lebih kecil.

panjang bilah pedangnya hanya 60cm, jadi lebih mirip senjata tipe assassin.

_________________________

saat sedang berkendara di jalan raya, saya melihat seseorang pria dan wanita sedang bertarung dengan monster burung yg sangat besar.

dengan cepat saya menggunakan senjata yg terpasang di motor ku untuk menebak burung tersebut sambil menuju ke arahnya.

"biar saya bantu" teriak ku saat mendekati mereka berdua.

tanpa menunggu jawaban mereka, saya memarkirkan motorku dan mengeluarkan gunblades dan langsung mulai menembak monster tersebut.

dengan teriakan kesakitan, darah mulai keluar dari tubuh monster yg tertembak.

dengan cepat saya menggunakan shadow cage untuk mengikat monster tersebut lalu saya muncul di atas kepalanya.

dengan cepat saya menebas terus menerus kepala monster tersebut di bawah terikat kesakitan monster tersebut.

Dengan skill shadow Blades yg terus menerus terpicu akhirnya kepala monster itu terpisah dari lehernya dan akhirnya mati dengan damai.

setelah itu saya muncul kembali di sebelah motorku Dengan skill shadow move dan melihat ternyata buka hanya 2 orang yg bertarung tp sekelompok tim.

beberapa dari mereka sedang terluka dan tiba tiba ada dua orang lagi yg datang, orang itu adalah Kim Tae Hoon dan wanita berambut pirang.

"he bro, anak buah mu hampir di makan ayam raksasa, untuk pria tampan ini lewat saat sedang jalan jalan" kataku sambil melambaikan tangan ke Tae Hoon

"ternyata itu kamu, terima kasih sudah membantu, apa kamu akan mengurus mayat monster itu sendiri" tanya Tae Hoon

"terlalu merepotkan, kamu ambil saja, inti kristalnya juga masih di dalam" kataku dengan santai

"apa kamu yakin"

"tentu saja, lihat anak buah mu sudah bekerja keras, saya hanya numpang lewat"

"baiklah, maka aku tidak akan sopan, tapi kenapa kamu bisa sampai di sini"

"sudah ku bilang sedang jalan jalan dan tiba tiba melihat wanita cantik sedang bertarung, hati pria tampan ini langsung berdebar kencang, he he he kalo boleh ijinkan saya berkenalan dengan salah satu anak buah mu"

"yang mana, asal dia tidak keberatan, aku tidak masalah"

"thx bro"

saat itu mendekati wanita berambut gelap dengan seragam militer tersebut.

"ehem perkenalkan nama ku Nero, kalo boleh tahu siapa nama nona cantik ini"

"nama ku Kim su ji" katanya dengan nada datar.

"oo jangan terlalu dingin, ini hadiah untuk mu" saat itu saya mengeluarkan dua hand gun yg merupakan senjata pertamaku.

"aku tidak butuh hadiah mu"

"mm jangan menolak, senjata ini memiliki daya tembak yg kuat dan pelurunya tidak terbatas"

"benar kah"

"apa ini artefak"

teriak orang di sekitarnya.

"apa tidak apa apa memberikannya pada ku"

"santai saja, senjata ku yg ini jauh lebih kuat" kataku sambil menunjukan gunblades ku

"baiklah, aku akan menerimanya" saat itu su ji langsung menerima ke dua senjataku sambil menatapku dalam dalam

"Nero, kemana tujuanmu selanjutnya" tanya Tae Hoon

"entah lah, apa kamu punya musuh?"

"kenapa bertanya"

"sepertinya monster ini di kirim oleh seseorang, aku menemukan orang yg memantau kalian dari kejauhan menggunakan teropong" sambil menunjuk ke arah orang yg memantau di kejauahan

"kamu bahkan bisa melihat orang memantau begitu jauh"

"itu salah satu skill pasif ku, dia mengatakan jaket hitam dan postur dan gaya nya agak mirip dengan mu "

"apa kamu yakin"

"tentu saja, beri saya senapan sniper saya bisa membunuhnya dari sini"

"lupakan saja, biarkan saja dia terus melambai, kita belum tahu apa tujuan mereka"

"kamu terlalu lembut, bunuh saja dulu nanti tanyakan setelah kita bertemu mereka di neraka"

hening~~

"kenapa diam"

"ide mu terlalu omong kosong" kata su ji

"he he he, saya memang tidak cocok memberi ide, keahlian ku yg paling mahir adalah membunuh monster dan membantai musuh, jadi sisa keahlian lainnya hampir mendekati 0, ha ha ha"

"apa itu perlu di banggakan" kata su ji

"tentu saja nona su ji, setidaknya saat kamu menikah dengan ku, aku bisa melindungi mu dari monster monster ini"

"jangan pernah bermimpi" jawab su ji dengan kesal

"baiklah, apa kamu ingin ikut ke markas kami untuk istirahat sebentar" tanya Tae Hoon

"jika tidak merepotkan, aku juga ingin melihat yg di sebut markas itu seperti apa"

"baiklah semuanya kita kembali dulu dan persiapkan orang untuk membongkar mayat monster ini"

"siap bos" kata semua orang serempak.

saat itu saya langsung menuju markas tim mac