Chereads / farm system to novel word / Chapter 168 - Bab 71

Chapter 168 - Bab 71

saat ini akademi sihir sedang di serang oleh organisasi asing, banyak siswa yg mati dan terluka parah.

dan sekarang akademi ditutupi oleh perisai merah, yg membuat orang luar tidak bisa masuk.

dan di dalam perisai merah ini ada juga bangunan yg di tutupi oleh perisai hijau.

di dalam perisai hijau itu, orang orang yg mengenakan pakaian hitam sedang berbaris menyaksikan para siswa yg ada di luar perisai hijau.

tiba tiba pintu bangunan di dalam perisai hijau itu terbuka dan seorang pria mengenakan mantel merah dengan topeng berjalan keluar sambil membawa kantong yg berisi kepala seorang murid akademi.

di ikuti di belakangnya, Lukas yg mengenakan kerudung juga mengikuti sambil menyeret rambut tessia putri raja elf.

saat itu pria yg mengenakan mantel merah itu mulai tertawa terbahak bahak sambil mengejek siswa yg ada di luar perisai hijau.

setelah itu dia melempar kepala yg ada di kantong yg dia bawa tadi.

tapi sesaat berikut sebuah rantai biru mengikat tubuh semua orang yg ada di dalam perisai hijau itu.

lalu seorang pria tampan dengan rambut biru muncul dari kehampaan tepat di depan mereka.

dengan wajah tenang saya berjalan perlahan menuju tessia laku mengangkatnya dalam pelukanku.

dengan cepat saya membuat kursi untuk duduk dan membawa tessia ke dalam pangkuanku lalu mulai menyembuhkannya.

"siapa kamu, beraninya kamu mengikatku" teriak orang yg bertopeng itu.

"nikmati saja sisa waktumu, sebelum ajal menjemputmu"

saat itu mereka terus berteriak tapi saya hanya mengabaikannya dan fokus pada tessia.

setelah beberapa saat akhirnya tessia mulai sadar.

"apa kamu baik baik saja"

"kamu di sini Andre, kamu menyelamatkanku lagi, apa kamu akan meninggalkanku lagi setelah ini" saat itu tessia mulai mengeluarkan air mata

"Andre tessia takut, jangan pergi lagi seperti waktu itu, jangan tinggalkan tessia hanya karena dada tessia kecil" saat itu dia mulai menangis sambil memeluk leherku

"tessia selalu memimpikan mu sejak saat itu, berharap bisa bertemu lagi dengan mu"

"jangan tinggalkan tessia lagi, aku mohon"

"baiklah setelah ini kita akan bersama selamanya, jadi jangan menangis lagi biarkan Andre melakukan pertunjukan"

saat itu ribuan lingkaran cahaya emas muncul di udara dan dari setiap lingkaran itu muncul berbagai senjata.

setelah itu senjata itu langsung meluncur ke setiap orang yg di ikat dengan rantai dan secara bertahap memotong tubuhnya sedikit demi sedikit secara perlahan.

"tiadakkkkk"

"sakit tolong aku kakak.."

"sakittt"

banyak teriakan bergema tapi saya tidak peduli sama sekali, saat itu saya hanya mengelus tessia.

"maafkan Andre karena terlambat" kataku dengan sedih

"selama kamu tidak akan meninggalkanku lagi" kata tessia dengan senyum tulus.

setelah beberapa saat tiba tiba perisai hijau itu hancur dan tiga orang berpakaian putih muncul di sebelah Lucas.

"lepas kan adik kuuu"

tapi tiba tiba mereka langsung di ikat dengan rantai jiwa tanpa perlawanan apapun.

"mehh terlalu banyak omong kosong, tonton saja bagaimana saya menyiksa bajingan ini, setelah itu kamu sebagai kakak nya akan menyusul"

"lepaskan kami, kami adalah Lance kerajaan ini, kamu tidak akan bisa menghadapi akibat dari perbuatan mu" kata seorang wanita berpakaian putih itu

"apa yg akan terjadi, bahkan orang yg dikatakan paling kuat di kerajaan ini hanya seperti ini"

"raja akan menghukum mu atas tindakanmu melawan kami"

"tenang saja, aku akan membunuh raja mu dan menggantinya dengan yg baru, terlihat dari kejadian ini bahwa raja mu tidak becus"

setelah itu saya mengulurkan tanganku dan menarik semua jiwa orang orang yg di ikat dengan rantai kecuali para lance yg baru muncul.

dengan teriakan histeris dari jiwa jiwa tersebut saya memasukannya kedalam botol transparan yg besar dan juga menambahkan api hitam untuk membakar jiwa tersebut terus menerus.

"apa yg kamu lakukan pada adik ku" teriak bairon kakak

"kematian terlalu mudah baginya, saya mengambil jiwanya dan membakarnya di dalam botol ini, jadi setiap detik dia akan merasakan siksaan yg tak berujung sampai jiwanya benar benar musnah"

setelah itu saya membakar tubuh orang orang yg telah kehilangan jiwanya itu.

"apa kamu tahu apa yg sedang kamu lakukan" teriak wanita itu lagi

"apa kamu tahu apa yg dia lakukan" tanyaku

"tenang aku akan memberitahumu, lebih baik mengalaminya sendiri dari pada bicara omong kosong"

saat itu saya meletakkan tessia di kursi dan berjalan menuju wanita itu.

dengan cepat saya mengatur posisi ikatan rantai tersebut.

"apa yg akan kamu lakukan"

lalu saya membuka celana nya lalu dengan cepat memasukan senjataku dari belakang sambil memegang kedua tangannya.

"kamu aakkk"

"kamu berhenti, jangan lakukan ini"

tapi saya tidak peduli dan tetap memompanya dengan keras.

"apa kamu tahu, inilah yg mereka lakukan, karena kamu satu tim dengan mereka jadi kamu juga harus merasakan apa yg mereka lakukan pada para siswa"

di bawah tontonan semua siswa saya tetap memompanya dengan penuh semangat.

30 menit kemudian

"tidak tidak jangan di dalam, aku mohon jangan aahhhhhhhhh"

setalah itu saya menjambak rambutnya dan memasukan senjataku ke mulutnya.

"bersihkan dengan baik"

setalah di bersihkan saya mulai merapikan pakaian ku dan berjalan ke dua pria lance yg masih di ikat.

"kalian tidak layak dengan kekuatan ini, jadi biarkan dewa ini mengambilnya kembali"

saat itu tangan transparan masuk ke tubuh kedua pria itu dan merebut semua kekuatannya.

"kamu apa yg kamu lakukan, kembalikan kekuatan kami"

"pada awalnya kekuatan ini bukan milik kalian"

lalu saya memegang leher bairon.

"mata mu membuat dewa ini merasa terhina, jadi lebih baik kamu mati"

saat itu saya langsung mencabut kepala bairon dengan paksa dan air mancur darah langsung memenuhi tubuhku

setelah itu saya melepaskan rantai jiwa pada mereka semua dan berjalan menuju tessia.

"maaf tessia membuatmu menunggu" saat itu saya langsung menggendong tessia.

"kamu terlalu kejam" kata tessia dengan kesal

"he he he, tidak ada yg boleh menghina dewa"

"apa kamu dewa"

"kamu akan tahu nanti dan kamu akan menjadi pemimpin dunia ini, jadi persiapkan dirimu"

"terserah, selama aku bisa terus di sisimu"

"tentu saja" setelah itu saya melempar bola kristal pada wanita berpakaian putih yg tergeletak di lantai dengan cairan putih di celananya.

"berikan ini pada raja mu, biarkan dia melihat apa yg terjadi sebenarnya"

setelah itu saya menghilang bersama tessia