Chereads / farm system to novel word / Chapter 121 - Bab 24

Chapter 121 - Bab 24

hari berlalu dengan cepat dan sekarang sudah satu Minggu sejak saya dan Kaia pertama berciuman, karena kejadian itu di ketahui oleh Elvin, dia sekarang mulai mengawasi kami lebih ketat.

tapi kami masih dapat menemukan tempat bersembunyi untuk berciuman, entah kenapa Kaia sepertinya sangat ketagihan untuk berciuman, bahkan secara proaktif menarik ku ke sudut ruangan untuk berciuman, kadang berpura pura meminta bantuan ku tapi ujung ujung nya berakhir dengan ciuman.

tapi hari ini akan menjadi hari yg bersejarah baginya, karena Kaia akan menonton drama cinta paling tragis dalam hidupnya, hehehe tentu saja aktornya adalah saya dan seorang kesatria yg nama nya saya kira Thorin.

dia adalah kesatria baru yg di tugaskan untuk menjaga kastil sekaligus menyelidiki pemilik kastil, saat pertama kali bertemu di hutan dia menganggap saya sebagai penyusup kerena mengenakan topeng dan kerudung, tanpa banyak bicara dia langsung menyerang ku dan menusuk dadaku dengan pedang, setalah itu dia menarik pedang tersebut dan menendang ku.

tentu saja saya membuatkan hal ini terjadi, karena saat saya sudah tertusuk Kaia datang menyaksikan semua adegan tersebut, rubah Kaia seperti patung yg membatu melihatku yg ditendang dan terkulai di tanah.

setelah beberapa saat Kaia langsung menyerang kesatria tersebut hingga terpental beberapa meter jauhnya dan Kaia perlahan mulai mendekatiku dengan air mata perlahan menetes di pipinya.

"Nero kamu tidak apa apa kan" kata Kaia dengan nada gemetar

"Nero jawab Kaia jangan buat Kaia takut" saat itu Kaia sudah ada di sebelahku dan Melia membalikan tubuhku

"Nero jangan tidur disini, ayo bangun" saat itu wajah Kaia sudah penuh dengan air mata sambil mengusap usap wajahku

saat itu saya perlahan membuka mataku dengan susah payah dan menyerahkan bunga yg indah yg saya temukan tadi.

"Nero menemukan bunga yg indah untuk Kaia, ehuk" saat berbicara saya terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah melalui mulutku

"Nero,, kenapa,,apa kamu membawa obat, ayo keluarkan dulu obatnya" saat itu Kaia dengan panik menggeledah tubuhku

"Nero cepat keluarkan obat nya, jangan diam saja, kamu seorang dokter hebat" teriak Kaia dengan marah, saat itu saya hanya menatap Kaia dengan wajah sedih sambil mengelus pipinya

"apa Kaia mencintai Nero"

"Kaia mencintai Nero, Kaia sangat mencintai Nero, jadi segera keluarkan obatnya dengan cepat, pasti ada obat yg bagus di dalam ruang sihirmu, cepat lah Nero jangan bercanda lagi" kata Kaia dengan tergesa gesa

"luka ada di jantung Nero"

"jangan bicara omong kosong, kamu akan baik baik saja, bukan kah ada Dewi yg mencintaimu, dia tidak akan membiarkan mu terluka" saat itu Kaia sudah semakin panik dan nadanya sudah semakin tinggi

"sayangnya Dewi itu tidak ada di dunia ini, mungkin sebentar lagi Nero akan bertemu dengannya" kataku sambil menatap Kaia dengan senyum

"Nero jangan katakan itu, kamu berjanji akan bersama Kaia, kita tidak akan berpisah, apa kamu akan mengingkari janjimu" saat ini nada Kaia sudah mulai melemah dan air mata terus berjatuhan.

"maaf Kaia, bawa ini pada nyonya mu, kaia bisa meminta imbalan apapun agar hidup Kaia lebih baik, ini berisi pil yg bisa menyembuhkannya bahkan memperkuat tubuhnya, minta lah imbalan yg layak" saat itu saya mengeluarkan botol giok dan meletakkannya di tangan Kaia

"jangan seperti ini Nero, ayo Kaia akan membawamu ke kastil dulu, kamu akan baik baik saja" saat itu Kaia berusaha untuk menggendongku

"Kaia dengarkan Nero"

"tidak"

"kaia tolong"

saat itu Kaia langsung memelukku dan menangis histeris

"Nero penipu, kamu berbohong" teriak Kaia yg saat ini berada di pelukanku

"Kaia, ijin Nero mencium bibirmu" saat itu Kaia langsung naik ke atas tubuhku dan mulai menciumku tanpa banyak bicara.

setelah beberapa menit topeng dan jubah yg menutupi tubuh dan kepalaku perlahan berubah menjadi cahaya biru dan secara bertahap mulai menghilang, menunjukan penampilan seorang pria yg sangat tampan dengan rambut biru panjang yg indah, serta luka di tubuhku perlahan menghilang.

hal ini juga di saksikan oleh Elvin yg baru saja tiba dan kesatria yg baru saja bisa berdiri, saat itu cahaya putih berisi perisai kebebasan muncul dari dahi ku dan masuk ke dahi Kaia, tapi semua ini tidak di ketahui olah Kaia yg fokus berciuman dengan ku.

setelah selesai berciuman, Kaia mulai menatapku dengan bingung.

"siapa kamu" tanya Kaia

"puffff" Elvin hampir memuntahkan seteguk darah

"bukankah Kaia sangat mencintai Nero, kenapa tiba tiba lupa"

"kenapa Nero sangat tampan, lupakan itu, bagaiman luka mu" saat itu Kaia mulai tersipu dan tergesa gesa melihat luka ku yg sudah sembuh

"berkat Kaia, kekutan Nero sudah pulih, luka seperti itu dengan cepat sembuh"

"itu berarti Kaia dapat meminta permohonan pada Dewi kan"

"entah lah, mungkin Dewi sudah memberi Kaia sesuatu"

saat itu kaia melihat pergelangan tangannya dan mulai berpikir, setelah beberapa saat Kaia mulai mengaktifkan perisai tersebut dan riak biru mulai menyelubungi kami berdua setelah itu kaia mulai menatapku.

"ada apa"

"Kaia meminta pada Dewi agar Nero tidak pernah meninggalkan Kaia melalui fungsi chat di dalam perisai ini"

"lalu apa jawaban Dewi"

"katanya aktifkan fungsi penyembunyian dan perlindungan setelah itu Nero akan mewujudkannya "

"OOO Nero paham" saat itu saya langsung memeluk pinggang Kaia yg duduk di atas ku dengan tangan kiri dan tangan kanan mengeluarkan senjata ku dan mulai memasukannya ke dalam lubang Kaia dengan paksa

"Nero kamu, mmmmm"

"Nero di tempat seperti ini tidak baik"

"bukan kah sudah terlanjur masuk"

"itu Nero, Kaia belum setuju"

"bukankah Kaia ingin bersama Nero selamanya" saat itu saya mulai memompa

"Nero itu, maksud Kaia, mmm, Nero pelankan sedikit"

30 menit kemudian

"Nero jangan di percepat, Kaia aaaahhhhh" saat itu tubuh Kaia mulai menegang dan jatuh ke dadaku.

"mulai sekarang Nero tidak akan meninggalkan Kaia lagi kan, tidak pernah terpisah, jangan buat Kaia khawatir lagi ok"

"Nero tidak akan meninggalkan Kaia, Nero akan selalu menjaga Kaia" saat itu saya langsung menyembuhkan penyakit Kaia, memberinya gen x regenerasi, kekuatan buah iblis elemen cahaya tanpa efek samping dan teknik pedang terkuat.

"Nero sepertinya Dewi mu sangat murah hati, dia memberi Kaia banyak kekuatan serta fungsi teleportasi juga aktif, jadi Kaia bisa bertemu Dewi kapan saja"

"itu untuk melindungi Kaia, mungkin sekarang Dewi sedang menonton kita sambil tersenyum"

"apa Dewi itu juga memiliki otak mesum"

"entah lah, Kaia bisa bertanya langsung jika bertemu"

"itu Nero, apa kita bisa pindah tempat dulu"

"baiklah, ayo kembali ke kastil dulu"