Chereads / farm system to novel word / Chapter 119 - Bab 22

Chapter 119 - Bab 22

saat ini saya sedang duduk di sofa ruang tamu yg besar, sudah dua hari sejak bertemu dengan Elvin dan tadi sore saya di jemput oleh beberapa kesatria untuk datang ke kastil ini.

sudah beberapa menit saya duduk dan akhirnya Elvin datang menghampiri.

"nona jika penyakit tuan mu kumat lagi saya sudah menyiapkan beberapa pil disini" saat itu saya menyerahkan botol giok berisi 5 pil

"tuan menginginkan anda sementara tinggal di sini"

"baiklah, tunjukan saja kamar saya" kataku dengan santai sambil perlahan berdiri

"sebelum itu saya ingin anda mengikuti saya melihat kondisi tuan ku"

"baiklah"

saat itu saya mengikuti Elvin melihat kondisi tuannya, di sana saya melihat seorang wanita yg sedang kesakitan tapi karena tertutup oleh tirai jadi terlihat agak samar.

"bagaiman menurut mu"

"sihirnya membutuhkan energi yang yg kuat sedangkan dia hanya seorang wanita dengan energi yin, hal ini sangat wajar" lalu saya melanjutkan lagi

"ada 3 solusi, saya bisa melakukan 2 di antaranya"

"solusi pertama menghapus kekuatan sihirnya, hal ini mudah bagi ku"

"yg kedua, membuat tubuhnya cocok untuk sihir tersebut hal ini bisa saya lakukan tapi kedua solusi ini membutuhkan saya menyentuh tubuhnya, solusi kedua bahkan memiliki proses yg lebih lama dan banyak bahan"

"dan solusi ketiga adalah yg paling mudah, tapi saya tidak bisa melakukannya"

"jadi apa solusi ketiga" tanya Elvin

"biarkan tuan mu menikahi seorang pria dengan atribut yang yg kuat dan setiap malam biarkan mereka melakukan hubungan suami istri untuk memberi tuan ku energi yang nya, tapi mungkin suaminya akan berumur pendek" jawab ku dengan santai sambil berbalik keluar

"ini biarkan tuan yg memutuskannya nanti, sekarang saya akan mengantarmu ke kamar mu"

"baiklah"

saat itu saya langsung di antar ke sebuah ruangan, tempatnya tidak besar tapi lumayan bagus, saya langsung saja membersikan dan menata ulang kamarku.

setelah beberapa jam akhirnya ruangan kembali menjadi indah, menambah dinding dengan wallpaper bermotif kayu, menggantung hiasan sederhana, semua tampak seperti rumah kayu yg indah.

setelah beberapa saat saya mendengar seseorang mendekat jadi saya bersiap membukakan pintu, tapi orang itu langsung menerobos masuk dan menabrak ku, untuk memanfaatkan kesempatan saya memeluk pinggangnya dan berpura pura jatuh ke belakang.

saat ini saya melihat wanita cantik dengan rambut merah duduk di atas ku dengan wajah yg agak bingung.

"maaf nona, apakah kamu salah satu pelayan disini"

"ya ya saya baru disini" jawab wanita tersebut

"saya juga baru disini, nona griselda membawa saya untuk tinggal sementara disini untuk membantu menyembuhkan tuannya, jadi siapa nama nona ini"

"saya Kaia" kata Kaia dengan agak canggung

"perkenalkan nama saya Nero, maaf saya tidak bisa melepas topeng ini, karena memang susah di lepas"

"tidak masalah"

saling menatap, masih dalam posisi yg agak canggung untuk waktu yg lama.

"ehem walaupun saya senang Kaia duduk di atas ku, tapi jika orang lain melihat mereka mungkin akan salah paham"

saat itu Kaia langsung tersentak dan berdiri seketika.

"karena Kaia sudah sampai disini mari duduk dulu, saya punya beberapa hidangan penutup"

"baiklah"

saat ini kami sedang duduk di kursi dengan meja kecil di antara nya, saat itu saya mengeluarkan kue keju yg enak dari gudang sistem dan menyerahkannya kepada Kaia serta jus buah, melihat ini Kaia tampak terkejut dan menatapku dengan wajah penasaran

"apakah ini sihir" tanya Kaia

"ini sihir ruang, saya dapat menyimpan apapun kecuali mahluk hidup kedalam ruang khusus"

"ini sihir yg sangat luar biasa, dapat membawa pasokan makanan ke Medan perang dengan mudah"

"hehehe tentu saja, tapi saya tidak pernah memikirkannya, terjerat dengan kerajaan tidak menyenangkan, seperti burung dalam sangkar"

"apa yg kamu katakan ada benarnya juga"

"cicipi kuenya, kue ini di buat oleh Dewi yg memasang topeng ini" kataku sambil menunjuk kue yg saya berikan, saat itu Kaia langsung mencicipi kue tersebut dan matanya terlihat bersinar.

"kue ini sangat enak, tapi kenapa Dewi itu membuatkan mu kue dan memasangkan topeng di wajahmu" tanya Kaia sambil masih memakan kue tersebut

.

"hehehe ceritanya panjang, Dewi ini sangat mencintaiku jadi dia sedikit over protektif, dia memasangkan topeng padaku agar saya bisa bertemu dengan wanita yg benar benar mencintai saya tanpa melihat penampilan saya, hanya wanita dengan cinta yg tulus yg bisa membuka topeng ku, jadi beginilah akhir saya, hidup melajang sampai sekarang"

"sampai sebegitunya, saya jadi penasaran dengan Dewi ini, bisakah saya menemuinya"

"sangat susah, tapi belum tentu mustahil, jika Kaia bisa membuka topeng ku dia akan muncul dan mengabulkan segala ke inginnan Kaia"

"bisa mengabulkan keinginan juga, bukankah hal itu luar biasa"

"itu janji sang Dewi, saya juga tidak tahu, saya berkeliling daratan juga ingin mencari seseorang yg bisa membuka topeng ini, tapi hal hal tidak seindah yg di bayangkan, dimana cinta yg tulus mudah di dapat"

"kamu benar, hal hal seperti itu sudah sangat langka"

setelah itu hening, hanya suara mengunyah makanan yg terdengar.

"Nero kenapa suasana kamarmu sangat berbeda, seperti kontras dengan di luar"

"saat sampai disini saya menghabiskan waktu untuk merenovasi sedikit, apa Kaia menyukainya, Nero juga dapat menghias kamar Kaia jika mau"

"benarkah, kalau begitu mari kita bicarakan besok, sekarang sudah malam saya akan kembali ke kamar dulu"

"baiklah hati hati, perlu Nero antar"

"tidak usah, Kaia bisa sendiri"

saat itu Kaia langsung pergi dengan terburu buru