"hari kedua"
"hari ini adalah hari kerja, siapa yg juga yang mau kerja, terlalu membosankan, lebih baik berkeliling kota melihat pemandangan"
"jin lan, siap yg takut Tante ini, biarkan saja dia marah, wanita ini terlalu seksi, jika terus bersamanya saya takut tidak terkontrol"
"saat ini Lin Yue mungkin sudah berbaring telanjang di tempat tidur ye aotian dengan tubuh penuh cairan susu, he he he, sayangnya saya tidak di izinkan menggunakan kekuatan megic, bukan kah asik menonton pertarungan antara protagonis dan pahlawan wanita di ranjang secara real time"
"mari kita lihat apa yg bisa di berikan dunia ini"
saat ini jin lan dan Lin Yue yang membaca buku harian langsung meraih hpnya dan mulai menghubungiku
_____________
saat saya akan masuk ke mobil seseorang menghubungi
"siapa"
"jin lan"
"ooooo"
langsung saya matikan, tapi tiab berbunyi lagi
"siapa"
"ini Lin Yue"
"oooooo"
langsung saya matikan lagi, tiba tiba berbunyi lagi
"ada apa lagi"
"kamu belum tiba di kantor"
"saya ambil libur"
"saya tidak memberi izin"
"saya hanya memberi tahu, bukan meminta izin"
"kamu kembali kekantor sekarang juga"
"jika tidak senang pecat saja, kenapa repot marah marah"
"kamu, kamu pergi kemana"
"jalan jalan di sekitar kota"
"aku akan mengantar mu"
"tidak perlu, saya ingin sendiri"
langsung menutup telpon, tiba tiba berbunyi lagi
"ada apa lagi"
"ini Lin Yue, aku ingin bertemu"
"saya sibuk"
"aku akan datang ke rumah mu"
"saya tidak di rumah, saya akan keluar"
"katakan ke mana, aku akan menemui mu"
"jangan sekarang, saya belum tahu tujuan, hanya berkeliling"
langsung menutup tlp dan mematikan daya
"ada apa wanita ini" kataku sambil masuk ke dalam mobil
_______________
setelah berkeliling beberapa jam, saya berhenti di dekat toko bunga yg mencolok di antar toko toko, saat saya masuk saya melihat seorang gadis cantik dengan kursi roda sedang menyirami tanaman.
"halo nona, boleh saya lihat lihat tanaman bunganya"
"tentu saja boleh, silahkan masuk"
"terima kasih nona, perkenalkan nama saya Chen an, jika boleh tahu siapa nama nona ini"
di bawah tatapan terkejut dia mulai memperkenalkan namanya
"nama saya song Yui, panggil saja Yui, mari Yui perkenalkan dengan bunga bunganya"
"Yui nama yg indah, kalo begitu Yui juga bisa panggil nero, saya lebih senang di panggil Nero, boleh Nero bantu mendorong kursi rodanya"
"jika tidak merepotkan Nero" kata Yui sambil tersenyum
setelah berkeliling mengenalkan berbagai jenis bunga kami mulai mengobrol
"Yui sangat pandai merawat tanaman, apa Yui hanya fokus di merawat tanaman saja"
"Yui sangat mencintai tanaman, selain itu Yui susah untuk kemana mana, jadi hanya ini saja yg bisa Yui lakukan" kata Yui sambil menatap kakinya dengan wajah agak sedih
"maaf Yui, Nero tidak bermaksud seperti itu"
"tidak apa apa, Yui tidak menyalah kan Nero"
"apa Yui tinggal sendiri disini, atau ini hanya toko Yui"
"Yui tinggal sendiri, tidak ada yg lain, apa Nero juga sangat menyukai bunga"
"tentu saja, di tempat asal Nero ada kebun bunga yg luas, berbagai jenis bunga, tapi untuk sementara Nero belum bisa kembali ke sana, jika suatu hari Nero bisa kembali apa Yui mau ikut melihat ladang bunga bersama Nero"
"tentu saja Yui menginginkannya, tapi sepertinya akan menyusahkan Nero, mungkin Nero dapat memperlihatkan fotonya jika saatnya tiba" kata Yui dengan nada agak sedih
"apa Yui memikirkan masalah kaki Yui"
"maaf Nero, Yui tidak bermaksud menunjukan kelemahan Yui, tapi memang ini adanya"
"jika Nero bisa menyembuhkannya, apakah Yui mau menemani Nero berkeliling kota"
"Nero apa kaki Yui bisa di sembuhkan, tapi Yui tidak punya banyak uang untuk membayar"
"kalo begitu Yui harus berjanji menemani Nero saat Nero ingin keluar untuk bermain, kita bisa ke taman hiburan, ke bioskop ke berbagai tempat yg indah, Nero bosan sendiri jadi jika Yui mau menemani bukan kah lebih seru"
"Nero bukan kah itu terlalu murah"
"maka lakukan lebih sering agar hutang Yui lunas, bagaimana"
"baiklah selama kaki Yui sembuh, Yui akan menjanjikannya"
"ok izinkan Nero memegang kaki Yui sebentar"
"silahkan" saat itu saya langsung mulai mengalirkan energi penyembuh pada Yui
setelah 10 menit
"Yui coba gerakan perlahan"
saat itu Yui mulai menggerakkan kakinya secara perlahan lalu menatap ku lagi dengan wajah kaget.
"ayo coba Nero bantu berdiri"
perlahan saya membantu Yui berdiri dan kemudian dia mulai berjalan secara perlahan dengan wajah terharu serta penuh air mata, setah itu dia bergegas ke pelukanku dan menangis
"Nero Yui bisa berjalan lagi, Yui tidak perlu kursi roda lagi" kata Yui yg memelukku dengan erat sambil menangis
"ok ok jangan menangis lagi, bagaimana kalo kita ke taman bermain untuk merayakannya" kataku sambil mengelus kepala Yui
"betulkah, kalo begitu tunggu Yui berganti pakaian"
"ok Nero akan menunggu, ingat pakai yg paling cantik"
"tentu, Yui akan menjadi cantik untuk Nero"
____________
setelah memainkan semua permainan dengan bahagia kami melanjutkan untuk makan malam dan setelah makan saya mengantar Yui kembali ke toko bunga
"hari ini sangat menyenangkan dengan Yui"
"Yui juga merasa bahagia, kapan Nero akan akan keluar lagi dan mengajak Yui"
"Nero belum tahu, mungkin besok, mungkin lusa"
saat itu Yui langsung memeluk ku
"terima kasih semua berkat Nero"
"jangan pikirkan itu" saat itu saya mengangkat dagu Yui dan langsung menciumnya.
setelah 10 menit kami memisahkan ciuman dengan lambat dan saling menatap
"Nero itu, kita berciuman, kita bukan pacar"
"kalo begitu mari kita berpacaran, maukah Yui menjadi pacar Nero"
"Nero, Yui bersedia menjadi pacar Nero" saat itu Yui langsung melingkarkan tangan di leherku dan mencium bibirku
"kalo begitu Nero pamit dulu, nantikan kencan kita berikutnya"
"Yui akan menunggu Nero"