masih seperti biasa, kultivasi fisik sudah mencapai ranah golden body dan bersiap menuju tanah heavenly mortal, hanya menunggu waktu, karena kultivasi fisik harus selangkah demi selangkah dan tidak bisa langsung melompat jauh.
sedangkan untuk kultivasi qi saya bisa langsung melompat ke half immortal kerena sistem level, tapi saya tidak melakukannya, lebih baik melakukannya di dunia yg lebih tinggi yg akan di kunjungi Chen fan.
sekarang hanya waktu untuk menunggu ke dunia tersebut, lalu melakukan perampokan dan penjarahan sumber daya, saat ini mari kita nikmati hidup.
saat ini saya dan Qin er sedang menikmati makan malam bersama di sebuah restoran.
"kamu mengundang ku untuk berkencan, tapi kamu memikirkan yg lain, apa apa ini" kata Qin er sambil mengaduk ngaduk makanannya
"oo ratu cantik kita marah"
"jangan merayuku, kata kan kenapa kamu melamun, dan tampang kusut mu itu"
"aku hanya memikirkan bagaimana jika kamu bertemu dengan Chen fan yg sudah menjadi tampan, apa ratu ku akan meninggalkanku dan membuang ku ke tempat sampah" saat kata kata itu jatuh, Qin er berhenti makan lalu menundukkan kepalanya
"dari mana kamu tahu tentang Chen fan"
"aku tahu segalanya tentang mu, aku selalu memikirkan nya, apa kita bisa bersama, bahkan sampai sekarang kamu belum mau menjadi pacar ku" kataku dengan wajah sedih
hening~~
"aku tahu kamu bingung untuk memilih dan aku tidak pernah memaksa, semua tergantung pada mu, saya juga tidak berharap banyak dari mu, saya hanya menikmati waktu kebersamaan kita selagi masih ada waktu" kataku dengan tenang
"kamu membuatku merasa bersalah, padahal semua ini ulah mu, jika bukan kamu melakukannya, kita tidak akan seperti ini"
"jadi kamu menyesal bersama ku"
"aku bisa memulihkan tubuh mu agar kembali perawan"
"setelah itu aku akan menjauh dari mu, kamu bisa bersama Chen fan, aku hanya tidak mau memiliki tubuh mu tapi hati mu untuk orang lain, dari pada melihat mu menderita lebih baik melepas mu" kataku sambil menatap Qin er
"kamu laki laki bajingan, sekarang kamu membuat alasan untuk membuang ku kan, karena kamu sudah bosan menggunakan ku, apa kamu sudah menemukan yg lebih baik" kata Qin er dengan mata berair
"oi oi kenapa jadi terbalik, bukankah semestinya saya yg sedih, kenapa saya malah jadi penjahat"
"karena kamu bodoh, sangat bodoh, jika saya tidak menyukaimu, saya tidak akan mau melakukannya lagi, kenapa kamu tidak peka, kamu bahkan mengungkit masa lalu ku, bukankah wajar wanita punya mantan orang yg disukainya, apa aku akan makan malam dengan mu"
"ok ok, jangan seperti ibu mertua, bikin merinding"
"yang chao, aku benar benar ingin meremas mu" kata Qin er
"oke Qin er ku sayang, silahkan remas sesuka mu"
"yang chao, kamu benar benar" kata Qin er dengan geram
"ok ok yang chao salah, yang chao hanya ingin mendengar dari bibir Qin er bahwa dia mencintai yang chao"
"kenapa harus mengatakannya, kamu bahkan belum menunjukan cinta mu pada ku, tidak ada puisi, tidak ada lagu romantis, tidak ada bunga, tidak ada hadiah, apa ini hanya makan, aku bahkan bisa memasak 10 untuk mu"
"eeehh benar juga, tunggu sebentar, yang Chao akan bernyanyi untuk mu" saat itu saya langsung berbicara pada staf agar di ijinkan menggunakan piano.
"halo semuanya, maaf mengganggu makan malam kalian, saya hanya ingin menyanyikan lagu cinta untuk kekasih saya, tolong jangan kutuk kami agar berpisah"
"ha ha ha" ada beberapa tamu yg tertawa
"lanjut kan nak, kami mendukung" kata beberapa tamu yang hadir
"oke lagu ini berjudul endless love" setelah itu saya mulai bernyanyi di iringi dengan lantunan piano yang merdu
setalah selesai menyanyi saya langsung menuju Qin er di iringi beberapa tepuk tangan tamu yg hadir, saat sampai di depan Qin er saya langsung bersujud ala kesatria dan mengeluarkan bunga mawar merah.
"Qin er, maukah kamu menerima ku menjadi kekasih mu, aku berjanji tidak akan terlalu menggertak mu saat di ranjang"
"kamu harus berjanji tidak membuat Qin er pingsan lagi, lakukan secukupnya, maukah kamu berjanji"
"ok ok yang chao akan berjanji"
"kalo begitu Qin er ini akan sepenuhnya menjadi milik mu" kata Qin er sambil mengambil bunga mawar tersebut, tiba tiba kelopak bunga itu pecah berhamburan dan mulai mengelilingi jari Qin er dan mulai membentuk cincin yg indah
"yang chao, ini cincin ini" kata Qin er sambil mengeluarkan air mata dan langsung bergegas ke pelukanku.
"kamu akhirnya melamar Qin er, kenapa begitu lama, Qin er kira kami hanya bermain main dengan Qin er" kata Qin er yg memelukku dengan erat
"maaf Qin er, yang chao kira kita harus pacaran dulu" kataku sambil mengelus rambutnya
"apa gunanya pacaran, kamu sudah menerobos batas pacaran dan berpura pura tidak tahu apa apa"
"maaf kan yang chao, ayo kita cari tempat untuk menonton bintang"
"mm, tapi sebagai hukuman hari ini tidak ada jatah"
"ok ok jangan marah lagi"
____________________
di dekat danau yg indah sebuah mobil sport dengan atap terbuka parkir di dekatnya, di tempat pengemudi seorang wanita cantik duduk di pangkuan pria tampan sambil berciuman mesra sebelum melepasnya dan bersandar di bahu pria tersebut.
"Qin er, di dunia ini Nero tidak punya status apa apa, mungkin susah untuk di terima di keluargamu, dan Nero mungkin akan meninggalkan dunia ini dalam waktu dekat"
"Qin er tidak mengerti"
"apa Qin er bersedia meninggalkan keluarga Qin er dan mengikuti Nero, banyak hal yg menyenangkan di dunia yg berbeda"
"apa lagi yg perlu ditanyakan, apa Nero mulai membuat alasan lagi untuk meninggalkan Qin er"
"tentu saja tidak, kalo begitu Qin er tutup mata Nero akan memberikan Qin er sesuatu" saat Qin er menutup mata, saya langsung memberikan paket istri dengan perisai kebebasan
10 menit kemudian Qin er membuka matanya dan mulai tersenyum.
"he he jarang senyum Qin er sangat indah"
"huh, Qin er selalu khawatir kamu akan meninggalkan Qin er, sekarang Qin er yakin Nero tidak akan meninggalkan Qin er, Qin er sekarang tidak punya beban pikiran lagi" kata Qin er dan langsung mencium ku