Chereads / farm system to novel word / Chapter 51 - Bab 50 klub relawan

Chapter 51 - Bab 50 klub relawan

"kenapa saya dibawa kesini, oh wanita berdada rata yg tadi pagi, terima kasih untuk yg tadi pagi"

dia hanya menoleh dan mengangguk dan kembali membaca buku

"kamu akan bergabung dengan klub ini" kata hiratsuka

"kenapa harus bergabung dengan klub yg, lihat orang orang ini, satu berdada rata, satu dengan mata ikan, hanya Yui yg bersinar di sini."

"jika kamu bergabung guru akan memaafkan mu"

"maafkan untuk apa guru?"

"yang tadi kamu lakukan"

"saya tidak melakukan kesalahan apapun"

"melakukan seperti itu pada gurumu, kamu bisa dikeluarkan dari sekolah"

"jika itu kesalahan, maka keluarkan saja saya dari sekolah" kataku sambil berbalik pergi menuju area atap yg legendaris

"Nero kamu berhenti untuk ku" kata hiratsuka sambil mengejar ku ke atap sekolah

"murid baru ini sepertinya sangat bermasalah bagaimana menurutmu Yui"

"itu, Yui pikir Nero orang yang baik, cuman sedikit aneh"

"apa Yui mengenalnya?"

"dia, dia duduk di sebelah Yui, Yui seperti mengenalnya sedikit"

"bagai mana dengan mu hikki?"

"setidaknya dia benar, kenapa saya harus bergabung dengan klub ini"

dan hening....

_______________________

di atap sekolah

"Nero tunggu, kenapa kamu berjalan begitu cepat"

"kenapa guru berjalan begitu lambat"

"Nero, jangan membalikan kata kata guru lagi"

"oooo" kata ku sambil mendekatinya dan menekannya ke tembok di belakangnya.

"Nero kamu tidak bisa mmmmm" dan ciuman lainya

5mnt kemudian

"Nero aku guru mu mmmmmm" dan ciuman lainnya

5mnt kemudian

"hubungan ini benar benar tidak mungkin mmm" dan ciuman lain.

sambil menciumnya tangan kananku mulai masuk ke dalam celana dalamnya melalui bagian atas celana panjangnya dan mulai memainkan jari ku ke lubang di selangkangannya, serta tangan kiri ku masih memeluknya dengan erat, merasakan hal ini guru hiratsuka mulai meronta ronta lagi, memukul dada ku dengan gila, tp setelah 5 menit perlawanan mulai melemah, tubuh mulai bergetar.

dan setelah 5 menit lagi, guru mulai melingkarkan tangannya di leherku.

5 menit kemudian, guru mulai melepaskan ciumannya secara perlahan, dan dengan suara yang lemah dengan sedikit desahan mulai berkata

"apa yg sudah kamu lakukan ah ah, Nero kita ini salah ah ah ah, guru dan murid tidak bisa seperti ini ah ah ah" kata guru dengan suara berbisik

"maaf guru, nero mencintai mu, dan Nero akan membuat guru mencintaiku" kata dan mulai mempercepat jari jariku

"Nero jangan, jangan di percepat Nero ah ah ah, guru tidak tahan ah ah ah"kata guru dengan nada yg semakin berat dan mulai menatapku dan langsung mencium ku, serta tubuh nya juga mulai bergetar dan secara perlahan pantatnya mulai bergerak mengikuti irama tanganku.

setelah 10mnt tubuh guru mulai bergetar hebat sesaat langsung melunak, serta tangan ku mulai di dibasahi dengan cairan bening.

"Nero ayo kita akhiri Hari ini, cari cara lain agar guru mu mencintaimu, kita baru saja bertemu hari ini, bagaimana dengan berkencan malam ini, mari tumbuhkan perasaan perlahan" kata guruku yg sedang bersandar di bahuku dengan tubuh yg lemah

"baiklah, selama gurunya tidak menolak hubungan kita, Nero akan menyetujui apapun" kataku sambil mengelus kepala guruku

"kalo begitu ikuti klub relawan, jika tidak jangan berpikir berkencan dengan gurumu"

"baiklah selam guruku senang, jd ayo kita ke klub"

"tunggu Nero, biar seperti ini sebentar, kaki guru masih lemas"

__________

di ruang klub

"guru kamu kembali, jadi Nero tetap bergabung dengan klub, guru pasti memukulinya" kata yui

"ya seperti itu, he he he" kata guru sambil tersenyum canggung dan menggaruk pipinya dengan mata main main

"jangan bicara omong kosong Yui, bahkan jika ada seratus guru tetap tidak bisa mengalahkan ku, guru berjanji berkencan denganku nanti malam dengan syarat masuk klub" kataku dengan santai

"Nero, jangan bicara omong kosong" kata guru sambil memelototi ku

"jadi guru akan melanggar janjinya" kata ku sambil memelototi nya

kami saling memelototi seperti ada percikan listrik di film film anime lainnya

"plop" suara menutup buku terdengar

"sepertinya jam istirahat sudah selesai, jika kalian ingin melakukan ini terus, lakukan saat kalian berkencan nanti malam, ingat ini masih area sekolah" kata wanita berdada rata

"ini semua salah mu" kata guru sambil menunjuk ku

"bukankah ini semua salah guru" kataku sambil memandang nya

"nerooo" geram guru sambil berbalik dan pergi dari ruangan dan saya hanya bisa menggelengkan kepala

"Nero kamu dan guru benar benar, itu" kata Yui

"jangan berpikiran bengkok ayo ke kelas dulu"

_____________

di ruang klub sore hari

"Nero apa kamu baru pindah ke negara ini" kata yui

"ya sudah beberapa waktu lalu, tp karena urusan administrasi jd agak lambat ke sekolah"

"jadi Nero apa kamu punya jaket dengan lambang sayap putih dan biru dibelakangnya?"

"dari mana Yui tau, he he he jangan bilang Yui adalah seorang penguntit"

"bukan bukan, jangan salah paham, itu Yui hanya melihat laki laki mengenakan topeng, rambut berwarna biru, dengan jaket hitam dan lambang sayap putih biru belakangnya, Yui kira Nero mirip jd Yui bertanya" kata Yui dengan agak canggung

"OOO jika saat mengenakan topeng berarti saya sedang melakukan hal hal yg jahat, Yui bisa melihat dan masih hidup, berarti Yui benar benar beruntung, atau mungkin sial"

"tidak tidak Yui tau Nero tidak jahat, Yui tidak sial, Yui baik baik saja"

"sekarang tidak, lama ke lamaan akan ada perasaan menggangu dan gelisah, setelah beberapa waktu hatinya mulai memikirkan ku, dan setelah waktu yg lama dia menyadari bahwa dia mencintai ku tp saat itu saya sudah jauh jauh dan tak terlihat, jadi semoga Yui tidak memiliki nasib sial ini" kataku dengan santai sambil melihat ke arah jendela

tiba tiba pintu di buka dengan keras dan guru mulai masuk berjalan ke arahku dan Manarik tangan ku di bawah tatapan semua orang

"Nero, ikut guru"

___________

di atas atap

"apa lagi yg ingin kamu lakukan pada Yui"

"apa yg salah, saya hanya menjawab pertanyaannya"

"kenapa sepertinya itu menggoda Yui"

"jangan bahas ini lagi, jam berapa Nero akan menjemput guru nanti malam?" kata ku sambil menatapnya dan memeluk pinggangnya

"kenapa menjemput guru?"

"bukankah kita berkencan nanti malam?"

"siapa yg berkencan dengan mu"

"OOO"

"jangan mmmmm

30 mnt kemudian

"guru sangat cantik, lebih cantik mengenakan rok profesional ala kantor" kata ku dengan nada berbisik di telinganya

"kenapa kamu melakukan ini kepada guru"

"karena Nero mencintai guru"

"Nero hubungan ini benar benar tidak mungkin"

"apa Nero tidak punya kesempatan"

"Nero kita benar benar tidak bisa"

"bahkan tidak ada kesempatan"

"tidak"

"kalo begitu kencan ini juga batal"

"tidak ada kencan"

"oke" lalu saya menciumnya dengan lembut

"tenang guru ini ciuman perpisahan Nero" kata ku sambil mengelus rambut guru dengan wajah sedih dan mencium keningnya, perlahan melepaskan pelukan nya dan perlahan pergi sambil mendesah

"bahkan tidak ada kesempatan"

tp didalam hati saya berkata berbeda

"sial drama ini benar benar keren, menyayat hati, penuh kesedihan yg mendalam, hehehe, tp dari pantauan monitor bukan hanya sekolah ini saja, ada juga alur cerita yg lain, sepertinya itu wanita bisu, siap namanya shouko nishimiya, OOO dia ada dipinggir sungai sekarang mari temui dulu"

"Nero kamu .. " kata guru dengan dengan wajah yg sedih

"sudah lah jangan dipikirkan, Nero pulang dulu ada urusan lain" kataku sambil melambaikan tangannya tanpa menoleh dan berjalan menuruni tangga dengan cepat, mengambil tas, dan pergi ketempat sepi untuk teleport langsung di dekat nishimiya

__________

di jembatan dengan sungai di bawahnya

seorang wanita cantik dengan rambut agak merah tua sedang memandang sungai dan seorang laki laki tampan menepuk pundaknya yg membuat wanita itu berbalik, setiap pemuda itu berbicara, wanita itu hanya menggerakkan tangannya

"sepertinya memang harus menggunakan telepati, seperti senior sebelumnya" kataku dalam hati

"ehem, cantik apa suaraku sudah terdengar" kataku dengan telepati

dan wanita itu tidak menjawab hanya menatap mataku dengan mata lebar dengan tidak percaya

"pikirkan saja apa yg ingin kamu katakan, aku bisa mendengarnya" kata ku dengan telepati

"benarkah, apa suara ku sudah bisa terdengar"

"ya suaramu sudah terdengar, nama saya Nero, panggil saja Nero, siapa nama gadis cantik ini jika Nero boleh tau"

"nama saya shouko nishimiya,"

"oo nama yg indah boleh Nero panggil miya saja, itu terdengar keren"

"ya Nero panggil miya saja"

"kenapa miya memandang danau dengan wajah kosong"

"miya hanya memikirkan sesuatu, miya sudah lama tidak mendengar suara, Nero adalah suara paling jelas yg bisa miya dengar"

"apa miya mau mendengar lagi dan berbicara lagi seperti gadis lainnya, sebagai hadiah pertemanan Nero bisa membantu"

"Nero benarkah, jika bisa, tapi miya tidak punya apa apa untuk membayar Nero"

"jangan pikirkan itu, kita berteman, jika miya bisa berbicara bukan kah lebih mengasikkan, kita bisa bernyanyi bersama, tertawa bersama, jadi miya tenang saja, percaya temanmu Nero walupun kita baru bertemu, Nero tidak akan menyakiti miya, oke tutup mata sebentar" kataku langsung menunjuk dahinya, menggunakan skill tulang jiwa kaisar perak biru.

10 menit kemudian

"apa sudah suara Nero sudah terdengar, jika sudah bicara perlahan"

"Nero.. terima kasih" katanya dengan lembut sambil mengeluarkan air mata serta memegang tangan ku dengan kedua tangannya

"oke oke, bagaimana jika Nero memberi miya pelukan" kata ku sambil mendekati miya dan memberinya pelukan

"terima kasih Nero" katanya lagi sambil menangis lebih keras di pelukan ku

"ok ok, ayo berhenti menangis, jika orang lain melihatnya pasti berpikir bahwa Nero menyakiti gadis cantik ini" kataku sambil mengelus rambut miya

"mmm"

"ayo Nero antar kerumah, keluarga miya pasti punya banyak pertanyaan saat ini karena kesembuhan miya yg tiba tiba" kataku sambil memegang tangan miya dan perlahan berjalan kerumah miya