"Apa, perjanjian pra-nikah? Agnes!!!" Bagas tak bisa menyembunyikan kemarahannya dan menarik lengan Agnes kasar.
"Kau menyakitiku, Bagas!" pekik Agnes.
"Katakan! Katakan padaku, perjanjian pra-nikah apa!! Katakan padaku, cepat!!" Bagas mengguncang tubuh sang istri dengan kasar.
"Aku tak akan memberitahukan padamu jika kau masih bersikap kasar padaku!" tantang dan ancam Agnes.
Bagas langsung melepaskan cengkraman tangannya di lengan sang istri. Dengan suara berat dan terdengar masih kesal, Bagas menyuruh Agnes untuk menunjukkan perjanjian pra-nikah yang dimaksud Agnes. Sang istri pun memenuhi permintaan Bagas dan mengambil hal yang dimaksud. Di almari pakaian miliknya, Agnes mengambil sebuah map coklat ber-blangko. Dengan mengambil nafas dalam-dalam, dia kemudian memberikannya pada Bagas.
"Ini, puas?" tanya Agnes dengan tatapan sinis.