"Ini!" Bagas mengangkat tangan kiri Agnes dengan sunggingan senyum mengembang.
"Apa yang kau lakukan? Lepas! Lepaskan aku!" Ucap Agnes berusaha melepaskan genggaman tangan Bagas yang mencengkram kencang.
"Kau masih menyangkal juga, Gema Melody Agnesia? Cincin ini! Kenapa kau masih memakainya jika memang kau tak menginginkan keberadaanku? Apa gunanya kau memakai ini?" delik Bagas.
"Itu karena ayahmu!!!!" teriak Agnes akhirnya mengatakan yang sebenarnya.
"Papaku? Apa hubungannya dengan papaku?!" Bagas sangat penasaran.
"Apa papamu tak pernah cerita bagaimana dia memohon padaku agar tak melepas cincin sialan ini?!"
"AGNES!" sentak Bagas.
"Bagaimana rasanya merendahkan orang yang paling kau sayang, Bagas? Apa kini kau bisa merasakannya?" sindir Agnes sambil menyeringai.