Agnes yang terus kepikiran dengan sikap Bagas yang berubah terbawa hingga dia bertemu dengan sang kekasih. Terus melamun sepanjang perjalanan menuju kampus, membuat Claudio penasaran karena Agnes memang tak menceritakan kepulangan Bagas dan pertemuannya.
"Kamu akhir-akhir ini banyak melamun, ya Nes?" Dio mengerutkan keningnya.
"Ah, enggak, kok. Cuma perasaan kamu aja, Dio." ucap Agnes tersenyum, mengalihkan kecemasan sang kekasih.
Dengan tarikan nafas dalam, Dio berkata, "Kita telah mengenal sejak SMA, Nes. Apa kamu kira aku ga perhatiin kamu waktu itu? Aku sudah sangat hafal dengan tabiatmu, Nes. Jadi, apa ada masalah?" kulik Dio.
Agnes terdiam. Dia tak mungkin menceritakan tentang Bagas, apalagi soal pernikahannya. Untungnya, mobil yang dinaiki oleh Agnes telah masuk ke area kampus dan tiba di parkiran. Buru-buru, Agnes segera melepas sit belt-nya.
"Agnes!" Dio tiba-tiba menahan tangan Agnes yang telah membuka pintu mobil.
"A-ada apa, Dio?" kejut Agnes.
