"Tuan Bagas menusuk saya dari belakang!"
"Apa!! Apa maksudnya, Agnes?" Adi Waksana sangat terkejut mendengar ucapan Agnes.
Agnes memang tak pernah tahu sedalam apa hubungan antara Bagas dan Shirley, namun satu yang Agnes yakini, Bagas telah menyadari jika hatinya bukan untuknya.
"Hah, padahal Om sangat berharap kalian bisa menikah meski Bagas tengah menempuh pendidikan S-1 nya, tapi itu bukan masalah kan buat Agnes?"
"Bukan masalah bagaimana maksud Om Adi? Jujur Om, Agnes merasa keberatan jika Agnes harus menikah setelah lulus sekolah, karena Agnes juga memiliki cita-cita yang ingin Agnes wujudkan."
Adi terdiam. "Memangnya apa impianmu?"
"Agnes ingin menjadi violist, Om dan Agnes ingin seperti mami, bisa menundukkan dunia dengan musik."
