Qiao Nian tidak peduli dengan preman yang berkerumun di depannya. Dia menunjuk pada sayuran yang dihancurkan di tempat itu dan bertanya, "Kamu yang melakukan ini?"
Si preman itu tertegun sejenak. Dia lalu terkekeh dan bertanya balik, "Memangnya kenapa kalau kami yang melakukannya?"
"Tidak. Hanya saja, kalian harus ganti rugi!" ujar Qiao Nian terus terang.
Si preman itu tampak tergoda olehnya. Sepasang matanya memandang Qiao Nian dari atas sampai ke bawah dengan mesum. Dengan semena-mena, dia berkata, "Oke. Kamu beri tahu kakak dulu, kamu sekolah di mana? Kelas berapa? Lain hari, kakak akan ke ke sekolahmu untuk bayar ganti rugi."
Ujung mata Qiao Nian tampak berapi-api. Dia tersenyum dan menjawab, "Aku tidak punya waktu luang di lain hari, bagaimana kalau hari ini?"