Bagian 1
"Cowok Aneh"
....
...
..
.
SUASANA pagi hari yang cerah di senin pagi itu, terlalu indah untuk tidak dinikmati oleh William,remaja berusia 17 tahun yang baru bangun dari tidurnya.
Seketika matanya terbuka dari mimpi yang menyuruh dia untuk segera bangun,diapun meregangkan badannya, hingga ruangan yang menjadi kamarnya itu menelan bunyi sendi dari tubuhnya.
Lalu dia membuka jendela kamarnya yang berjumlah dua,
membiarkan cahaya pagi menyilaukan mata coklatnya yang baru terbuka,
rambut tebal hitamnya bergoyang tertiup angin,
terduduk dia di kasurnya yang amat berantakan, sambil menoleh ke arah secarik kertas disampingnya yang berisikan tulisannya sendiri, meskipun jarak ia dengan kertas itu hanya beberapa jengkal,namun untuk beberapa saat, matanya seakan memandang kearah suatu tempat yang sangat jauh.
"Sendirian"
Jendela Terbuka,tempat asing lagi
Semua adalah orang lain dan aku sendirian
Tak berada disini
Raga dan pikiranku dipisahkan oleh jurang jarak yang seakan tak berdasar
Ku peluk tubuhku sendiri
Tapi pagi,selalu menawarkan cerita yang baru
Mau tidak mau harus kuhadapi
Dan dengan berat hati meninggalkan kemarin
Semua yang pernah kumiliki
"Bara"
Suara ketukan pintu yang muncul tiba-tiba, membuatnya agak kaget, dia lalu mengambil kunci dimeja yang tak jauh darinya, dan berjalan pelan memaksa tubuhnya melawan rasa malas,kearah pintu, memutar kuncinya dan membukanya perlahan.
"Masih pagi Bu!"
Gerutu remaja itu dengan nada yang malas.
Lalu menguap,seakan mempertegas, bahwa kantuk masih menguasainya pagi ini.
"Semalem kamu dari mana aja sih Will?"
Tanya wanita cantik berusia 40 tahunan yang ternyata menjadi Ibunya William,dengan raut wajah yang nampak amat kawatir.
"Belajar di rumah temen,emangnya apa lagi?"
Dengan nada yang agak tinggi dia menjawab.
"Udahlah cepetan siap siap gih berangkat sekolah."
Jawab ibu sambil pergi meninggalkan William di ambang pintu, yang nampaknya tertidur sambil berdiri disana.
"Iya!"
Balas William sambil mengucek matanya, lalu membanting pintu kamarnya sangat keras.
Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, tapi William masih berada di atas ranjangnya,
ia pun melirik ke arah jam yang menggantung di dinding kamarnya, yang berwarna biru itu.
"Anjing gua telat,di hukum lagi ini mah"
Gumamnya lalu tersenyum tipis.
Ia pun mandi, lalu berangkat sekolah, tanpa memakan sarapan yang telah repot repot ibunya siapkan.
****
Ibarat pagi yang selalu menawarkan cerita baru dalam hidup,begitu pula hari ini.
Beruntungnya bagi William, karena walaupun dia kesiangan, tetapi dia masih dapat duduk dengan nyaman di kursi penumpang,tidak seperti hari-hari
biasanya, yang mana dia selalu berdiri saat berangkat sekolah,di Bus yang mengantarkan dia ke halte terdekat sekolahnya ini.
"Aneh, gak biasanya, hari ini gue kebagian duduk"
Ucapnya dalam hati, keheranan.
Ia melirik kearah kaca bus,yang langsung menampilkan keadaan sibuknya kota Jakarta di senin pagi,
selama perjalanan, ia sedikit melamun. Dia pun mengeluarkan buku catatan kecil nya yang sampulnya telah lusuh itu.
Selesai dari sibuk dalam waktu yang diisi dengan membaca, dia pun menutup buku catatannya, dan segera memasukkan nya kedalam tasnya yang tidak seperti seorang pelajar pada umumnya,miliknya hanya berisikan dua buku.
Setelah tenggelam dalam kesibukan kecilnya sendiri,
tiba-tiba, datang seorang gadis sebayanya memasuki bus,yang ajaibnya langsung mengalihkan pandangan mata cokelat gelap yang biasanya sangat sulit untuk ditarik perhatiannya milik William.
"Aduhh blo'on! masa telat di hari pertama sih gue!"
Umpatan gadis cantik itu,yang naik dan duduk,tepat di kursi yang berseberangan, dengan kursi yang William duduki,
Dia tampak sangat gelisah dan selalu melihat kearah jam tangan yang melilit pergelangan tangannya yang putih.
William memandangnya dengan pandangan, yang terlihat seperti seseorang yang sedang melirik, ke arah sesuatu yang menjijikan.
"Kawatirin apa sih?,sepenting apa sih sampai nggak boleh banget terlambat?"
Ujar suara yang memenuhi ruang kepala William.
Setelah melihat gadis cantik, yang mengenakan cardigan cokelat tipis yang hampir menutupi seluruh seragam sekolahnya itu.
Gadis cantik berambut panjang lurus, dengan mata berwarna biru gelap samudera itu sadar, bahwa ia sedang di tatap oleh orang asing yang duduk di seberangnya.
Dia pun menatapnya balik,
dengan tatapan yang sangat tajam nan sinis, akhirnya terjadi saling adu tatap untuk beberapa saat.
Sadar bahwa William di tatap balik,ia malah tak mau kalah, dan tetap melanjutkan lomba saling tatap.
Dengan terus memandangi gadis itu,ia penasaran siapa yang akan kalah karena matanya perih duluan.
"Liatin apa sih ni cowok? dasar cabul!"
Batin gadis cantik yang bernama Sella itu, yang mulai terganggu dengan tatapan William dan mengalah memalingkan pandangannya.
"ni cewek tetenya gede juga."
Gumam William seraya turun dari bus, dan berangkat menuju ke sekolah, meninggalkan Sella yang kebingungan, menatap ke arah punggung William yang mulai menjauh dari matanya
"Dasar Cowo Aneh"
Ucapnya pelan.
***
"Jangan anggap ini hanya kebetulan, mungkin ini takdir yang Tuhan telah rencanakan"
***
"Tatapan yang Sama"
MATAHARI mulai bersinar terik, menyinari gedung salah satu sekolah SMA swasta elit di Jakarta, bernama Xaqhala International High School,dengan tiga lantai ini.
saking bergengsinya SMA nomor satu di ibu kota metropolitan ini, para siswa yang bersekolah di tempat ini, sering membanggakan dirinya sebagai ANAK XAITS, hasil kepanjangan nama sekolah mereka yang di singkat.
Suara burung di pepohonan, tidak mau kalah dengan berisiknya suara para siswa yang sedang mengobrol,entah itu soal pelajaran sekolah atau hanya sekadar bergossip,
Ya.. Seperti suasana sekolah di manapun, di pagi hari seperti biasanya.
Nampak di lapangan, murid laki-laki sedang bermain futsal, di iringi gemuruhnya suara penonton dipinggir lapangan yang menyemangatinya,
Di depan kelas terlihat beberapa siswa sedang menyapu dan mengepel, mengerjakan tugas piket hariannya.
Di depan tiang bendera, dua orang siswa laki-laki nampak sedang dihukum hormat, pada bendera negara yang berkibar itu, alasannya sama, lantaran mereka berdua datang terlambat ke sekolah.
"Sekolah mahal mahal cuma buat dihukum doang"
Umpat William kesal,
Masih dengan tangan hormat kepada bendera,
dia menghembuskan nafas panjang mengeluarkan berbagai macam stress dari dalam jiwanya.
"~hmmm hufffft.. sampe kapan gue terkurung di penjara yang merantai kreativitas yang disebut sekolah, ini."
Ucapnya pelan mendengus, tapi masih dapat terdengar oleh teman di sampingnya, yang juga bernasib sama sepertinya, sedang menjalani masa hukumannya pagi ini dengan William karena sama sama telat.
"Anjay! Sekolah bagi lu penjara yang merantai kreativitas Will?"
Tanya Andre dengan mimik muka kagum setengah penasaran.
Sambil mendekatkan wajahnya ke wajah William.
"Intinya gini Ndre,Satu, jangan ngomong terus, dua, lupain apa yang gue omongin tadi"
Dengan nada yang malas ia menjawab,lalu mendorong wajah Andre, menjauhi wajahnya dengan tangan yang sama yang ia gunakan untuk hormat pada bendera.
batinnya agak bosan,selalu dihukum bersama teman terdekatnya yang bernama Andre ini.
William sedari dulu memang buruk dalam kehidupan sekolah, entah nilai mata pelajaran sehari hari, atau selalu di hukum karena melanggar peraturan,dan datang terlambat menjadi hobinya,tapi anehnya,hanya saat ujian nilai nya selalu tinggi dan mendapatkan ranking 10 besar, itulah salah satu alasan dia mendapatkan predikat "cowo aneh"yang di sematkan oleh teman sekelas padanya di sekolah.
"Hahahaha ini hari keberuntungan kita Will,si mak lampir itu ga masuk deh kayaknya, otomatis pagi ini bakalan sangat indah tanpa adanya hukuman karena gak ngerjain tugas! "
Ucap Andre girang seperti seseorang yang baru saja memenangkan lotre bernilai miliaran.
Waktu jam masuk dari istirahat pun telah tiba, tanda berakhirnya masa hukuman bagi William dan Andre,
Satu persatu anak tangga mereka naiki, karena kelas mereka ada di lantai tertinggi di sekolah ini, yaitu lantai tiga. Mereka harus sudi repot repot melewati puluhan anak tangga yang wajib untuk di tapaki.
Setelah sampai, segera mereka masuk ke dalam kelas.
"Intinya gini ndre, lo nggak bosen? dari sd,smp, sampe sekarang, satu kelas sama gue, duduk di samping gue, dateng terlambat bareng gue?!"
Tanya William dengan nada tinggi ke Andre.
"Hahahaha lo emang gak pernah berubah ya bro,hei lo ini bakalan kesepian tau!tanpa adanya sahabat seperti gue ini disamping lo bego!!"
Jawab Andre menepuk nepuk dadanya yang ia busungkan dengan lantangnya sambil menunjuk nunjuk kening William.
"Dengan atau tanpa adanya lo, sebenernya gue tetep kesepian, selalu kesepian."
Ucap William dalam hatinya
"Hei gimana liburan lo?"
Tanya Andre dengan ceria lalu mencolek dagu sahabatnya itu
"Nggak gimana gimana!"
Balas cowok bernama lengkap William Bara Anggara itu singkat.
"Gue harap lo memulai semester baru dengan semangat ya Will."
Lanjut Andre dengan nada serius, lalu memalingkan wajah ke arah depan kelas, melihat tingkah yang tak biasanya Andre tunjukkan seperti itu, hingga membuat seorang apatis akut seperti William kaget, dan memandang ke wajah Andre kebingungan
~HAH? SIAPA NI ORANG? GAK MUNGKIN ANDRE NJING
gumamnya
***
Sementara itu, Sella berjalan melewati koridor sekolah dengan langkah anggun bak seorang putri kerajaan, ditemani oleh seorang ibu guru yang berjalan di depannya
"Maaf ya bu saya telat di hari pertama saya sekolah, saya tersesat tadi"
Ucapnya dengan nada penuh penyesalan dan sedikit menundukan kepalanya.
"Hahaha, itu wajar nak,untuk gadis secantik kamu,gaakan sulit kok buat dapetin banyak teman, ajaklah mereka keliling supaya kamu tau jalan dan ga tersesat lagi, oke? "
Jawab ibu Reni sang guru kesiswaan yang terkenal seantero sekolahan guru paling galak itu.
"Terima kasih bu, tentu saja pasti dalam waktu singkat saya akan hafal daerah sini kok"
Balas Sella dengan senyuman manisnya menutup pembicaraan
Setelah jalan cukup lama dan menaiki tangga, akhirnya mereka berhenti di depan pintu sebuah kelas bertuliskan XI IPA 2 di pintu nya
"Ah, kita sudah sampai, ini lah kelasmu nak"
Ucap bu Reni.
***
"Apa apaan tampang lo tadi njeng? "
Ucap William sambil menggampar pelan wajah Andre.
"Hahahaha sialan, gua serius tau,kenapa kalau gue ngomong serius orang orang engg.... "
Kata kata Andre terpotong dengan suara pintu kelas yang terbuka, dan perhatian Andre tertuju pada kehadiran seorang guru yang sudah tidak asing baginya,musuh terbesarnya, dan bagi semua murid di kelas, di temani gadis asing yang sangat cantik,yang baru pertama kali mereka lihat.
tubuhnya sangat indah bak seorang model dunia,
Kedatangan mereka berdua ke dalam kelas seketika membuat suasana ricuh kelas berhenti menjadi hening, seakan akan terbius karena terpesona melihat kecantikan si gadis asing yang saat ini sedang berdiri di depan kelas, Semua mata tertuju pada gadis tersebut,kecuali William yang sedang tertidur berbantalkan tasnya diatas meja
"Selamat pagi murid murid,Say Hi kepada teman baru kalian"
Ucap Bu Reni pada kelas yang bertajuk XI IPA 2 ini
"Haiiiii"
Suara kelas kemudian menjadi berisik kembali.
"Hai cantik minta no hp nya dong! "
Celetukan salah satu murid laki laki yang terdengar lebih keras dari yang lainnya
" Hahaha jijik bego! "
Suara kelas mulai berisik
"DIAM!"
Teriakan singkat Bu Reni yang dengan suksesnya membuat kelas yang tadinya riuh oleh bising menjadi hening kembali
"Ah,silahkan nak perkenalkan dirimu di depan teman teman barumu"
Mendengar perintah bu Reni pada Sella, ia pun mengangguk pelan lalu tersenyum
" Se.. Selamat Pagi semua, nama saya Gisella,Gisella Elizabeth Stone biasa dipanggil Sella. "
"Pagiii Sellaaa, kalo di panggil sayang boleh gak?"
"Waw blasteran coi, bulee ni bro!"
Celetukan murid di kelas yang dapat terdengar jelas, yang rata-rata di dominasi suara murid laki laki
"Kamu ini Rey, dasar cowo genit!"
Ucap ibu Reni memarahi Rey disambung dengan tawa yang membahana murid yang lain setelahnya.
Gisella menatap seisi kelas dengan pandangan datar, namun tiba-tiba matanya tertuju pada seseorang yang seketika membuatnya terkejut, jantungnya seakan berhenti sesaat,setelah memastikan apa yang baru saja sepasang matanya lihat.
"Woiii Will, bangun Will ada murid baru Will.... Bangun Will"
Teriakan Andre sembari menggoyang goyangkan tubuh William berusaha untuk membangunkannya, namun nampaknya usahanya masih gagal untuk membuat seorang acuh tak acuh macam William tertarik mendengar ucapannya.
"Ya terus kenapa? Pada dasarnya sifat manusia selalu tertarik akan hal baru, contohnya saat kelas ini kedatangan murid baru, inilah reaksinya, norak, berisik."
Jawab orang yang sering dipanggil Will itu, kesal
"Buka dulu njeng mata lo, liat tuh,cantik banget bego Will, si murid baru."
Sahut Andre
"Intinya gini Ndre, gue sama sekali nggak peduli."
Jawab William tanpa membuka matanya, tetap melanjutkan rutinitas tidur paginya,
Kesal tak diacuhkan,
Secara paksa Andre membuka kelopak matanya William hingga terbuka dan tertuju pada gadis yang berdiri di depan kelas yang juga sama sedang menatapnya dengan tatapan panik yang tak terbendung.
"Lah..Cewek ini kan.. "
Gumam William kehabisan kata kata untuk mengekspresikan perasaannya sendiri,bahkan di dalam pikirannya.
" hmpphhh.. Lo juga terpesona kan? Sama kecantikan si murid baru.. Hahahaha dasar munafik! "
Umpat Andre kesal.
William dan Sella saling tatap.. Seakan tak percaya, kaget dan sangat bingung dengan lucunya takdir yang seolah sedang mempermainkan mereka
Tatapannya sama dengan tatapan di bus tadi.
***