***
SENJA terlukis begitu cantik, di langit yang memayungi kepala mereka berdua, semburat warna merahnya tertiup angin dan tersangkut menempel di pipi gadis itu.
Gadis dengan sepasang mata biru samuderanya, yang menyimpan kegelapan dan kedalaman rahasia.
Segala hal memang sementara,keabadian tidak akan pernah dapat melekat pada segala hal di dunia yang sifatnya fana.
William dengan lembut menyeka tiap air mata yang menetes jatuh di wajahnya Sella, ia membisikan sesuatu di telinga gadis itu, bagi Sella, kata katanya bagai penutup sendu di kisah yang semua isinya hanya pilu.
Terisak Sella menangis selepas mendengarnya, membenamkan wajahnya di dada bidang lelaki itu lebih dalam dan mengeratkan dekapannya.
"Kenapa... "
Lirih ia berkata, suara gadis itu parau tak bernada.
Sementara di lain tempat
Bayu berlari dengan sekuat tenaga yang tersisa di tubuhnya,meski ia merasa jantungnya akan meledak karena memompa darah terlalu cepat,ia tidak peduli,yang ada di kepalanya hanyalah menemukan Sella.
"SELLA!"
Teriak Bayu berharap gadis itu menjawab panggilannya.
Suasana langit yang menjingga itu kini perlahan sirna,terdesak waktu ditelan kelam gelap malam yang menandakan kepergiannya, menggantikan sore dengan malam hari,bersamaan awan mendung yang berarak menyibakkannya perlahan.
Zahra menutup wajahnya,dengan telapak tangannya,ia berlutut ambruk di tanah,lalu menangis sejadi jadinya,tatkala matanya menatap redup sinar detik detik terakhir saat senja berakhir.
"Nanti, ayo kita pergi ke suatu tempat,dimana nggak ada satu orang pun mengenal kita,sebentar aja..walaupun sementara."
Ucap William,lalu meneteskan air mata, seraya satu persatu rintik hujan jatuh menerpa, mengikis bising tangis yang mereka ciptakan.
Bagi mereka,akan selalu ada yang abadi, diantara sementara.
DIANTARA SEMENTARA
Dc Bagus ©
2020™