"Hana?"
"Apa lagi?"
"Alderic, aku takut, aku benar-benar takut. James sepertinya mengikutiku."
"James?" tanya Tuan Alderic tidak mengerti. "Aku ingin mengunjungi kedua putraku. Apa kamu ingin bertemu?"
"Iya, apa bisa? Aku kira, dia tidak akan mengikutiku hingga ke Barcelona. Ah, sayang sekali dia malah mengikutiku hingga ke tempat ini. Aku takut, Alderic," sahut Hana lirih.
Alderic menghela napas panjang.
"Baiklah."
"Kita akan bertemu di apartemenku. Aku akan memerintahkan putraku Victor untuk menjemputmu. Sebaiknya, kamu berpindah tempat saja. Mantan kekasihmu itu memang tidak punya otak. Dia terlalu terobsesi denganmu," gumamnya.
"Alderic, maafkan aku."
"Aku selalu merepotkanmu, aku benar-benar minta maaf, aku merepotkanmu," ucap Hana lirih.
"Hana, sejujurnya aku sangat malas menjelaskan ini kepadamu. Aku adalah sahabatmu dan benar adanya jika aku melindungimu dari James," ucapnya kemudian.
