"Mengapa dia datang ke sini, Anne?"
"Apa dia berbuat salah lagi?" tanya Ares. Lelaki itu segera menutup laptonya saat Anne berjalan masuk ke dalam ruangannya.
"Bibi Fani menamparnya lagi tanpa alasan."
"Aku kira, ini sangat perlu untuk kamu ketahui, perempuan paruh baya itu sudah lancang menampar Debora," jelasnya. Ares menatap Debora yang menunduk ke bawah. Perempuan itu terlihat ketakutan. Anne berdiri di sampingnya saat ini.
"Ini masalah sepele, aku rasa dari kemarin, masalah ini sudah selesai," serunya. Anne menggelengkan kepala secepat mungkin.
"Tidak, Ares. Kamu harus memberikan hukuman tegas kepada bibi Fani. Dia tidak bisa berbuat seenaknya kepada pelayan. Aku serius mengenai hal ini."
Anne melangkah mendekati Ares. Dia duduk di depan suaminya itu. Ares menatap Debora. Dia memperhatikan tangan dan pipi gadis itu. Di pipi bagian kanan, bekas pukulan jelas terlihat. Entah apa penyebabnya sehingga bibi Fani melakukan hal ini.
"Baiklah."
"Aku akan menghubungi bibi Fani."