"Ares akan menikah?"
"Kamu tahu perempuan yang akan menikah dengan Ares?" Ladifa memandangi Martha dengan serius. Dia meletakkan ponselnya di dekat adik perempuannya itu. Martha mendorong tangan Ladifa. Dia tidak ingin membaca berita pagi ini.
"Kamu sudah lihat?"
Martha terdiam. Dia sedang tidak berselera untuk berbicara saat ini. "Iya, aku sudah melihatnya. Dia akan menikah dengan kekasihnya itu."
"Kamu tahu siapa perempuan itu?" tanya Ladifa penasaran. Martha menggeleng. Dia belum tahu siapa perempuan yang akan menikah dengan Ares. Bahkan identitas perempuan itu sangat susah dilacak.
"Aku rasa, dia pelayan di rumah itu, Martha. Astaga, selera Ares benar-benar murahan. Pantas saja dia ingin menikah." Ladifa tertawa.
"Tidak usah sedih seperti itu, Ares memang kaya. Tapi yah, dia sangat sulit didapatkan sekarang. Dia menjadi sombong, kecuali kamu menjebaknya," jelas Ladifa. Marthas spontan memandanginya.
