Chereads / Immortality Realms / Chapter 7 - Dominasi Ketua Sekte

Chapter 7 - Dominasi Ketua Sekte

Xue Ruo menatap ketujuh orang yang sudah menguji bakatnya dengan wajah yang tampak kecewa, tapi hanya Xiao Long yang sempat melihat ini.

Dari ketujuh orang ini, tiga orang memiliki Bakat Hijau dan empat lainnya memiliki Bakat Biru, mungkin ini yang membuatnya memiliki wajah kecewa. Tapi ada empat orang yang memiliki Bakat Biru, apa itu tidak cukup baik baginya? Apa dia mengharapkan Bakat Cyan atau bahkan Bakat Violet? Xiao Long berpikir ekspektasi wanita ini sangat tinggi untuk seukuran murid sekte ini, yang hanya sekte menengah di Empat Benua.

"Tapi aku akan memenuhi ekspektasi tinggimu itu" Xiao Long tersenyum ke Xue Ruo sebelum maju ke hadapan batu itu, Xue Ruo hanya bisa melihatnya dengan aneh.

Kejadian aneh terjadi ketika Xiao Long mengalirkan Qi-nya ke batu hitam, batu itu mulai bergetar pelan. Kemudian, getaran bertambah kuat dengan cepat dan cahaya berwarna keluar dari batu itu. Kuning, hijau, biru, cyan, violet, warna terus berganti dan berubah dengan cepat bersamaan dengan getarannya.

Duarr!!

Batu itu meledak! Ini mengejutkan semua orang, bahkan orang di dalam sekte bisa merasakan ledakannya. Siapa yang mengira kalau Batu Penilai Bakat benar-benar bisa hancur hanya dengan Aliran Qi.

Xue Ruo terkejut ketika melihat Batu Penilai Bakat hancur, dan itu setelah Xiao Long mengalirkan Qi-nya. Dia mengalihkan pandangannya pada Xiao Long dengan mata yang berbeda dibandingkan sebelumnya, itu seperti seseorang melihat harta yang berharga di hadapannya.

Xiao Long melihat cahaya di kedalaman mata Xue Ruo ketika menatapnya, mungkin ini karena dia memenuhi ekspektasinya. Hanya ada satu alasan kenapa Batu Penilai Bakat bisa hancur, yaitu karena orang itu memiliki bakat yang tidak bisa dinilai oleh Batu Penilai Bakat atau dengan kata lain, bakatnya ada di atas Bakat Violet.

Tidak mustahil jika seseorang dengan setengah Tubuh Dewa memiliki bakat yang melampaui Bakat Violet, Xiao Long juga tidak terkejut akan hal ini. Yang membuatnya terkejut adalah wajah Xue Ruo yang senang ketika melihatnya memiliki bakat yang melebihi Bakat Violet, ini agak mencurigakan.

"Hahahah! Langit memberkati sekteku! Dewa tidak menutup mata!"

Suara tawa yang menggelegar terdengar di atas langit sekte. Ini membuat seluruh murid sekte gempar dan bertanya-tanya siapa yang tertawa sampai terdengar diseluruh bagian sekte yang sangat luas ini.

Whoosshh! Whoosshh! Whoosshh!

Xiao Long merasakan aura yang sangat kuat mendekat. Sesaat kemudian, angin berhembus dengan kencang dan debu bertebaran di udara karena kedatangan beberapa orang. Mulai dari pria paruh baya, pria tua dan juga wanita paruh baya. Xiao Long menebak bahwa mereka adalah Para Tetua yang merasakan ledakan Batu Penilai Bakat. Ada seseorang yang memiliki bakat diatas Bakat Violet, bagaimana mungkin Para Tetua tidak tertarik?

"Kau memiliki bakat yang tinggi. Bagaimana kalau kau menjadi muridku? Aku akan membuatmu menjadi seorang ahli yang kuat dan kaya, bagaimana?" Kata salah seorang pria paruh baya yang membawa dua saber di punggungnya.

"Tetua Ketujuh, kau pikir kau memenuhi syarat untuk menjadi gurunya? Bahkan kau lebih lemah dariku, bagaimana bisa kau membuatnya menjadi ahli yang kuat?" balas pria paruh baya lain yang terlihat gagah dengan otot-ototnya, dia tertawa mengejek Tetua Ketujuh.

"Kau..!!" Tetua Ketujuh menggertakan giginya, tapi hanya itu yang bisa ia lakukan. Karena apa yang dikatakannya itu memang benar, dia lebih lemah dari pria berotot itu, yang merupakan Tetua Kelima.

"Aku setuju dengan apa yang dikatakan Tetua Kelima. Jadilah muridku, bocah! Dengan menjadi muridku, kau akan memiliki masa depan yang cerah dan kupikir tidak ada yang lebih pantas dariku untuk menjadi gurumu" Ucap seorang pria yang tampak lebih muda dari yang lainnya dengan wajah yang sombong dan aura senioritas yang tinggi.

Ini salah satu tipe orang yang tidak disukai Xiao Long, orang yang menggunakan senioritasnya untuk menekan orang lain. Alih-alih bertanya, dia malah memerintah pada Xiao Long untuk menjadi muridnya. Xiao Long memang merasakan bahwa dia lebih kuat dari Para Tetua lainnya, tapi bukan berarti dia yang terkuat di sekte.

Jangankan orang terkuat di sekte, bahkan jika orang terkuat di Empat Benua datang kesini, dia tidak akan memiliki kualifikasi untuk menjadi guru Xiao Long. Dengan sebagian ingatan Para Dewa, dia tidak akan memiliki halangan dalam kultivasi.

Xiao Long menatap dengan konyol dan tertawa pada pria itu, yang mengatakan dengan sombongnya bahwa dia pantas untuk menjadi gurunya.

"Kenapa kau tertawa, bocah? Berani sekali kau tertawa setelah menerima berkah untuk menjadi murid dariku, Tetua Ketiga!" Ucap pria sebelumnya yang merupakan Tetua Ketiga dengan nada yang dingin. Dia tidak menyangka akan ditertawakan oleh seseorang yang dia anggap semut ini. Meskipun bocah ini memiliki bakat, tetap saja sekarang dia masih seperti seekor semut yang tidak berdaya.

"Senior, kau pikir hanya dengan sedikit kekuatanmu itu, kau layak menjadi guruku? Tolong jangan bermimpi di siang bolong, bangunlah dan buka matamu lebar-lebar!" Xiao Long tidak menahan diri ketika mengatakannya. Hal ini membuat Tetua Ketiga marah dan mengarahkan auranya pada Xiao Long.

"Kau seharusnya merasa beruntung karena aku memintamu menjadi muridku, tapi kau malah menolaknya dan mengatakan aku tidak layak. Bocah, jangan menilai tinggi dirimu sendiri hanya karena memiliki bakat diatas Bakat Violet! Kalau kau mati disini, bakatmu itu akan percuma, bukan?" Tetua Ketiga tersenyum dengan dingin dan auranya yang kuat semakin menekan Xiao Long. Xiao Long hanya semut dimatanya, jadi tekanannya saja cukup untuk membuat tubuhnya hancur lebur. Tapi sayangnya, harapannya tidak terwujud.

Bummm!

Aura yang jauh lebih kuat menekan aura yang dikeluarkan Tetua Ketiga sampai membuatnya muntah darah. Dia dengan marah melihat siapa yang berani melakukan ini padanya.

"Kenapa, Tetua Ketiga? Kau tidak terima? Majulah, bukannya kau juga selalu meninggikan dirimu sendiri? Tetua Ketiga, kau sangat memalukan karena menindas seorang junior!" Seorang pria paruh baya yang menonjol dengan rambut merahnya berjalan ke hadapan Tetua Ketiga. Pria itu memiliki aura bijaksana yang membuat orang lain menghormatinya dan aura tirani yang membuat orang lain tidak bisa meremehkannya.

Tetua Ketiga hanya bisa menunduk sambil menggertakkan giginya. Xiao Long melihat Tetua Ketiga ini memiliki dendam padanya. Tapi karena perbedaan kekuatan, Tetua Ketiga hanya menggertakkan giginya.

"Nak, siapa namamu?" Pria itu beralih pada Xiao Long dan bertanya dengan senyum di wajahnya.

"Nama junior ini adalah Xiao Long" ucap Xiao Long sambil sedikit menunduk sebagai formalitas.

"Xiao Long? Nama yang bagus. Dengan bakatmu, memang tidak ada yang pantas untuk menjadi gurumu disini, tapi jangan sungkan untuk meminta jika kau membutuhkan bimbingan." Pria itu tertawa sambil memegang kedua pundak Xiao Long.

"Xue Ruo, setelah ini selesai, antar Xiao Long ke halamanku, ada hal yang ingin kubicarakan" lanjut pria itu, dia melambaikan tangannya pada Xiao Long dan pergi secepat kilat. Para Tetua juga ikut pergi dengan Tetua Ketiga yang terakhir pergi sambil menatap dengan dingin pada Xiao Long.

"Baik, Ketua Sekte" Xue Ruo mengangguk ke arah dimana pria paruh baya itu menghilang.

Xiao Long cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Xue Ruo, ternyata pria paruh baya itu adalah Ketua Sekte. Pantas saja dia begitu mendominasi, tetapi dia yakin pria itu bukan orang yang memiliki tawa menggelegar sebelumnya. Karena itu dia memiliki pertanyaan tentang siapa orang yang tertawa itu. Kemungkinan besar yang bisa ia pikirkan adalah, orang itu merupakan orang kuat yang melindungi Sekte Myriad Flame dari belakang.

Setiap sekte besar pasti akan memiliki kekuatan tersembunyi yang akan melindungi sekte. Tapi mereka biasanya hanya akan keluar ketika sekte mengalami keadaan genting, jika tidak, tidak akan ada orang yang bisa bertemu dengan mereka kecuali seseorang seperti Ketua Sekte.

"Dengan begini, segala sesuatunya akan mudah" Xiao Long tersenyum, ini seperti apa yang diharapkannya. Dengan bakatnya, pihak sekte pasti akan memberikan sumber daya terbaik padanya untuk tumbuh. Tentu saja ini juga untuk manfaat besar yang akan didapat oleh sekte di masa depan. Inilah cara sekte-sekte besar meraih kehormatan dan kekuatan, yaitu dengan murid berbakat yang mereka latih.