Raya dan Jagt saat ini berada di dalam tenda yang mereka dirikan di dekat lokasi penyerangan tadi malam. Squad pembersih sudah membersihkan semua bekas pertarungan tadi malam, setelah Squad penyelidik barang bukti selesai mencari dan mengambil bukti-bukti di sekitar lokasi pertarungan.
"Bagaimana? Apakah kau sudah menemukan lokasi si anak menjijikan itu?"
Jagt bertanya pada Raya, lalu dia meniup mi instan miliknya yang masih panas, lalu menyeruput mi tersebut. Meskipun agak menyedihkan, tapi mi gelas itu adalah makan siang Jagt untuk hari ini. Karena banyak hal yang terjadi belakangan ini, jadi mereka tidak bisa membeli makanan yang lebih layak sebagai makan siang mereka, karena waktu penyajiannya yang lebih lama.
"Sayang sekali kami tidak bisa menemukan apapun.... mungkin karena hujan semalam, tapi kami tidak bisa menemukan jejak apapun!"
Raya menjawab pertanyaan Jagt setelah dia memakan roti isi coklatnya.
"Apakah kalian tidak bisa menemukan jalan rahasia atau semacamnya? Dia hanya anak kecil, kan? Dia pasti tidak mungkin pergi terlalu jauh... mungkin dia juga akan kembali ke sini untuk bertemu kembali dengan orang tuanya!"
"Itu memang benar, Aku juga sudah menyampaikan kemungkinan tersebut pada yang lain... tapi sepertinya anak itu sudah melarikan diri sendirian, sebelum kita sampai di rumahnya.... memang tidak ada bukti yang memperkuat hal tersebut, tapi hal itu yang bisa menjelaskan kenapa kami tidak menemukannya, setidaknya sampai kami memiliki petunjuk lainnya."
"Bagaimana dengan CCTV? Daerah sini memilikinya, kan? Apakah kalian sudah mendapatkan hasilnya?"
"Aku sedang melakukan proses penyelidikan terhadap hal tersebut, tapi setidaknya sampai saat ini Aku tidak menerima laporan apapun bahwa kamera CCTV menangkap gambar dari si anak!"
"Apakah kau sudah tahu kapan terakhir kalinya si anak terlihat? Baik dari CCTV atau dari keterangan tetangganya?"
"CCTV terakhir kali menangkap gambarnya saat dia pulang sekolah, sementara untuk para tetangga, mereka tidak melihat keberadaanya, setelah dia berangkat sekolah... sepertinya tidak ada yang melihatnya saat pulang sekolah!"
"Apa maksudnya itu? Apakah dia bisa membuat dirinya tidak bisa disadari oleh orang lain?"
"Nampaknya tidak seperti itu... keluarga itu memang tidak terlalu suka bergaul dengan para tetangganya, jadi mereka biasanya tidak terlalu diperhatikan oleh warga sekitarnya!"
"Begitukah, kurasa itu memang wajar... mereka bukanlah manusia, jadi mereka memang tidak pantas berdekatan dengan manusia... lalu jam berapa dia terakhir kali terlihat di CCTV?"
"Sekitar jam 1!"
"Apakah dia langsung pulang ke rumahnya, setelah pulang dari sekolah?"
"Sayangnya kami belum mendapatkan informasi... kami baru saja mengirim orang untuk melakukan penyelidikan itu, tapi sepertinya mereka masih mewawancarai para guru!"
"Bukankah mereka terlalu lambat!"
"Saat ini kami sedang kekurangan orang, jadi hal itu tidak bisa dihindari!"
Jagt hanya dapat menghela nafas dengan kecewa. Belakangan ini mereka sering menghadapi banyak pertempuran melawan mahluk-mahluk itu. Hal itu yang menyebabkan banyak anggota mereka yang tidak bisa bertugas, baik karena cedera parah (bahkan ada yang sampai membuat mereka tidak bisa bertugas lagi) atau karena mereka telah kehilangan nyawa mereka. Menyedihkan memang, tapi itulah kenyataan yang harus mereka terima. Perkerjaan mereka memang membutuhkan tekad yang kuat dan memiliki resiko yang sangat besar.
Bagi para prajurit yang terluka sangat parah hingga tidak bisa kembali bertugas, mereka akan mendapatkan kompensasi yang cukup besar, jadi mereka tidak perlu khawatir tentang masa depan mereka. Sementara bagi orang yang kehilangan nyawanya, maka keluarga mereka yang akan mendapatkan kompensasi tersebut.
"Bukankah ini saatnya kita menambah anggota kita... Aku memang tidak suka dengan anak baru yang tidak patuh, tapi jika ini terus terjadi, ATS hanya akan dihancurkan oleh mereka, para mahluk menjijikan!"
"Aku sudah mendengar bahwa mereka sudah mulai memilih beberapa orang yang layak menjadi anggota ATS, tapi sayangnya Aku tidak tahu banyak tentang info tersebut!"
"Aku juga sudah mendengar info tersebut, tapi tidak bisakah mereka mengambil orang yang sudah berpengalaman, seperti anggota militer? Organisasi ini sangat aneh, mereka lebih memilih anggota ini dari berbagai golongan atau bidang perkerjaan yang mereka anggap cocok menjadi anggota ATS dari para para profesional dalam hal berburu, hal itu bahkan sudah terjadi sejak Aku pertama kali masuk ke sini, meski Aku harus mengakui karena hal itulah Aku bisa masuk ke organisasi ini!"
"Aku juga bertanya-tanya soal itu... apakah ada alasan kenapa mereka sampai melakukan hal seperti itu?"
"Aku hanya bisa menjawabnya dengan beberapa rumor yang kudengar... Aku tak pernah benar-benar tertarik mencari tahunya, jadi Aku tidak tahu jawaban pastinya!"
"Rumor, kah? Aku sebetulnya juga mendengar beberapa rumor sebelumnya tentang hal itu..."
Saat mengatakan itu, raut wajah Raya nampak lebih mendung dari pada sebelumnya. Jagt langsung sadar bahwa Raya telah mendengar rumor yang tidak baik tentang ATS.
"Apapun rumor yang kau dengar, kau tidak boleh lupa bahwa tugas kita adalah membunuh mahluk-mahluk menjijikan itu!"
Setelah mengatakan itu, Jagt menghabiskan semua kuah mi yang masih tersisa di gelas styrofoam miliknya, lalu meremas gelas tersebut, lalu melemparkannya ke tempat sampah yang berada di pojok tenda.
"Ya, Aku mengerti... tapi ada satu rumor yang tidak bisa kuhilangkan begitu saja dari kepalaku..."
"Apa itu?"
Jagt nampak tertarik. Dia memutar posisi tubuhnya agar dia benar-benar menghadap ke arah Raya.
"Apakah benar jika organisasi ini dulunya adalah yang menciptakan mahluk-mahluk itu? Aku tahu itu adalah rumor tak berdasar, tapi hal itu menjelaskan kenapa organisasi ini tidak ingin terlalu terlibat dengan badan hukum atau semacamnya."
Tentu saja Jagt sudah pernah mendengar rumor tersebut dan dia juga memiliki jawaban dari pertanyaan Raya.
"Alasan kenapa ATS tidak ingin terlalu terlibat dengan badan hukum adalah karena kita membuat banyak senjata berbahaya yang tidak baik digunakan oleh orang sembarangan... kita juga melakukan beberapa hal keji untuk mengembangkan senjata tersebut, kau pasti sudah tahu itu, kan?"
"Ya, Aku tahu..."
Raya mengingat kembali adegan uji coba senjata yang mereka gunakan. Sejujurnya Raya merasa bahwa apa yang mereka lakukan adalah tindakan yang tidak manusiawi, tapi Raya tidak bisa memprotes hal tersebut, karena dia juga menggunakan senjata tersebut. Dirinya tidak begitu naif. Dia tahu bahwa mereka harus melakukan tindakan yang jahat dan kejam, jika mereka ingin memerangi kejahatan dan kekejaman yang lebih besar lagi.
Bahkan dia merasa bahwa pencarian yang mereka lakukan terhadap anak kecil itu adalah tindakan yang berlebihan dan kejam. Jika mereka bisa menangkapnya, maka dia hanya akan menjadi bahan uji coba, tapi jika mereka tidak bisa, maka mereka akan membunuhnya. Itu adalah sebuah tindakan yang tak termaafkan, jika hal itu dilakukan pada anak manusia, tapi mereka harus melakukan hal tersebut sebelum anak itu tumbuh menjadi monster yang akan membunuh banyak orang tak bersalah.
"Aku tidak tahu dari mana mahluk-mahluk menjijikan itu berasal, tapi kenyataannya mahluk-mahluk menjijikan itu ada di sekeliling kita saat ini... tugas kita adalah membasmi mereka semua dan membuat dunia ini aman dari mereka... apakah organisasi ini adalah penyebabnya atau bukan, itu tidaklah masalah... saat ini organisasi ini adalah yang bertugas untuk melenyapkan mereka... hanya itu saja yang boleh kau ingat!"
"Ya, Aku mengerti..."
"Baguslah kalau begitu."
Setelah mengatakan itu, Jagt berdiri dari kursinya, lalu berjalan keluar tenda.
"Sepertinya kalian tidak akan dapat menemukan gadis kecil itu dalam waktu dekat, jadi Aku ingin pulang... kepalaku benar-benar dibuat pusing oleh tingkah gadis menyebalkan lainnya! Kau bisa menghubungiku, jika kalian berhasil menemukannya atau setidaknya petunjuk mengenai dirinya!"
"Ya, dimengerti!"
Gadis menyebalkan yang dimaksud olehnya adalah putrinya sendiri, Arany. Sejak pertengkaran mereka waktu itu, hubungan mereka menjadi semakin memburuk. Arany memang belum secara resmi keluar dari ATS dan masih membantu sedikit perkerjaan ATS, tapi sepertinya hanya menunggu waktu sampai dirinya mengundurkan diri.
Raya pernah mencoba membujuknya, tapi sayangnya dia tidak berhasil. Dia selalu saja memasang wajah cemberut saat bertemu dengannya dan tidak mau mendengarkan penjelasannya, meskipun saat dia memergokinya sedang berbincang dengan teman wanitanya yang tidak Raya kenal, dia bisa menjadi orang yang sangat ceria dan baik.
"Semoga Arany bisa kembali berkerja seperti dulu..."
"Akan sangat baik, jika itu bisa terjadi..."
Jagt berkata dengan nada kecewa. Dia sepertinya tidak lagi berharap jika Arany bisa menjadi anggota tetap ATS.
Setelah itu, Jagt benar-benar meninggalkan tenda dan membiarkan Raya kembali fokus dengan perkerjaannya untuk mencari keberadaan gadis kecil bernama Qita.
Tanpa sepengetahuan siapapun, Raya membuat raut wajah sedih saat dia berada sendirian di dalam tenda. Dia nampaknya lebih memikirkan tentang Arany yang masih belum mau membuka hatinya pada dirinya dan Ayahnya dari pada perkerjaannya sendiri.
Entah sejak kapan Raya menjadi sangat peduli padanya.