Sudah lewat dari sebulan sejak Arya terakhir kali bertemu dengan Rio. Ada dimana dia sekarang? Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Arya sama sekali tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.
Dia bisa saja meminta bantuan dari Roy untuk mencari tahu tentang keadaan Rio, bahkan orangnya sendiri telah menawarkan pada Arya untuk melakukan hal tersebut, tapi tentu saja Arya menolaknya. Dia ingin menghilangkan hubungan persahabatan mereka sepenuhnya, jadi dia tidak bisa melakukan hal tersebut.
Meskipun itu memang terdengar sangat dingin, tapi dia tidak memiliki pilihan lain, bahkan tidak ada satupun dari Ageha, Meister ataupun Roy yang menentang ide Arya. Meskipun Ageha dan Roy nampak sedih dengan pilihan yang dibuat Arya, tapi mereka sudah mengerti alasan dibalik tindakan dan pada akhirnya mereka tidak mengatakan apapun untuk membuat Arya berpikir ulang tentang tindakannya.
Arya sekarang juga telah lanjut berkerja di Cafe. Tentu saja dia tidak bisa menggunakan nama aslinya, jadi mereka menggunakan nama samaran untuknya.
Ageha memberikan saran nama; Anton, Adit, Ken, Randi dan Bayu.
Meister tentu saja memberikannya nama-nama aneh yang terdengar keren menurutnya; Seperti : Surya Matahari, Karna Arjuna, Ameterasu Susanoo, Black White, Hazard Trigger dan lain-lainnya; Arya sampai bertanya-tanya kenapa Meister bisa memikirkan nama-nama itu.
Sedangkan Roy memberikan nama yang sederhana; Seperti : Rio, Raya, Karya, Raka dan Aryo; Arya dapat membayangkan bagaimana dia bisa memikirkan nama-nama itu. Dia hanya memikirkan nama-nama dari orang yang dia kenal dan merubahnya sedikit. Bahkan ada satu nama yang tidak dia rubah sedikitpun.
Karena nama-nama yang diberikan Ageha adalah yang paling normal dan masih bisa dia gunakan, maka dia memilih salah satu dari nama-nama yang dia sarankan secara acak. Dia tidak bisa memutuskan nama apa yang sebaiknya dia pilih di antara nama-nama yang disarankan oleh Ageha, jadi Meister memutuskan untuk menggunakan undian saja untuk memutuskannya. Jadi Arya mendapatkan nama Adit sebagai nama samarannya.
Untuk nama keluarga Arya, Meister awalnya menyarankan untuk menggunakan nama Fee (nama keluarga Ageha), tapi karena Ageha sangat menentangnya, jadi Arya memilih untuk menggunakan nama keluarga Steve (nama keluarga Roy). Roy nampak sedikit tersenyum saat mendengar Arya memilih nama keluarganya. Mereka sekarang menjadi kakak dan adik yang sesungguhnya.
Meister juga memberikan sedikit penyamaran pada Arya. Dia memasangkan sebuah topi yang dia buat sendiri yang memiliki kata Heaven's Eden ditulis pada bagian depan topi tersebut. Awalnya Arya menolak memakai topi tersebut, tapi karena dia berkata bahwa itu juga berfungsi sebagai seragam di Cafe ini. Karena itu telah menjadi peraturan wajib yang baru saja dia buat dan harus dipatuhi olehnya, jadi Arya tidak memiliki pilihan lain, selain mengenakan topi tersebut. Dia tidak bisa menentang keputusan dari bossnya. Setidaknya dia juga berkata bahwa cukup cocok dengannya dan dia tidak terlihat aneh.
Dia juga memaksa Arya untuk mengenakan kacamata agar orang-orang tidak mengenali wajahnya yang asli. Arya sangat yakin bahwa salah satu komik dari amerika yang membuatnya bisa berpikiran seperti itu. Arya sekali lagi hanya bisa menurut.
Entah dia hanya beruntung atau ada sesuatu yang membantunya secara rahasia, tapi dirinya tidak pernah terdekteksi oleh ATS sampai saat ini, meskipun dia beberapa kali melihat mobil ATS yang berpatroli beberapa kali.
Arya tidak yakin bahwa mereka sudah melupakan kasus Ibunya, karena bagaimanapun apa yang mereka cari bukanlah manusia biasa yang bisa mereka biarkan begitu saja, jadi Arya yakin bahwa mereka masih melakukan penyelidikan kasus tersebut bahkan sampai saat ini.
Arya tidak mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh ATS, jadi dia tidak mungkin tahu kenapa mereka tidak bisa menemukannya, padahal dia selalu berada di tempat yang sama. Padahal dua orang anggota mereka pernah datang ke tempat ini dan berdebat dengan Meister, jadi pasti tempat ini adalah tempat yang paling mencurigakan bagi mereka. Apakah ada hal lainnya yang membuat mereka sibuk hingga mereka tidak bisa memeriksa tempat ini?
Terus memikirkan hal itu tidaklah berguna, jadi Arya memutuskan untuk fokus pada perkerjaannya saat jam kerja dan baru memikirkannya lagi saat jam istirahat ataupun saat tutup.
Dia pernah bertanya pada Meister tentang apa yang dia pikirkan tentang alasan kenapa ATS tidak pernah menyadari keberadaan Arya di Cafe ini, tapi dia hanya menjawab bahwa penyamarannya pastilah sempurna hingga bisa mengelabui mereka.
"Penyamaran yang kubuat untukmu memang sangat bagus!"
Begitulah pendapatnya tentang penyamaran Arya yang sebenarnya sangat mudah terbongkar. Jika sudah seperti itu, maka Meister tidak akan memberikan jawaban yang serius atas pertanyaannya, jadi dia bertanya pada Ageha dan Roy untuk meminta pendapat mereka.
"Entahlah, sejujurnya Aku tidak tahu bagaimana mereka melakukan penyelidikan mereka, tapi sepertinya mereka sudah menyadari fakta bahwa manusia biasa bisa dirubah menjadi manusia biasa! Kurasa kasus yang melibatkanmu itu membuat mereka menjadi semakin dekat dengan kebenaran tentang mahluk seperti kita dan mereka terlalu sibuk untuk mengungkapkan misteri itu dari pada mencari keberadaanmu!"
Pendapat yang diberikan oleh Ageha ada benarnya. Arya juga berpikir bahwa ada kasus lain yang lebih penting bagi ATS dari pada kasusnya hingga membuat mereka lebih fokus dengan kasus itu dari pada kasus Arya.
"Jika mereka tidak mengganggu kita, itu saja sudah cukup!"
Roy berkata dengan wajah datar. Dia bukannya tidak peduli dengan pertanyaan Arya, hanya saja dia telah mengalami hal yang buruk di masa lalu, karena ulah ATS, jadi Arya bisa mengerti jika Roy tidak ingin terlalu membicarakan soal mereka.
Sepertinya lebih baik Arya melupakan saja soal itu dan menjalani hidupnya dengan tenang. Meskipun dia ingin mencari pembunuh Ibunya, tapi dengan keadaan dimana mobil ATS selalu berpatroli setiap saat, maka dia memerlukan waktu lebih untuk sampai dia bisa kembali pergi kemanapun dengan bebas.
Ini benar-benar ironis, dia biasanya tidak suka pergi kemanapun, tapi justru saat dia ingin pergi ke suatu tempat, dia justru tidak bisa pergi kemana-mana. Hal ini membuatnya benar-benar jengkel.
Pada akhirnya Arya terus menjalani hidupnya di dalam Cafe tanpa keluar dari tempat itu, bahkan untuk sedetik saja.
Mereka melawati banyak hal bersama. Saat ada yang berulang tahun, mereka akan selalu merayakannya dengan memberikan sedikit kejutan, kecuali Meister, karena tidak ada yang ingat dengan hari ulang tahunnya.
Mereka juga merayakan hari-hari besar di dalam Cafe. Arya juga ikut membantu yang lain untuk mendekorasi Cafe dengan tema yang sesuai dengan hari besar itu. Mulai dari Valatine, Halloween, Natal, Tahun baru dan hari-hari besar lainnya. Arya selalu saja merasa senang saat dia berhasil membuat dekorasi yang menarik di dalam Cafe dan saat melihat para pelanggan yang nampak menikmati dekorasi buatannya dan yang lain.
Hari-hari itu sangat menyenangkan. Meskipun tak sama seperti dulu, tapi Arya bisa menikmati kehidupannya yang sekarang.
Tak terasa sudah satu tahun lamanya telah berlalu sejak Arya menjadi manusia serigala dan menjalani hidup seperti ini. Dan bertepatan dengan satu tahun inilah Meister akhirnya memberikan izin pada Arya agar dia bisa keluar dari Cafe, karena situasi di sekitar mereka yang sudah kembali tenang.
Arya akhirnya mengambil satu langkah baru ke dunia luar untuk memulai kehidupannya yang baru.