Sebenarnya Rosie melihat dirinya pada Aslan. Tapi yang membedakannya adalah, Rosie beruntung masih memiliki kakek dan neneknya yang mengajarkan Rosie tentang kasih sayang. Sedangkan Aslan, sejak kecil ditempa untuk menjadi prajurit kerajaan.
Rosie lahir tanpa seorang ayah, Ibunya bilang ayahnya meninggal saat Ibunya mengandung Rosie. Kemudian saat ia masih bayi, Ibunya harus ke negara bagian lain untuk bekerja meninggalkan Rosie bersama kakek dan neneknya.
Di sana ia mendapatkan kasih sayang dan ibunya juga sesekali berkunjung jika mendapatkan cuti berlibur. Barulah di usia keenam belas tahun, Rosie pindah ke kota setelah kakek dan neneknya meninggal dan mulai belajar hidup sendiri.
Karena masa kecilnya penuh dengan kasih sayang, Rosie tumbuh menjadi seseorang yang penuh empati. Dan ia bisa merasakan apa yang sedang Aslan alami.