Aslan dengan panik membawa Rosie menggunakan satu tangannya untuk duduk di atas ranjang kemudian memanggil dokter yang dengan setia menunggu di depan.
Sang dokter mengira ia dipanggil kembali untuk memeriksa kondisi tangan kanan Aslan ternyata ia haru memeriksa kondisi sang putri yang mengalami mimisan. Ia melirik Aslan dengan curiga. Ia khawatir jika sang duke melayangkan sebuah tamparan keras pada sang putri hingga hidungnya berdarah. Ia memeriksa luka di wajah sang putri tapi tak menemukan satu goresan pun.
"Apa kah Anda merasa pusing atau kelelahan, Yang Mulia?" tanya sang dokter mencoba mencari tahu penyebab sang putri bisa mimisan.
Rosie hanya tertawa kecil.
"Ehe."
"Ehe?" tanya Aslan yang tak percaya baha gadis itu masih sempat-sempatnya menertawai kondisinya sata itu.
Dokter membersihkan sisa darah dari hidung Rosie yang ternyata sudah tak lagi keluar.
"Aku akan menghubungi Howland untuk menjemput Anda segera. Anda harus ditangani oleh dokter istana."