Rosie menaiki anak tangga dengan pelan. Tak ada ruangan di sana. Hanya sebuah tempat terbuka yang dikelilingi oleh jendela-jendela kecil dimana beberapa elang yang tengah memejamkan mata mereka bertengger di atas kayu dengan damai.
Rosie menyentuh kain yang tak pernah ia lepas dari tangannya kemudian berjalan melewati ruangan tersebut menuju sebuah tempat terbuka dengan jembatan dengan ujung yang tidak menyambung kemana-mana.
Ia melihat Aslan yang berdiri pada sandaran jembatan tengah menatap langit malam yang gelap. Rosie mendekat dan berhenti di samping pria itu. Gadis itu mengistirahatkan kepalanya pada pundak Aslan dan ikut melihat langit tak berbintang.
Bulan di depan mereka terlihat sangat kecil sekali. Berbeda saat mereka berada di Angari. Westalis, salah satu kota di Angaria adalah tempat yang paling indah untuk melihat bulan. Terutama saat berada di padang bunganya. Bahkan bulan di kepulauan Torao tidak sejelas saat mereka masih berada di Westalis.