"Tapi,jika aku hanya menikahimu apa kau mau menerima cintaku?"tanya Radit kepada Gigi.
"Tanyakanlah kepada rumput yang bergoyang."jawab Gigi.
"Aku serius.Jika kau mau menikah denganku maka aku pasti berusaha untuk melupakan @butterfly."kata Radit.
"Seberapa cantik wanita itu sampai kau bisa begitu tergila-gila kepadanya?"tanya Gigi penasaran.
"Aku belum pernah melihat wajahnya."jawab Radit.
Mata Gigi membola.
"Lalu bagaimana caranya kalian berkenalan?"tanya Gigi heran."Jangan-jangan dia tidak mengenalmu."
"Kami berkenalan di Instagram."jawab Radit."Dia juga belum melihat wajahku."
"Apa dia tahu kamu mencintainya?"tanya Gigi.
"Belum."jawab Radit.
Radit menceritakan semua tentang @butterfly kepada Gigi.Gigi kini paham tentang semuanya.
"Jangan-jangan dia sudah menikah."kata Gigi.
"Entahlah."kata Radit.
Radit kemudian menunjukkan postingan-postingan @butterfly di Instagram kepada Gigi.Gigi sangat lupa kalau sebenarnya dia sedang melihat akun Instagramnya sendiri.Gigi justru malah mengagumi banyak foto-foto yang diupload oleh @butterfly tersebut.
"Dari postingannya,aku tahu dia gadis yang pandai."kata Gigi memberi penilaian.
Radit juga menunjukkan semua isi DM nya bersama @butterfly,Gigi membacanya dengan seksama.Gigi sama sekali tidak ingat kalau sosok yang selama ini dicintai Radit di dunia Instagram itu adalah dirinya.
"Dia adalah wanita pekerja keras dan selalu optimis."kata Gigi setelah membaca semua DM tersebut.
Radit tersenyum mendengarnya.
"Memang pantas jika kau jatuh hati kepadanya."kata Gigi.
Gigi kemudian memandang Radit erat.
"Apa kau mau jika aku membantumu untuk menemukannya?"tanya Gigi.
"Apa itu pertanda kau tidak mencintaiku?" tanya Radit.
"Aku masih fokus untuk mengembalikan ingatanku."jawab Gigi."Jujur,aku mencintaimu saat ini,tapi saat ingatanku kembali tidak ada yang tahu kalau rasa dan pikiran itu akan hilang karena kita tidak tahu tentang isi hati dan pikiran Gigi yang sebenarnya di masa lalu."
Betapa bahagianya hati Radit saat mendengar tentang isi hati Gigi saat ini.Jika Gigi yang dulu tidak mencintainya,Radit berharap agar Gigi yang saat ini tidak kembali lagi ingatannya.
"Namun,aku minta tolong lupakan @butterfly."kata Gigi.
Radit terdiam.
"Putuskan sekarang.Jika kau hanya mencintaiku maka lupakan dia.Tapi jika kau hanya mencintainya maka lupakan aku."kata Gigi."Saat kau mantap mencintai dia sebagai yang satu-satunya maka aku dengan ikhlas dan berbesar hati untuk membantumu menemukannya."
"Apa kau tidak terluka karena aku misalnya hanya memilih dia?"tanya Radit.
"Aku pasti sedikit kecewa.Tapi,aku jamin itu tak akan lama.Setelah itu kita bisa jadi sahabat."kata Gigi.
"Bisakah kau memberiku waktu berpikir selama 1 minggu?"tanya Radit.
"Bisa."jawab Gigi.
Radit kemudian mengajak Gigi ke kamar pengantin mereka di masa lalu.Kamar itu masih sama seperti dulu,yang beda hanya saat ini Radit tidur seorang diri di kamar itu.
"Kenapa kau membiarkan foto pernikahan itu di dinding kamarmu?"tanya Gigi sambil menunjuk foto pernikahan yang ada di bingkai besar yang tertempel manja di dinding kamar Radit.
"Karena aku mencintaimu."jawab Radit.
Gigi hanya tersenyum mendengarnya.Melihat kamar pengantin itu tidak membuat ingatan Gigi pulih.Dia sama sekali tidak bisa mengingat apapun yang terjadi di masa lalunya,bahkan kenangan-kenangan indah bersama Radit di kamar ini juga tak bisa mampir dalam memorynya.Ingatan Gigi hanya terhenti pada saat dia sudah ada di Buton Utara.
"Kau ingat selimut ini?"tanya Radit sambil menunjukkan selimut tebal yang ada di dalam lemari pakaiannya.
Gigi menggeleng.
"Ini adalah kado ulang tahunku darimu."jawab Radit tersenyum."Kau memberikannya kepadaku saat hujan turun dengan derasnya dan kita berdua ada di kamar ini."
Gigi membelai selimut tersebut,kainnya sangat lembut.Dia mencoba mengingat semua tentang selimut ini dengan terus membelainya namun dia tetap tidak bisa mengingat apapun.
Radit dan Gigi kemudian menuju ke apartemen Gigi.Ini untuk pertama kalinya Gigi datang di apartemennya.Sejak ditemukan dan kembali ke Jakarta,Gigi menginap di rumah orang tuanya.Jadi,apartemen ini dibiarkan saja sebagaimana mestinya oleh Gina kala itu.Gina hanya kadang-kadang datang membersihkannya namun dia sama sekali tidak mengubah apapun dari isi apartemen ini.
Pintu terbuka.
Ruang tamu menyambut mereka.Gigi memperhatikan sekeliling.Dia mencoba mengingat semuanya,namun sia-sia.Radit menatap ruang tamu ini dengan takjub,ini pertama kalinya dia berkunjung di apartemen Gigi.
"Kau bilang benci warna biru.Tak kusangka itu hanya akting."kata Radit."Rupanya Gina yang tidak suka warna biru,bukan kamu."
Walpaper ruang tamu itu memang adalah warna biru.Foto-foto Gigi ada di dinding ruangan.Tak ada foto Radit.Radit berharap tak ada foto Revan di dinding ruangan apartemen ini.
Mereka menuju ke ruang tengah.Di ruang tengah ada TV dan perabot-perabot mahal lainnya yang didominasi warna biru.Selain itu ada foto Gigi bersama Gina dan kedua orang tuanya.Tak ada foto Radit.Radit juga bersyukur tak ada foto Revan.
Radit dan Gigi kemudian tiba di kamar Gigi.Kamar itu sangat luas dengan wallpaper biru yang mendominasi.Ada foto Gigi di dinding kamar.Tak ada foto Radit.Dan Radit tidak menemukan foto Rehan.Radit justru melihat sepasang sepatu kaca yang dipajang di atas meja kecil kamar itu.
"Kau ingat sepatu kaca itu?"tanya Radit kepada Gigi.
Gigi memperhatikan sepatu kaca itu dengan seksama.Tak ada yang terlintas di benaknya.Dia lupa semuanya.
"Itu adalah kado ulang tahunmu dariku."jawab Radit bahagia."Terima kasih sudah memajangnya di kamarmu."
.........