Agratha memandangi bayangannya di cermin, tampak begitu gagah dengan balutan setelan jas yang di pesan khusus dari perancangan busana ternama. Pria itu lantas beralih menatap kearah jendela kamarnya yang terbuka lebar. Sang bulan ternyata menampakkan dirinya yang begitu indah malam ini.
"Daddy?"
"Ya sayang," sahut Agratha menoleh kearah gadis cantik yang kini berada di depannya.
Agratha memandangi wajah cantik putrinya, yang begitu tampak cantik bak dewi rambut terurai dan memakai jepit rambut sebagai pemanis di setiap penampilannya, serta menggunakan gaun berwarna ungu dengan hiasan bunga mawar berwarna putih besar di bagian dada kanan atas, tampak cantik dengan untaian mutiara asli yang bertaburan di setiap kelompok bunga mawar tersebut.
"Ayo Dad, kita turun bersama?" ajak Keyra, ia pun memeluk tangan kanan Agratha dengan manja,
Agratha dan Keyra menuruni anak tangga satu demi satu, banyak pasang mata yang menatapnya takjub dan terpukau. Seperti pasangan tuan putri dan pangeran di negeri dongeng ,sangat serasi. Ditambah suara dentingan piano dan riuh suara tepuk tangan para tamu undangan yang memenuhi aula rumah mewah Agratha.
"Selamat ulang tahun sayang," ucap Maya Mama kandung Agratha. Maya memeluk dan mencium kedua pipi anak semata wayangnya dengan sayang.
"Selamat ulang tahun anak Papah yang tampan," ucap Tuan Anderson, Ayah kandung Agratha.
"Lihatlah Keyra? Dia makin hari makin cantik saja cucu Oma yang manis," puji Maya kepada cucu tersayangnya kemudian memeluk Keyra dengan sayang dan di balas pelukan lembut oleh Keyra.
"Makasih Oma, Keyra sayang sama Oma,"
"Oma juga sayang."
Pesta ulang tahun Agratha sangatlah meriah karena dia adalah seorang CEO di perusahaan V BIO, tamu yang datang juga bukanlah tamu sembarangan melainkan orang-orang pejabat dan juga petinggi negara, serta konglomerat yang menghadiri pestanya.
"Happy birthday Om! emm, maksud saya Tuan Agratha," Anna gugup sekaligus gemetar saat berhadapan dengan Agratha.
'duh ko gugup gini sih,' batin Anna.
Karena berjabat tangan langsung dengan Ayah Keyra yang terbilang masih muda dan sangat tampan, sungguh Anna mimpi apa semalam bisa bertemu dengan pria tipe idamannya secara langsung.
"Ga usah gugup santai saja, ko" kata Agratha, seakan-akan Ayah Keyra tahu perasaan yang di alami oleh Anna, pikirnya.
Agratha tersenyum manis dan menerima jabatan tangan Anna. Anna pun memeluk Keyra karena meloyot setelah bersalaman dengan Agratha.
"Oh...Tuan, tidak perlu senyum seperti itu, Anna bisa diabetes, nanti kalo Anna meninggoy gimana? Nanti Key ga dapet Mama baru dong!" kata Anna dengan pedenya dan nada bicara yang tersipu dan di imut-imut kan.
Raka dan Rafael yang melihat tingkah laku Anna hanya bisa tersenyum geli, dan Raka rasanya ingin muntah saat itu juga saking ilfelnya. Keyra hanya melotot tak percaya, kenapa bisa Anna sangat genit kepada Daddy nya. Sungguh Keyra tak habis pikir mendengar ucapan Anna barusan.
Pasalnya Anna itu tidak pernah ganjen atau ngejar-ngejar seorang lelaki, bahkan Anna itu orang yang tomboy dan cuek. Tapi kenapa saat di hadapan Papah nya Key Anna berubah derastis.
"Happy birthday Om" Raka berjabat tangan dan memberikan sebuah kado kepada Agratha, Agratha menerimanya dengan senang hati.
"Happy birthday to Om" Rafael memeluk Agratha dan di balas oleh Agratha.
"Terimakasih, dan silahkan nikmati pestanya, saya permisi sebentar... Key!?"
Agratha menepuk pundak putrinya dan dianggukki oleh Keyra. Keyra pun menemani sahabatnya mengobrol.
"Key gue meloyot tolong kasih napas buatan dong?" ucap Anna dengan nada lebay, saat melihat punggung kekar milik Agratha yang mulai menjauh dan menghampiri rekan kerjanya.
"Sini sama gue," Raka mendekatkan mukanya ke arah Anna.
"Ish, apaan sih lo!, sana risih gue!" usir Anna
"Lagian lo lebay amat...,"
Bersambung.....