"Apaan sih lu! sana, risih gue!" usir Anna pada Raka. Pria merentangkan tangannya bersiap untuk memeluk Anna namun di tepis oleh Anna.
"Lagian lo caper banget ke Daddy gue," lanjut Keyra.
"Ya kan gue calon ISTRINYA!" Tegas Anna dengan menekan kata istrinya.
"Daripada lu mimpi tapi ga kesampaian, mending lu nikah aja sama Raka, ya ga Ka?" ujar Rafael yang menyikut lengan Raka.
"Nope!" Raka menggeleng cepat.
"Lah, kenapa? Kan tadi lu hampir meluk Anna,"lanjut Keyra.
"Ya gue bercanda. Tipe gue itu Mbak IU. Secara kan gue seorang model, ganteng, cool, kaya, pokonya sempurna lah" sombong Raka dengan percaya dirinya.
"Gantengan juga gue kali, inget! pemenang kharismatik tingkat kota yang juara pertama itu gue, bukan lu" ujar Rafael tak mau kalah.
"Gue juga juara pertama tingkat kabupaten" lanjut Raka.
"Tap..."ucapan Rafael terpotong oleh Keyra.
"Udah ah, jangan bikin keributan di pesta Daddy gue! Mau gue usir kalian berdua,"
ancam Keyra dengan datar. Rafael dan Raka segera menghentikan pertikaian kecil mereka karena takut Keyra marah terus beneran di usir mereka. Nanti yang ngabisin makanan mewah siapa?.
"Acara mau mulai tuh" tunjuk Anna kearah Agratha yang sedang menaiki panggung tersebut.
Agratha naik keatas panggung. Dan meniup lilin kemudian meminta permohonan di acara tiup lilin. Tamu yang hadir bertepuk tangan dan banyak mengucapkan selamat hari jadi kepada Agratha. Pria itu memotong kue coklat dan memberikan kepada orang tuanya.
"Kue pertama untuk Mama saya" Agratha menyuapkan kue tersebut ke Maya dan Maya mengecup lembut pipi Agratha.
"Yang kedua untuk Papa tercinta" Anderson menerima suapan tersebut, dan memeluk putranya.
"Dan ini untuk orang yang sepesial,Key," ucap Agratha menyodorkan sendok kecil berisi kue coklat kepada Keyra.
Keyra yang merasa di panggil namanya menoleh ke arah Agratha, dan membuka mulut kecilnya lalu menerima suapan dari Agratha. Keyra tersenyum dan memeluk erat tubuh kekar Agratha.
"Makasih Daddy..."
"Sama-sama sayang" Agratha mencium pucuk kepala Keyra lembut. Suara tepuk tangan dari para tamu memenuhi kediaman rumah mewah Agratha.
"Wah, gue iri," ucap Anna yang merasa baper melihat ayah dan anak saling sayang. Mesra lagi.
"Sini gue peluk lu" ucap Raka yang bersiap-siap untuk memeluk tubuh Anna, namun usahanya nihil, Anna dengan cepat membogem perut Raka sedikit keras dan mampu membuat Raka hampir tumbang. Untung saja ada Rafael yang menahan tubuh kekar Raka sehingga pria itu tidak jadi jatuh, kalau jatuh bisa rusak acara pesta Ayahnya Keyra.
*****
Acara pesta ulang tahun Agratha sudah selesai 10 menit lalu, karena memang sudah sangat malam atau tepatnya pukul 02:00 dini hari.
Untung saja besok Keyra libur karena guru-nya rapat, jadi tidak perlu cemas akan sekolah besok.
Keyra tertidur di sofa karena lelah setelah menerima banyak tamu Daddy-nya. Dan Keyra sengaja menunggu Agratha karena tadi ia tidak sempat mengucapkan hari jadi kepada Agratha, dan malah ketiduran.
Agratha dimana? Entahlah mungkin pria tampan itu sedang ngobrol dengan Tuan Anderson, entah membicarakan apa.
........
"Agratha! sini sayang!' lirih Maya menghampiri Agratha, Agratha pun menghampiri Mamanya.
"Lihat putrimu! kenapa tidur di sofa dan bukan kamarnya?" ucap Maya yang melihat cucunya tertidur meringkuk di sofa yang masih memakai gaunnya.
"Mana tidak pakai selimut lagi! Bukannya dini hari itu adalah malam yang dingin. Cepat! pindahkan Key Ke kamarnya!" Titah Maya kepada putranya, lalu ia menghampiri suaminya yang sedang duduk di teras.
Agratha mengusap lembut surai hitam milik Keyra, dan memandangi setiap inci wajah cantik gadis itu.
'Apa kau menunggu Daddy sayang?'
Agratha menarik napas dalam-dalam.
'Maaf Key' batin Agratha, yang entah kenapa seperti merasa bersalah saja pada gadis yang sedang terlelap tidur di hadapannya.
Bersambung.....