Andrea memperhatikan luka di tangan kakaknya dengan khawatir. Ia ikut meringis saat kakaknya meringis akibat obat yang ditempelkan di luka tersebut. Itu bukanlah luka yang dalam, tapi memanjang.
Setelah dokter membebat luka tersebut, Andrea membantu kakaknya mengenakan pakaiannya kembali. Tania yang berdiri tak jauh dari mereka menuangkan segelas teh hangat untuk menenangkan sang pangeran.
"Jadi, bagaimana kau bisa sampai terluka?" tanya Andrea setelah kembali duduk di sofanya.
"Ini diakibatkan oleh pria itu. Ia memanah tepat di sampingku."
"Pria itu? Siapa?" tanya Andrea penasaran.
Alexis berdecak kesal.
"Raja Ronan. Hutan itu sangat gelap sampai aku tidak bisa melihat seekor beruang di belakangku dan pria itu memanah beruang tersebut tapi panahnya mengenai lenganku," jawab Alexis yang kembali merasa marah karena dipermalukan sedemikian rupa.