Ronan menunduk dan baru menyadari Arielle telah berganti gaun tidur yang lebih tipis. Pria itu berdeham kemudian mengalihkan pandangannya dari tulang selangka Arielle yang terekspos.
"Aku bisa melihatnya," ujar pria itu mengangkat selimut untuk menutupi tubuh Arielle.
Arielle sedikit menegakkan tubuhnya. "Yang Mulia, apakah Anda tahu bagaimana kondisi Junia dan July? Mereka baik-baik saja, kan? Lalu bagaimana dengan ayah mereka?" tanya Arielle panik.
Ronan menangkup wajah Arielle agar bisa berhenti khawatir berlebihan.
"Mereka baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir."
Arielle mendesah lega, meskipun ia merasa lega tetapi ia tetap merasa sedih. Arielle sama sekali tidak membantu saat itu.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Ronan penasaran melihat kedua alis gadis itu masih berkerut.
"Hah… aku merasa sedih karena tidak bisa membantu mereka. Aku justru semakin menyusahkan Anda saja…"
"Apa yang kau katakan?"
