Ronan menggigit bibirnya kemudian mengeluarkan kejantannya. Tubuh Arielle bergetar di bawahnya. Ronan pun terpaksa menyelesaikannya sendiri dengan tangannya. Membuang spermanya di atas dada Arielle yang naik turun.
"Agh …."
Ronan pun menyelesaikannya dengan susah payah. Ia masih ingin memasukkannya lagi karena tangannya saja tidak cukup. Ia menginginkan bagian intim Arielle yang lebih hangat dan basah.
Setelah mencapai klimaks dengan tangannya sendiri, Ronan pun berbaring di samping Arielle. Ia membuka ikatan kain di kedua mata istrinya dan melihat kedua mata Arielle yang memerah. Kain itu basah akan air matanya.
Arielle membuka matanya perlahan dan melihat wajah Ronan di sampingnya yang juga penuh akan keringat.
"Apakah aku terlalu berlebihan, sweetheart?' tanya Ronan yang kembali bersikap manis kepadanya.
Jauh berbeda saat mereka bercinta barusan. Arielle seperti bersetubuh dengan pria yang ia tak kenali. Sangat kasar.